Ternyata, berangkat pukul 7 menuju Singapore Flyer itu kepagian. Hanya dibutuhkan waktu kurang dari 10 menit dari hotel. Jadi, kami terpaksa menunggu dulu. Sementara itu, cuaca memburuk. Angin kencang dan hujan deras. Terbayang kembali pengalaman di Disneyland Tokyo, di mana setengah hari habis untuk menunggu hujan reda. Wah, jangan sampai kejadian lagi deh.
Pagi hari di akhir pekan, tampaknya banyak orang Singapura mau main ke Malaysia. Antrean mau masuk ke kompleks Tuas Checkpoint mengular hingga beberapa ratus meter menjelang exit tol. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menempuh jarak yang tak seberapa itu.
Begitu turun dari bus, antrean di imigrasi keluar Singapura pun lumayan panjang. Butuh waktu setengah jam lebih hingga lewat konter imigrasi. Beruntung tak perlu membawa koper, jadi tak terlalu merepotkan. Jangan lupa menyiapkan potongan kartu imigrasi waktu sebelumnya masuk Singapura.
Menyeberangi Selat Johor yang memisahkan Singapura dan Malaysia tak sampai 10 menit. Kita langsung turun lagi untuk imigrasi masuk Malaysia. Di sini, semua bawaan harus dibawa turun. Tapi—nggak tahu apakah memang kebiasaannya begitu, atau karena ini satu bus sudah jelas cuma mau ke Legoland—tidak ada kartu imigrasi yang harus diisi. Kita cukup menyerahkan paspor untuk dicap tanda masuk. Setelah itu periksa bawaan. Jauh lebih cepatlah ketimbang keluar Singapura sebelumnya.
Opsi langsung masuk Malaysia melalui bandara Senai di Johor Baru boleh dipertimbangkan kalau memang mau ke Legoland. Tapi, kalau tetap ingin ke Singapura, ya bagaimanapun proses ini harus dijalani. Mungkin timingnya dicari yang tepat, karena keesokan harinya waktu kembali ke Singapura, ternyata hanya memakan waktu kurang dari 2 jam. Itu pun karena jalan menuju Singapore Flyer agak padat. Mestinya bisa 1,5 jam saja. [bersambung]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H