Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cina Lirik Paten ‘Hotel Bawah Air’ Ishak Suruaji

14 Juli 2012   08:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penemuan konstruksi bawah laut yang dibagi dalam bentuk Tipe Sarang Labalaba dan Tipe Papan Catur oleh Ishak Suruaji, merupakan penemuan yang pertama di dunia. Ide itu diperoleh setelah sebelumnya, dia terbilang sukses selama sekitar 30 tahun mengerjakan berbagai proyek konstruksi kelautan (marine construction) berupa pembuatan dermaga dan tanggul pemecah ombak di berbagai daerah di Indonesia melalui perusahaannya bernama PT. Dharma Subur Sakti.

Ishak mematenkan temuannya tersebut sejak tahun 1996. Sebagai penemu pertama dan pemegang Hak Cipta (copy right) Seni Desain Konstruksi Bawah Air Tipe Sarang Labalaba (No.018865) dan Tipe Papan Catur (No.018866), serta teknik konstruksi Floating Jacket Capacity (stabilitas dan kapasitas pengapungan) di dunia yang tunduk pada Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Word (1886) mencakup 117 negara di dunia.

''Gagasan ini saya maksudkan dalam jangka panjang dapat digunakan terutama di wilayah Indonesia yang memiliki pantai-pantai dengan perairan bawah laut yang indah. Namun sejak dipatenkan, sampai sekarang belum pernah satupun ada tawaran dari dalam negeri untuk menggunakan konstruksi hotel bawah air ini. Padahal untuk membuat satu paket yang terdiri minimal 8 kamar tambah 1 restoran, biayanya relatif tidak terlalu besar,'' jelas Ishak Suruaji.

Dari segi investasi usaha, pembuatan kamar-kamar bawah air amat menjanjikan. Pengalaman dilihat dari 40 kamar bawah laut yang pernah dibuat di Phuket, Thailand. Untuk menginap di hotel tersebut peminatnya sampai harus antrian, minimal sudah membooking setahun sebelumnya. Dilakukan secara bergiliran. Itupun tiap orang hanya diperkenankan menginap selama sehari. Tahun 2000, tarif inap kamar bawah air di Phuket sudah mencapai 3.000 dolar AS sehari.

Majalah 'Teknologi' Indonesia bimbingan Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie terbitan tahun 1998 pernah memilih konstruksi hotel bawah laut temuan Ishak Suruaji ini sebagai salah satu Liputan Utama karya putra Indonesia.

Pengalaman di Phuket, menurut Ishak,mengajarkan satu ketegasan bahwa pembangunan hotel yang memiliki kamar-kamar bawah laut harus dibuat di wilayah pantai yang indah serta kaya biota lautnya, aman atau bebas dari berbagai dampak jika terjadi gempa sekitarnya,'' katanya. Selamat bernego Pak Ishak, sei-sei atas sharing infonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun