Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gubernur NA Minta Labrak Kendala di Jalan Lebar 50 Meter

25 November 2020   00:51 Diperbarui: 25 November 2020   06:09 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga Makassar terhenti akibat kendala lahan / Ft: Mahaji Noesa

Tidak ada kendala! Demikian jawaban tegas pejabat Wali kota Makassar Rudy Djamaluddin kepada pers terhadap munculnya puluhan papan bicara di tepi jalan yang telah dikorek alat berat sekitar satu kilometer di Jalan Metro Tanjung Bunga kota Makassar, yang menyatakan "Lokasi Tidak Dapat Dikerjakan Terkendala Lahan."

Ada apa di Jalan Metro Tanjung Bunga? Pemkot Makassar berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel berencana untuk menjadikan poros jalan yang sebenarnya telah diubah namanya menjadi Jl HM Dg Patompo, tetapi warga Makassar tetap suka menyebut dengan nama lahirnya sebagai Jl Metro Tanjung Bunga, dari Anjungan Losari ke arah selatan Jembatan Barombong, sebagai jalanan terlebar di Indonesia.

Pencanangan sudah dimulai sejak 24 Oktober 2020. Rencananya, Jl Metro Tanjung Bunga akan dilebarkan dari sekitar 8 meter yang dua jalur menjadi 50 meter sepanjang 6 kilometer dari Danau Tanjung Bunga ke Anjungan Losari.

Jalan lebar tersebut poros intinya direncanakan tetap dua jalur dengan lebar masing-masing 9,6 m, dilengkapi pedestrian jalur sepeda 6,6 m, jalur lambat 4,8 m, dan jalur hijau. Dirancang sebagai jalur padat lalu-lintas kendaraan keluar masuk kota Makassar dengan wilayah kabupaten di selatan Sulawesi Selatan. Juga sebagai jalur jalan wisata lantaran posisinya diliputi pesona indah alam pesisir pantai barat kota Makassar.

Lahan PT RKM di lokasi pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga Makassar / Ft: Mahaji Noesa
Lahan PT RKM di lokasi pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga Makassar / Ft: Mahaji Noesa

Pekerjaan tahap pertama sepanjang 2 km mulai dari tepi Danau Tanjung Bunga ke arah Trans Studio Mall disediakan dana sebesar Rp127 miliar. Gubernur Sulsel, Prof DR Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr menekankan pekerjaan tahap pertama ini dapat diselesaikan selama 70 hari kerja, terhitung sejak pencanangan 24 Oktober 2020. Artinya, pekerjaan tahap pertama sudah harus selesai saat memasuki Tahun Baru, 1 Januari 2021.

Sedangkan untuk pekerjaan lanjutan sepanjang 4 km hingga ke sisi Anjungan Losari, telah dialokasikan dana sebesar Rp 250 miliar. 

Sayangnya, minggu kemarin tiba-tiba warga kota Makassar dikagetkan dengan munculnya banyak papan bicara yang dipasang justeru oleh pihak kontraktor pelaksana PT Nindia Karya (Persero) di tepi-tepi jalan yang sudah mulai dilebarkan dengan alat berat. Kegiatan pekerjaan pun terhenti, alasannya sebagaimana dituliskan dalam papan-papan bicara berwarna kuning bahwa lokasi tidak dapat dikerjakan terkendala lahan.

Meskipun kemudian pejabat Walikota Makassar, Rudi Djamaluddin menyatakan semua pemilik lahan yang terkena pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga telah memberikan surat pernyataan ingin hibah lahan. Namun hingga Selasa, 24 November 2020 belum terlihat ada lanjutan pekerjaan pelebaran jalan. 

Masih terlihat terpasang puluhan papan bicara sepanjang pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga yang berada di depan lokasi Trans Studio Mall. Bahkan pihak PT Nindia Karya juga ada memasang papan bicara yang menyatakan "Lokasi Tidak Dapat Dikerjakan Terkendala Utilitas Umum" di tepi Jl Metro Tanjung Bunga sekitar Bank Mega.

Banyak papan bicara dari warga pemilik lahan juga terlihat baru dipasang sekitar area pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga. Salah satu yang mencolok papan bicara yang bertuliskan Tanah Milik PT RKM plus peringatan dilarang memanfaatkan dan memakai tanpa izin di sekitar lokasi pekerjaan pelebaran jalan. 

Suasana baru pun terlihat di tepi Jl Metro Tanjung Bunga sekitar depan gedung Upperhills Convention Hall, terlihat banyak warung-warung kaki lima yang baru dibangun menempel di pagar-pagar lahan yang masih kosong.

Kios PK-5 mulai berrtumbuh di tepi-tepi Jl Metro Tanjung Bunga Makassar / Ft: Mahaji Noesa
Kios PK-5 mulai berrtumbuh di tepi-tepi Jl Metro Tanjung Bunga Makassar / Ft: Mahaji Noesa

Sebelumnya, pihak pengembang PT GMTD sebagai pengelola kawasan Kawasan Tanjung Bunga melarang keras pedagang Kaki Lima berjualan sepanjang tepi Jl Metro Tanjung Bunga. Jalanan ini awalnya, memang, dibangun membelah rawa pesisir oleh PT GMTD. 

Di kanan kiri bentang jalan sekarang telah berkembang ramai dengan kehadiran puluhan klaster perumahan, hotel, mall, perkantoran, dan tempat-tempat rekreasi. 

Medio September 2020 kemarin Jl Metro Tanjung Bunga bernilai sekitar Rp3,6 triliun telah dihibahkan, diserahkan untuk dikelola oleh Pemkot Makassar.

Munculnya hambatan tak terduga dari pemilik lahan, banyak pihak menyangsikan pekerjaan pelebaran Jl Tanjung Bunga tahap pertama sepanjang 2 km tak dapat diselesaikan dalam tahun 2020. 

Akan tetapi kepada wartawan di Makassar, Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah tetap menegaskan, pekerjaan tahap pertama pelebaran Jl Metro Tanjung Bunga diupayakan rampung dalam 70 hari kerja.

''Apa yang bermasalah. Semua sudah ada izin pernyataan penyerahan lahan untuk pelebaran jalan, termasuk dari pihak GMTD. Labrak, selesaikan 70 hari," tandas NA, sebutan populer untuk Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. Labrak!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun