Semula saya mengira pertunjukannya berupa unjuk kebolehan anak-anak yang hadir. Pasalnya, ada beberapa anak bule jumpalitan dan pamer kemampuan balet, mengikuti geberan musik. Rupanya saya keliru. Tidak lama, pertunjukan yang sesungguhnya dimulai, berupa drama dan tari. Kisahnya tentang seorang pangeran, putri, dan seorang cebol. Belakangan, muncul karakter Lego, lalu semua anak yang hadir diajak untuk menari bersama. Malam itu pun berubah menjadi pesta anak yang riuh rendah.
Yang menarik, anak-anak sangat spontan dan apa adanya, tidak peduli asalnya dari mana. Ketika Jeremy yang malas melihat pertunjukan (katanya itu untuk anak perempuan) sibuk berkreasi dengan potongan-potongan lego, seorang anak berwajah timur tengah menyapa. “Apa yang kamu buat,” tanyanya dengan bahasa Inggris yang fasih. “Logo Youtube,” jawab Jeremy. Yup, Jeremy jauh-jauh datang ke Legoland hanya biar bisa bikin logo Youtube yang nantinya akan dipakai untuk channel Youtubenya.
Berawal dari percakapan itu, si anak timur tengah langsung nyerocos. Ia bercerita bahwa ia berasal dari Dubai. Butuh waktu sekitar tujuh jam untuk mencapai Malaysia. Dia berlibur bersama keluarganya dan salah seorang kakaknya punya Youtube channel. Ia juga langsung mengambil Ipad dan menanyakan link ke channel Youtube Jeremy. Jeremy nggak menyia-nyiakan kesempatan, langsung bilang agar teman barunya itu subscribe. Walah, begitu ternyata pergaulan anak bocah zaman sekarang.
Keriuhan malam di hotel Legoland berlangsung sampai sekitar pukul 9 lebih. Setelah pertunjukan berakhir dan selesai foto-foto dengan karakter Lego, satu per satu orang tua membawa anaknya ke kamar. Pesta hari ini selesai, besok kita lanjut lagi. [bersambung]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H