Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Fort Rotterdam #3/5 Jepang Juga Punya Jejak Properti

27 Januari 2016   20:47 Diperbarui: 27 Januari 2016   21:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sebuah prasasti dengan relief Singa di benteng Fort Rotterdam/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]     

Sensasi pemukiman berarsitektur neo gotic Eropa abad pertengahan, itulah menjadi salah satu daya tarik pengunjung tak bosan berulang mengunjungi benteng Fort Rotterdam. Inilah benteng purba tersisa masih tegak anggun dengan properti lawas di tengah pesatnya pertumbuhan bangunan modern berasesori abad millenium di kota metropolitan Makassar.

Dalam catatan sejarah, sebuah bangunan bergaya Portugis di tengah areal benteng pernah difungsikan sebagai gereja. Artinya, bangunan yang sekarang lantai bawahnya dijadikan sebagai ruang pamer tetap dan lantai 2 dijadikan sebagai aula, sebenarnya merupakan gereja pertama yang pernah ada di kota Makassar. Lantaran gereja Katedral yang dianggap sebagai gereja tertua di kota Makassar dibangun dalam tahun 1898, abad XIX.

Tatkala balatentara Jepang merajai perang Asia Timur Raya, tahun 1942 mendarat  di kota Makassar, menguasai benteng Fort Rotterdam dijadikan sebagai pusat pelatihan bahasa dan pertanian. Sekalipun hanya dalam waktu singkat, pasukan dari negeri Sakura tersebut harus menyerah, kalah Perang Dunia II atas tentara Sekutu tahun 1945. Namun kehadirannya juga tetap meninggalkan jejak monumental di benteng Fort Rotterdam. Terdapat sebuah gedung dibangun dengan sejumlah ruang untuk melengkapi kebutuhan sarana perkantoran, berdekatan dengan bastion Mandarsyah. Bangunan tidak bertingkat buatan Jepang tersebut sampai sekarang juga masih terawat awet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun