Mohon tunggu...
Mahansa Sinulingga
Mahansa Sinulingga Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Jakarta.

Ikuti saya di blog mahansa.wordpress.com dan Twitter @mahansa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Repotnya Keluar-Masuk Antarnegara

29 September 2016   07:57 Diperbarui: 29 September 2016   08:04 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legoland sudah tampak di kejauhan.

Jumat (9/9) menjelang siang, kami sekeluarga sudah bersiap-siap untuk memulai petualangan ke Legoland Malaysia. Weekend dengan tambahan satu hari libur pada hari Senin (12/9) dirasa masih kurang, jadi Icha mengambil libur dan saya mencutikan diri. Sedang Jeremy, ya bolos... :)

Beruntung kita berangkat menjelang jumatan, lalu lintas Ibu Kota masih bersahabat. Bandara dapat dicapai dalam sekitar satu jam. Masih banyak waktu, jadi hal pertama yang dilakukan setiba di bandara yaitu makan siang.

Waktu ke Jepang naik AirAsia tempo hari, kita melakukan web check-in. Jadi, nyelonong aja sampai ke gate nggak masalah. Apalagi, kita tidak punya bagasi yang dilaporkan. Ternyata, waktu pulang dari Osaka, nggak bisa seperti itu. Meski dibawa ke kabin, koper hand carry tetap harus ditimbang. Dan, celakanya waktu itu timbangannya lebih, sehingga kita harus membayar lumayan mahal.

Berhubung belum pernah naik Jetstar, saya tidak tahu kebijakannya seperti apa. Ternyata memang harus lapor dulu di konter check in dan bawaan ditimbang. Batas maksimal 7 kg per orang masih sangat leluasa karena kita cuma bawa 2 koper hand carryplus 1 bagpack.

Saya sempat khawatir monopod alias tongsis tidak boleh masuk kabin. Pasalnya, ini monopod yang bisa dipakai untuk menopang kamera SLR, jadi lebih besar ketimbang tongsis ponsel biasa. Agar tidak terlalu menyolok, monopod ini saya masukkan ke dalam koper. Ternyata lolos-lolos aja tuh.

Masuk ke ruang tunggu gate, oleh petugas ditawarkan agar hand carry dimasukkan ke dalam bagasi. Katanya pesawat penuh, jadi khawatir bagasi di atas tempat duduk nggak muat. Karena gratis (hahaha, dasar ogah rugi), kita pun setuju. Jadi, masuk ke pesawat melenggang tanpa bawaan.

Pengalaman pertama terbang naik Jetstar ini kesannya menyenangkan. Selain gratis bagasi tadi, pesawatnya pun sangat tepat waktu. Mungkin karena maskapai penerbangan asing, anak perusahaan dari Qantas Australia. Pesawatnya kecil—sayang, saya tidak tahu tipe-tipe pesawat—dengan formasi sebaris 3-3. Benar kata petugas di gate, pesawat ini penuh. Mungkin orang-orang pada mau liburan ke Singapura.

Semua berjalan smooth. Tiba di Changi, imigrasi, dan ambil bagasi. Lancar jaya. Dari bandara, kita naik taksi ke Amaris Bugis. Proses check in di hotel yang masih jaringan Kompas Gramedia ini pun lancar, walau petugasnya rada jutek.

Kesan pertama atas Amaris Bugis, meski mungil, tapi terasa lebih nyaman ketimbang hotel Fragrance yang pernah kita tempati dulu. Mereka tampaknya aware kalau zaman sekarang traveler pasti memiliki banyak gadget. Colokan tersedia banyak, ada empat titik di dua tempat. Lagi pula, lubang colokannya bisa digunakan steker bulat ala colokan Indonesia. Mungkin tamunya banyak dari Indonesia.

Kritik buat Amaris Bugis barangkali menyangkut kebersihan. Kayaknya kamar mandinya sudah lama tidak digosok. Di beberapa sudut tampak mulai menghitam. Pada malam kedua kita menginap di sini, ada kesan sprei dan sarung bantalnya tidak diganti. Terlihat agak lusuh. Tapi semoga tidak ya. Overall sih pengalaman di sini oke-oke saja. Sesuai dengan hargalah.

Malam pertama, kita tidak ke mana-mana. Cuma beli makan malam di Subway, langsung balik istirahat di hotel. Untuk keesokan harinya, sarapan sebenarnya disediakan oleh hotel. Cuma, karena kita harus berangkat pukul 8 dari Singapore Flyer, kita sudah pesan malam sebelumnya agar sarapan disediakan lebih awal. Sarapannya cuma roti, sereal, dan mi instan dalam cup. Tapi, lumayanlah untuk mengisi perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun