Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

White Sand Beach Buatan Akan Hadir di Centre Point of Indonesia

13 Februari 2016   00:45 Diperbarui: 13 Februari 2016   09:44 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Inilah pengerjaan pembuatan pantai pasir putih di kawasan CPI depan Pantai Losari kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"][/caption] Bentang alam Pantai Losari kini sedang mengalami perubahan drastis. Pantai kebanggaan tempat gratis warga kota Makassar menyaksikan keindahan sunset tidak lagi utuh berhadapan dengan laut lepas Selat Makassar, seperti dulu. Sebagian dari pantai sepanjang lebih 2 km tersebut kini telah menjadi bagian dari pesisir di dalam sebuah teluk bentukan baru.

Pantai Losari terasa mulai tersekat berada dalam sebuah teluk dengan lebar bentangan laut sekitar 400-an meter, setelah pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) ikut mengelola perairan di hadapannya.

Areal laut lebih 150 hektar depan Pantai Losari yang sebagian mulai mendangkal sebagai tanah tumbuh, sejak tahun 2011 mulai ditimbun untuk pembangunan sebuah kawasan dinamai Centre Point of Indonesia (CPI).

Harfiahnya, CPI merupakan titik pusat Indonesia. Meskipun, menurut Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab dengan panggilan Dani Pomanto, jika peta Indonesia dilipat maka titik tengah Indonesia berada di wilayah Sulawesi Tengah.

[caption caption="Posisi Pantai Losari kini sudah berada dalam sebuah teluk bukan lagi pantai menghadap hamparan laut lepas Selat Makassar/Ft: Mahaji Noesa "]

[/caption]Ungkapan selingan bernada guyon tersebut disambur ger lebih 12.000 audiens, saat walikota tampil berorasi dalam pertemuan akbar bertopik ‘Dari Makassar Semua Bersatu, Sulsel Aman, Makassar 2×+✓ Indonesia Hebat.’ Dihadiri Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Jend. TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, para muspida, segenap Panglima TNI di Sulsel, serta Kapolda Sulselbar, 3 Pebruari 2016, di gedung Triple C -- Celebes Convention Centre, sekitar lokasi CPI.   

Di dalam areal CPI direncanakan pengembangan sebuah kawasan kota modern. Dilengkapi rencana pembangunan properti komersial untuk bisnis dan pariwisata, serta berbagai fasilitas publik. Juga di dalamnya akan dibangun komplek Wisma Negara menempati lahan seluas lebih 50 hektar.

Pembangunan jalan dan jembatan masuk dari arah tepian pantai Jalan Metro Tanjung Bunga mencolok menimbun laut sekitar 1 km ke lokasi pembangunan komplek Wisma Negara. Itulah yang menjadi pesisir baru, menyekat view sekaligus mengubah bentang alam menjadikan Pantai Losari kini berlokasi dalam sebuah teluk buatan yang belum bernama.

Pemprov Sulsel kini menggandeng pengembang Group Ciputra untuk mewujudkan kawasan CPI. Dijalin kerja sama pihak swasta, setelah harapan Pemprov Sulsel pupus tidak mendapat talangan dana dari pemerintah pusat untuk membangun komplek Wisma Negara yang bernilai triliunan di pesisir pantai areal CPI.

[caption caption="Sebagian dari kawasan CPI tempat pembangunan komplek Wisma Negara/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]Aksi protes sambung menyambung dilancarkan sejumlah organisasi pemerhati lingkungan pesisir dan anti reklamasi, terasa sama kuatnya dengan tekad Pemprov Sulsel mewujudkan kawasan CPI. Laut sudah ditimbun dengan ribuan kubik tanah dan batu cadas, jalan dan jembatan telah dibuat, bangunan pintu gerbang masuk dan bangunan induk Wisma Negara kini sudah dalam proses pengerjaan, konstruksinya yang kokoh sulit untuk dapat dihancurkan.

Dalam sejumlah kesempatan, Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu’mang mengatakan, apa yang direncanakan di kawasan CPI sudah sesuai dengan prosedur. Pemprov Sulsel tampaknya tak gentar, sekalipun telah berulang kali para pemerhati lingkungan beraksi di ruang-ruang publik mengusung poster-poster bernada protes menyatakan CPI dibangun tidak berpihak rakyat.

Pascarevitalisasi dilakukan Pemkot Makassar mengubah wajah tradisional Pantai Losari menjadi pantai metropolitan, beriring kegigihan Pemprov Sulsel  mewujudkan pembangunan kawasan CPI. Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo dalam sejumlah kesempatan menyatakan, akan ada  Pantai Losari Baru, Lapangan Karebosi baru, dan sejumlah sarana dan fasilitas publik untuk kebutuhan warga kota Makassar yang lebih baik di kawasan CPI.

Tidak hanya dalam omongan. Sejak awal tahun 2016 sebuah baliho berilustrasi  rencana pembuatan pantai berpasir putih (white sand beach) sudah terpampang di arah kanan jalan masuk gerbang CPI. Bahkan di lokasi pantai sepanjang sekitar 300-an meter di ujung selatan anjungan patung-patung tarso Pantai Losari kini sudah ditimbun untuk dijadikan sebagai pantai  berpasir putih yang tidak dimiliki Pantai Losari.

[caption caption="Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo bersama Walikota Makassar Dani Pomanto dalam kegiatan menyambut Piala Adipura 2015 kategori Kota Metro diraih kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]Dalam rencananya, lingkungan pantai buatan tersebut akan dimodel berupa pantai alami dengan menanam beragam jenis pohon pelindung dan pepohonan pesisir pantai, dilengkapi taman, serta fasilitas berupa toilet, lahan parkir, dan jogging track.  

Sekalipun bersambung dengan Pantai Losari,  posisi pantai buatan berpasir putih    berada di cekungan batas Pantai Losari dan kawasan CPI. Sehingga, lanskapnya berhadapan langsung dengan sejumlah anjungan Pantai Losari yang membentang sekitar 400-an meter di depannya. Lokasi pantai berpasir putih menjadi pesisir terbuka menyaksikan pergerakan pengunjung menikmati senja (sunset) di Pantai Losari. Nantinya, matahari pagi (sunrise) yang menyembul dari arah timur anjungan Pantai Losari akan menjadi panorama menarik bagi mereka yang berenang pagi di pantai buatan berpasir putih tersebut.

[caption caption="Tersedia Kran Air Siap Minum gratis untuk pengunjung di Pantai Losari/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

[caption caption="Berbagai kegiatan komunitas di Pantai Losari dan Jalan Penghibur/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]Digenjotnya pembangunan kawasan CPI dengan beragam rencana peruntukkannya, tampak tidak mengurangi nafsu Pemkot Makassar memoles Pantai Losari sebagai ruang publik terbuka untuk warga kota Makassar. Berbagai kebijakan dan fasilitas terasa setiap saat dihadirkan untuk menjadikan Pantai Losari sebagai tempat rekreasi sekaligus lokasi relaksasi yang aman dan nyaman untuk semua kalangan serta tingkatan usia. Ada semacam keinginan kuat Pemkot  Makassar untuk memanjakan pengunjung di Pantai Losari.

Selain telah membebaskan retribusi parkir kendaraan bagi pengunjung, telah dihadirkan layanan penyediaan air minum gratis melalui Kran Air Siap Minum di Pantai Losari. Ada ruang pamer karya seniman perupa Makassar di anjungan Toraja – Mandar, mesjid terapung Amirul  Mukminin di anjungan Bugis - Makassar, dan di hari-hari libur tersedia instruktur senam kebugaran memandu dan mengajarkan pengunjung yang mau ikut bersenam tanpa bayar di anjungan Toraja - Mandar. Pantai Losari juga telah menjadi salah satu titik pengembangan Cyber City di kota Makassar sebagai area layanan Wi-fi gratis.

[caption caption="Pawai menyambut Hari Peduli Sampai Nasional 21 Pebruari 2016 di Jl Penghibur Pantai Losari/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

[caption caption="Remaja bersantai di salah satu sudut anjungan Pantai Losari/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]Sesuai namanya, Jalan Penghibur yang membujur utara – selatan sebagai pembatas area sisi timur Pantai Losari, pun kini telah berkembang cukup pesat menjadi lokasi hiburan tempat bersantai yang nyaman bagi warga kota. Hotel-hotel berbintang dan penginapan, kantor tour dan travel, toko souvenir, resto, café, kedai kopi, dan rumah makan yang menyajikan menu tradisional hingga internasional sudah tersedia memenuhi selera pengunjung sepanjang Jalan Penghibur, Pantai Losari.

Penamaan Teras Losari sebagai tempat santai makan-minum disediakan pihak hotel, resto, café, dan rumah makan sepanjang Jl Penghibur, kini juga sudah hadir di ruang terbuka setiap sore hingga malam hari di tanggul utara yang masih bernuansa Pantai Losari tempo dulu. Sebutannya, Teras Losari K-5 dengan menu dominan Pisang Epe, kuliner khas kota Makassar.

Selain ada restoran terapung,  tersedia banyak boat sewaan melayani keinginan  pengunjung berkeliling perairan depan Pantai Losari. Banyak pengusaha odong-odong berpangkalan sekitar Pantai Losari melayani hiburan bagi pengunjung kalangan anak-anak. Bahkan jembatan apung di anjungan utama Pantai Losari saat ini telah berkembang menjadi lokasi pemancingan yang selalu padat diminati anak-anak, terutama di hari-hari libur.

Saat hari-hari libur pengunjung anjungan-anjungan Pantai Losari seluas 11 hektar sering melimpah hingga ikut memenuhi Jalan Penghibur. Sejumlah komunitas, seperti pecinta binatang-binatang langka, komunitas sepeda tua, pemusik tradisional, club sepatu roda dan lain-lain, tampak selalu tampil silih berganti mengenalkan diri di keramaian Pantai Losari. Bahkan jalan Penghibur sepanjang sisi timur Pantai Losari yang ditutup untuk segala jenis kendaraan bermotor di hari-hari libur, sering dimanfaatkan kelompok dan organisasi masyarakat sebagai lokasi aksi demo-demo damai, mengusung spanduk atau poster-poster ajakan berkaitan dengan perbaikan moral, pemeliharaan kebersihan lingkungan maupun  keamanan wilayah perkotaan.   

Jika tanaman-tanaman pelindung telah tumbuh rimbun sepanjang pelataran, dipastikan Pantai Losari akan menjadi lokasi hiburan dan rekreasi yang hidup, padat kunjungan sepanjang siang dan malam hari. Apalagi Pantai Losari dan sekitarnya merupakan lokasi berpanorama amat romantis saat malam-malam bulan purnama di kota Makassar. Sekarang saja, sejumlah rumah makan di sepanjang Jl Penghibur, Pantai Losari, telah buka 24 jam.

‘’Saya rasanya masih ingin bersama Pak Dani Pomanto, Walikota Makassar, sampai satu-dua tahun ke depan untuk dapat turut mewujudkan  kota Makassar yang lebih baik, lebih maju, aman dan nyaman dengan menghadirkan kawasan perkotaan baru yang memiliki fasilitas dan sarana publik lebih baik. Tanpa korupsi,’’ ucap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan ikut upacara menyambut Piala Adipura kategori Kota Metropolitan yang diraih kota Makassar tahun 2015.

Sekalipun pembangunan kawasan CPI di hadapan Pantai Losari dalam penanganan Pemprov Sulsel, perwujudannya dipastikan akan sangat membantu program Pemkot Makassar ditangan kepemimpinan Walikota Dani Pomanto untuk menjadikan Makassar 2×+✓ (Baca: Dua kali tambah lebih baik) dari kondisi, kemajuan, dan prestasi yang dicapai dalam berbagai hal dari masa-masa sebelumnya.

Dani Pomanto, arsitek yang terpilih dan dilantik di anjungan Bugis - Makassar, Pantai Losari, 8 Mei 2014,  menjadi Walikota Makassar periode 2014 – 2019, juga belakangan namanya sering dikaitkan dengan masalah reklamasi penimbunan di pesisir pantai barat kota Makassar. Termasuk disebut-sebut terpaut dalam reklamasi pantai dan pembangunan di kawasan CPI, yang dinilai melanggar sejumlah aturan oleh kalangan aktivis lingkungan penantang reklamasi kawasan pesisir pantai kota Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun