Mengandalkan kehidupan semata sebagai penyair, H.Udhin Palisuri keseharian tampak ceria. Mempertahankan model berambut gondrong, senantiasa tampil dengan dandanan gentle, kini jika ke luar kota memenuhi panggilan 'Baca Puisi' sudah didampingi seorang sopir pribadi, tidak lagi menyetir mobilnya sendiri seperti dulu. Sebuah mesin tik yang selalu setia mendampiungi hingga tahun 90-an untuk membuat karya-karya puisinya, kini juga telah berganti dengan 'laptop' yang sekaligus dipakai untuk berinteraksi dengan fans dan ribuan 'teman' FB-nya.
Penyair yang dijuluki sebagai 'Jenderal Puisi' di Sulawesi Selatan ini, rasanya juga belum ada tandingannya selama ini sebagai deklamator 'Paling Indonesia'. ''Saya pernah dalam sehari baca puisi di lima tempat dalam event berbeda, lagi pula dilakukan antarprovinsi - Sulsel dan Kaltim,'' katanya. Luar biasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H