Mohon tunggu...
Mahansa Sinulingga
Mahansa Sinulingga Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Jakarta.

Ikuti saya di blog mahansa.wordpress.com dan Twitter @mahansa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Prometheus, Klasik Metal atau Metal Klasik

29 Agustus 2015   01:13 Diperbarui: 29 Agustus 2015   01:13 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di album ini, muncul lagi "Of Michael The Archangel And Lucifer’s Fall Part II: Codex Nemesis” Jika yang part I di ATI panjangnya “cuma" 16 menit lebih sedikit, yang part II ini tembus 18 menit. Terbagi dalam 5 movement yang—sayangnya—menurutku tidak sesolid part I. Intro/movement I menurutku sangat menjanjikan. Kombinasi gitar distorsi dan denting piano misterius benar-benar membangun suasana magis—cocok untuk film-film misteri. Tapi, masuk ke movement II kok kayak kehilangan kesinambungan. Ibarat di film, ini dua adegan berbeda yang tidak ada hubungannya. Meski seakan terputus, movement II ini masih tetap kuat. Vokal Conti masuk di sini. Sayangnya—menurutku sayang sih—movement-movement berikutnya seakan kehilangan momentum sehingga jadi nggak klimaks mendengar epik ini dari awal sampai habis. Mungkin ini masalah selera, tapi aku lebih memilih part I.

Oiya, masih ada "King Solomon And The 72 Names Of God"  yang muncul sebelum “Yggdrasil”. Nomor bernuansa Timur Tengah ini so-so-lah, kayak nomor yang menjadi judul album.

Selain 11 lagu tersebut, masih ada bonus track “Thundersteel”, lagu dari band power metal AS, Riot, yang diaransemen ulang menjadi cinematic metal. Ini nomor standar power metal yang cepat dan bertenaga. Tuntaslah sudah kita menguliti Prometheus, Symphonia Ignis Divinus.

Jadi, bagaimana vonisnya?

Imho, ini adalah rilisan lain yang keren dari Luca Turilli. Tidak bisa disamakan dengan rendisi-rendisi lainnya, tapi album ini tetap memiliki kekuatannya sendiri. So, jika pengen menikmati citarasa metal yang berbeda—yang segar dan menyehatkan—silakan dengar album ini. Yang jelas, selama dua bulan sejak album ini beredar, sudah bolak-balik dia mengisi playlist musik yang aku dengarkan. Hail....

 

Prometheus, Symphonia Ignis Divinus

  1. Nova Genesis (Ad Splendorem Angeli Triumphantis)
  2. Il Cigno Nero
  3. Rosenkreuz (The Rose and The Cross)
  4. Anahata
  5. Il Tempo Degli Dei
  6. One Ring To Rule Them All
  7. Notturno
  8. Prometheus
  9. King Solomon And The 72 Names Of God
  10. Yggdrasil
  11. Of Michael The Archangel And Lucifer’s Fall Part II: Codex Nemesis
  • Codex Nemesis Alpha Omega
  • Symphonia Ignis Divinus (The Quantum Gate Revealed)
  • The Astral Convergence
  • The Divine Fire Of The Archangel
  • Of Psyche And Archetypes (System Overloaded)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun