Mohon tunggu...
Maharani
Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

KMN 58

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

12 Juli 2021   11:39 Diperbarui: 12 Juli 2021   12:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan utama dari pendidikan yaitu untuk mengembangkan suatu potensi yang dimiliki seseorang dan mencerdaskan akal sehat. Saya sendiri berharap untuk siapapun calon penerus bangsa yang akan datang harus memiliki tingkat tanggung jawab yang dapat dipegang erat, pengetahuan, kreativitas dan dapat memegang janji serta perkataan yang sudah diucapkan.

Pendidikan merupakan kunci pembangunan Sumber Daya Manusia. Yang baik dan berkualitas. Kualitas SDM itu sendiri merupakan kunci terwujudnya  Indonesia Emas, yang adil sejahtera, aman, damai serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman / menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam berbagai persoalan sendiri dari yang sederhana sampai dengan yg terbesar. Kalah dalam persaingan global dan berbagai kepentingan dalam maupun luar negeri.

Di saat pandemi seperti sekarang ini dunia pendidikan mengalami dampak yang sangat besar, akibatnya pembelajaran dilakukan secara daring, tujuannya untuk mencegah penyebaran covid-19 ini. Pak Nadiem Makarim berpendapat " Kita harus jujur proses adaptasi ke online learning juga sangat sulit. Paling tidak masih ada pembelajaran. 

Daripada sama sekali tidak ada pembelajaran ". Namun jika pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang tentu berdampak pada siswa ataupun mahasiswa, yakni kurang memahami materi maupun penyampaian yang disampaikan oleh guru maupun dosen, dengan begitu untuk siswa sebaiknya didampingi oleh orang tua ketika pembelajaran daring berlangsung. Tidak sedikit orang tua siswa yang mengeluh akibat pembelajaran daring ini contohnya seperti kuota internet yang boros untuk pembelajaran tatap muka jika tidak memiliki wifi.

Tidak sedikit juga guru yang memberikan tugas melalui aplikasi Google Classroom dan aplikasi lainnya. Ada beberapa guru yang membuat grup dengan orang tua murid tujuannya untuk memberikan informasi terkait proses pembelajaran daring. Selain itu ada juga hambatan pada pembelajaran daring ini seperti kendala pada jaringan karena, pada setiap masing - masing daerah ini memiliki masalah jaringan yang berbeda disetiap tempat tinggal. 

Terlebih lagi untuk mahasiswa yang sekarang ini sudah hampir 3 semester untuk pembelajaran online adapun yang sedang melaksanakan PKL ataupun KKN yang membingungkan bagaimana untuk melaksanakannya disaat pandemi seperti ini. Terlepas dari itu kendala ekonomi juga masih menjadi hambatan pada masa pandemi seperti saat ini lapangan pekerjaan yang semakin menipis dan tentunya dengan penghasilan yang kurang memuaskan.

Disini pemerintah berperan penting dalam memberikan fasilitas kepada siswa maupun mahasiswa yang mempunyai kendala finansial dan pada akhirnya beberapa bulan yang lalu pemerintah memberikan bantuan kuota kepada siswa dan mahasiswa untuk sedikit meringankan pengeluaran untuk membeli kuota. Tetapi seharusnya pada pemberian fasilitas bantuan dana sebaiknya pemerintah tentunya harus lebih selektif, agar bantuan tersebut sampai kepada orang yang benar -- benar membutuhkan dana dari pemerintah ini.

Dengan adanya pembelajaran daring ini siswa, mahasiswa, para guru dan juga dosen ini menekankan untuk menjadi lebih kreatif dan juga inovatif dalam pembelajaran daring seperti ini. Kebijakan study from home ini, dunia Pendidikan harus beradaptasi dengan metode jarak jauh. Media dan sumber pembelajaran daring juga dapat dilakukan melalui program televisi, youtube dan media lainnya. Untuk media televisi ini kita bisa melihatnya di channel TVRI yang menyiarkan program pembelajaran jarak jauh untuk siswa tingkat SD-SMA sederajat.

Penulis : Maharani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun