Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ikhwal Membuat Telur Ayam Kampung Palsu

22 Februari 2011   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:22 4199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_92519" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi-Telur ayam/Admin (shutterstock)"][/caption]

Awal tahun 90-an saya sempat beberapa saat berbincang dengan seorang pria yang menjajakan berbagai miniatur perahu kayu dalam botol di Pasar Mandonga -- sebelum pasar tradisional ini berubah seperti kondisinya sekarang sebagai pasar modern bernama Pasar Raya Mandonga di Kota Kendari, ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara.

Daya tarik kerajinan tangan yang diakui berasal dari Kota Baubau (kala itu masih merupakan ibukota Kabupaten Buton), bukan terhadap bentuk perahunya yang beraneka ragam. Akan tetapi lebih tertuju, bagaimana cara miniatur perahu kayu tersebut dapat dimasukkan ke dalam botol dengan mulut (lubang) botol yang kecil.

Menurut lelaki yang menjajakan, sepintas terlihat, memang unik dan menimbulkan pertanyaan bagaimana cara memasukkan miniatur perahu yang terbuat dari kayu ke dalam sebuah botol. Inilah, katanya, yang menjadi andalan daya tarik kuat bagi konsumen untuk membeli miniatur perahu kayu dalam botol.

Makanya, wadah atau botol-botol yang dipilih untuk diisi miniatur perahu kayu tersebut adalah berwarna putih bening, botol berperut gembung, dan disenangi apabila mulut botolnya kecil. Makin besar perut botol akan semakin besar ukuran miniatur perahu yang bisa dibuat didalamnya. Sedangkan makin kecil mulut botolnya, dimaksudkan akan semakin tinggi tingkat keheranan konsumen dengan pertanyaan bagaimana cara memasukkan miniatur perahu ke dalam botol tersebut. Kesan unik, itu yang menjadi modal kuat penjualan miniatur perahu dalam botol.

[caption id="attachment_91321" align="alignright" width="326" caption="Hati-hati memilih Telur Ayam kampung, jangan sampai palsu/Ft:idepeluangusaha.com "]

1298367281643249008
1298367281643249008
[/caption]

Setelah mendapat penjelasan lebih lanjut, saya lantas memahami sebenarnya tak ada yang aneh terhadap miniatur perahu kayu dalam botol. Hanya dibutuhkan ketelitian dan ketekunan. Miniatur perahu kayu yang ada di dalam botol, sebelumnya telah dibuat dalam bentuk jadi tapi dapat dibongkar pasang (knockdown) sesuai dengan panjang dan tinggi perut botol yang dipilih menjadi wadah.

Setelah semua bagian miniatur perahu selesai dibuat, termasuk dicat, dibongkar, lalu satu persatu kerangkanya dimasukkan ke mulut botol. Melalui bantuan alat penjepit (pincet), kerangka yang dimasukkan ke dalam botol tersebut dibentuk kembali dan dikuatkan menggunakan lem, sehingga terbentuk miniatur perahu yang tampak kokoh dalam botol.

Saat saya masih berbincang-bincang dengan pria penjual miatur perahu dalam botol kala itu, seorang teman justru datang mendekat, dan menyatakan dia memiliki sesuatu yang lebih unik, yaitu dua butir telur ayam dalam sebuah botol. Ketika kemudian berkunjung ke rumah teman tersebut, saya pun menyaksikan apa yang dikatakannya.

Teman tersebut hanya terkekeh-kekeh ketika saya menanyakan bagaimana cara memasukkan telur ayam ke dalam botol seperti itu. Sampai saya meninggalkan Kota Kendari, tak terungkap bagaimana cara memasukkan telur ayam ke dalam sebuah botol yang bermulut kecil.

Rahasia memasukkan telur ayam ke dalam botol tersebut justru baru ada petunjuk ketika beberapa waktu lalu saya berhubungan untuk suatu urusan dengan seorang pedagang barang campuran di pasar kampung salah satu kabupaten di wilayah timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Cara memasukkan telur ayam kampung ke dalam botol, menurut ceriteranya amat mudah. Telur beberap saat direndam ke larutan cuka. Setelah beberapa saat telur itu akan melemah, mudah dibentuk. Saat itulah telur yang lentur bisa menyesuaikan bentuk dengan mulut botol, dimasukkan ke dalam botol yang sudah berisi air agar telur tidak pecah. Air yang ada dalam botol kemudian dikeluarkan, dan membiarkan telur yang melemah dalam botol beberapa saat mongering, lalu mengeras kembali seperti bentuk aslinya sebuah telur ayam. Begitu petunjuknya, tapi sampai sekarang saya pun belum tertarik untuk mencobanya.

Justru proses mengubah telur ayam ras menjadi seperti telur ayam kampung yang ditunjukkan saat saya menemui pedagang tersebut, itu yang penting diketahui agar kita tidak salah membeli telur di pasaran umum

Proses pengubahan amat mudah dilakukan. Caranya, telur ayam ras yang berukuran kecil mendekati ukuran umumnya telur ayam kampung, direndam sekitar 10 hingga 15 menit ke larutan air cuka makan. Kulit luar telur-telur ayam ras yang berwarna kemerahan jika direndam cuka dalam waktu tersebut akan melemah. Kemudian, jika digosok-gosok secara lembut dengan jari tangan secara merata, bagian luar kulit ayam ras yang berwarna kemerahan akan terkelupas. Lalu, kulit telur ayam ras tersebut berubah menjadi putih seperti warna kulit telur ayam kampung.

Dalam waktu sekitar setengah jam, dengan santai sambil berbincang-bincqang si pedagang dapat memeroses perubahan lebih dari sepuluh butir telur ayam ras menjadi seperti telur ayam kampung. Saya tak sempat menanyakan apakah selama ini di sekitar pasar tempatnya berjualan, banyak dijual telur ayam ras yang telah dimanipulasi menjadi seperti telur ayam kampung tersebut. Dia cuma menyebut, proses seperti ini sudah diketahui banyak orang, terutama di kalangan pengecer telur ayam di banyak daerah. Harga jual sebutir telur ayam kampung di pasaran selalu saja nilainya dua kali lebih mahal dibanding telur ayam ras.

Sejumlah pengopi yang ditanyai di beberapa Warkop (Warung Kopi) di Kota Makassar mengetahui, jika warna kulit telur ayam ras dapat diubah menjadi seperti kulit telur ayam kampung.

Salah seorang di antara pengopi tersebut menjelaskan, pembeda telur ayam ras dan ayam kampung dapat dilihat dari warna isi kuning telurnya. Kuning telur ayam kampung warnanya agak keras, sedangkan kuning telur ayam ras warna kuningnya lemah memucat. Perbedaan warna kuning seperti itu tak hanya dapat dilihat dari telur yang masih mentah, tapi juga pada telur yang matang atau sudah direbus.

Dalam proses untuk mengubah warna kulit telur ayam ras menjadi seperti warna kulit ayam kampung, ada pesan agar jangan terlalu lama merendamnya di air larutan cuka makan. Begitu gelembung-gelembung yang keluar dari telur ayam ras yang direndam ke larutan cuka berkurang, proses penggosokan mengeluarkan kulit berwarna merah yang tipis tak lebih dari kulit bawang dapat segera dimulai. Penggosokan dilakukan dengan sesekali mencelupkan telur ayam ras yang digosok ke dalam cairan cuka, hingga semua kulit berwarna merah keluar merata berganti menjadi warna putih seperti warna kulit telur ayam kampung.

Jika telur ayam kampung direndam dalam larutan cuka dalam waktu yang lama, telurnya akan lembek, melemah, bisa berubah bentuk memanjang, mudah pecah. Bahkan jika direndam dalam waktu yang lama, telur dapat pecah sendiri dalam cairan cuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun