Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Karangan Bunga Menepis Pembusukan NA di Sulsel

6 Maret 2021   21:25 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:03 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karangan bunga dari Umat Kristiani Sulsel/Ft: Mahaji Noesa
Karangan bunga dari Umat Kristiani Sulsel/Ft: Mahaji Noesa

Seorang ibu lalu mendekat, dan berkata: "Saya sebagai warga asal Bantaeng merasa seakan ingin memberontak saja, tapi menahan diri. Masaiya Pak Nurdin Abdullah begitu dibawa KPK ke Jakarta langsung sejumlah pejabat di Sulsel ini memberikan kesan seolah semua pekerjaan yang pernah dilakukannya salah.

Padahal selama hampir 3 tahun menjalankan tugas sebagai Gubernur Sulsel, semua pada angkat jempol. Karakter orang Sulsel dahulu suka saling memanusiakan manusia kini sudah berubah,'' tuturnya. Kemudian mereka berempat kembali memasuki mobil lantas meluncur ke arah selatan.

Setelah NA ditetapkan KPK akhir Pebruari 2021 sebagai salah satu dari 3 tersangka kasus suap proyek infrastruktur di Sulsel, terdengar sejumlah program bernilai triliunan andalan NA seperti rencana pembangunan Stadion bertaraf internasional di bekas Stadion Mattoangin, dan rencana pembangunan Twin Tower atau Menara Kembar 36 lantai di kawasan CPI kota Makassar digembar-gemborkan melalui pemberitaan sebagai proyek bermasalah.

Izin-izinnya dinyatakan perlu ditinjau ulang lantaran melanggar aturan. Termasuk menyoal anggaran-anggaran pembangunan sejumlah infrastruktur yang telah ditetapkan sebelumnya bersama DPRD Provinsi Sulsel.

Suara hati dokter untuk NA/Ft: Mahaji Noesa
Suara hati dokter untuk NA/Ft: Mahaji Noesa

Ada gerakan seolah untuk mengabarkan bahwa selama ini langkah kebijakan yang dilakukan NA tidak becus. Sampai-sampai berkaitan peristiwa yang barusan menjeratnya sebagai tersangka KPK, ada gerakan demo dilakukan sekelompok orang dengan vulgar membakar poster-poster bergambar foto diri NA sebagai koruptor yang diorasikan harus diberantas bersama kroni-kroninya.

Gerakan luar biasa, terasa berefek pembusukan terhadap diri NA yang selama ini mengukir banyak prestasi berkaitan dengan inovasi dan pembangunan untuk kemajuan daerah.

Tidak ada pihak yang berani mengungkap kenyataan, selain Veronika Moniaga, Jubir NA yang bicara ke publik bahwa Gubernur Sulsel NA sedang tidur di Rujab lalu dibangunkan oleh tim KPK untuk dibawa ke Jakarta, tidak diborgol. Diperiksa 24 jam, lalu diperlihatkan kepada publik tangan Gubernur Sulsel itupun telah diborgol ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap infrastruktur di Sulsel.

Seisi Sulsel daerah yang dahulu dikenal sebagai tempat lahirnya para ksatria pemberani seolah diam terhenyak saja menyaksikan Gubernur NA menjalani nasibnya. NA Kini masih jadi tahanan KPK bersama dua tersangka lainnya. Hebatnya KPK.

Teriakan Save NA menyusul terlihat bergaung dalam spanduk dan karangan-karangan bunga di kota Makassar. Kecuali di kabupaten Bantaeng negeri moyang NA, keluarga besarnya senantiasa berzikir memohonkan NA mendapat kesehatan, kekuatan, dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat menjalani proses hukum dari musibah yang menimpa dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun