Seperti halnya dengan pembeli barang antik yang jadi teman perjalanan di kapal fery BajoE - Kolaka, maupun yang di Makassar, ketika kemudian (dalam waktu berbeda) datang khusus melihat pedang Samurai bergambar naga yang saya miliki, keduanya menyatakan barang tersebut sudah tak memiliki harga. Alasannya, karena tak lagi memiliki gagang. Komentar mereka pun hampir senada, di setiap gagang samurai milik tentara Jepang dulu itulah diselipkan catatan penting mengenai seluk-beluk Samurai tersebut. Bahkan ada yang secara guyon kemudian menyatakan, meragukan keaslian Samurai bergambar naga tersebut.
Padahal, Samurai bergambar naga ini merupakan pemberian dari seorang awak kapal nelayan penangkap ikan di Kendari. Dia menemukan Samurai itu tahun 1990, ketika kapalnya melakukan pelayaran mencari ikan ke perairan Maluku. Saat berlabuh di sekitar Pulau Bacan, jangkar kapalnya tersangkut di karang. Ketika mneyelam ke dasar laut untuk melepas jangkar yang tersangkut itulah si awak ini mendapatkan pedang Samurai yang berukuran panjang 61,5 cm dengan lebar mata pedang 3,67 - 4 cm masih terbungkus di sarungnya. Kecuali gagangnya yang sudah hancur, tak ada.
Di bagian pangkal hulu terdapat lempengan kuningan. Sisi kanan mata pedang terdapat gambar naga (gambar teknik ukir) sepanjang 35 cm merayap dari arah ujung pedang ke bagian hulu. Di bagian pangkal terdapat sejumlah huruf (?). Sedangkan sisi kiri mata pedang polos tanpa gambar.
Sarung Samurai (warangka) terbuat dari kayu dibalut kulit dan lilitan anyaman benang berwarna coklat. Sarung Samurai ini relatif ringan, dapat diletakkan diatas dua jari tangan. Melalui jalur resmi, pedang ini sudah pernah saya akan serahkan kepada pemerintah Jepang, tapi ditolak dengan alasan mereka sama sekali tidak akan menerima segala bentuk benda peninggalan perang yang ada di Indonesia.
Pedang Samurai, senjata khas dalam kebudayaan Jepang sudah terlihat terselip di pinggang pendiri keshogunan (padepokan) di Kamakura tahun 1185, Minomoto no Yorimoto, yang dijadikan sebagai salah satu gambar ilustrasi buku 'Sejarah Kebudayaan Jepang - Sebuah Perspektif' yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang tahun1987.
Samurai bergambar naga yang ditemukan di sekitar laut pesisir Pulau Bacan, Maluku tersebut tentu saja merupakan bagian dari Samurai tentara Jepang yang melakukan pendudukan di Indoensia antara tahun 1942 hingga 1945. Barang itu saat ini masih saya simpan dengan baik, nyata. Tapi mengapa bergambar naga yang memang merupakan simbol dominan dalam kebudayaan di daratan Cina ?
''Kemungkinan ini Samurai generasi pertama dari Cina. Ingat, moyang Cina dan Jepang itu ada tali-temali. Dalam kisah animasi Dragon Ball rekaan Akira Toriyama yang begitu popular awal tahun 2000-an, kan tokohnya Goku juga dikisahkan harus mampu memanfaatkan delapan Bola Naga yang mengandung magis untuk dapat mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat,'' kata seorang teman mengingatkan. Haigg....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H