3. Normalisasi Kekerasan: Ketika kejahatan seperti feminisida diperlakukan sebagai hiburan atau objek wisata, ada risiko bahwa masyarakat akan mulai menganggapnya sebagai hal yang biasa atau bahkan romantis. Ini dapat memperkuat siklus kekerasan dan menormalisasi perilaku agresif terhadap perempuan.
Â
   Praktik menjadikan makam korban kejahatan feminisida sebagai objek wisata adalah bentuk eksploitasi yang tidak dapat dibenarkan. Kita harus menghormati memori korban dengan cara yang lebih bermartabat dan mendukung upaya untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, penting untuk menghindari FOMO karena hal itu dapat mempengaruhi sikap kita terhadap isu-isu serius seperti feminisida. Masyarakat perlu diajak untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam merespons tragedi-tragedi semacam ini, bukan sekadar mencari sensasi atau hiburan dari kesedihan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H