Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pinrang Bergegas Mengundang Investor

26 Januari 2011   11:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:10 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296042892795489497

Memiliki sekitar 45.000 ha hamparan persawahan, Kabupaten Pinrang merupakan salah salah satu daerah 'Lumbung Pangan' yang ada di wilayah timur Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan produksi rata-rata masih sekitar 4 ton gabah kering panen(gkp)/ha, daerah yang berjuluk 'Bumi Sawitto' ini dapat menghasilkan hingga 180.000 ton gkp per tahun. Dari daerah inilah, antara lain, bersumber kontribusi beras untuk Stock Nasional sebanyak tidak kurang dari 200.000 ton yang disedikan Provinsi Sulsel setiap tahunnya.

Jauh sebelum Indonesia Merdeka, petani sawah di Kabupaten Pinrang sudah mengenal pola pertanian padi dengan sistem irigasi teknis. Hal itu dibuktikan dengan adanya Bendungan Benteng di Kecamatan Patampanua, sekitar 20 km arah utara Kota Pinrang, ibukota Kabupaten Pinrang.

Bendungan Benteng yang dibangun dalam masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1939 tersebut, sampai sekarang masih berfungsi. Bahkan masih merupakan bendungan andalan untuk mengairi persawahan sampai seluas lebih 60.000 ha, meliputi persawahan sekitar 27.000 ha di Kabupaten Pinrang, dan sekitar 40.000 ha di daerah tetangganya, yaitu Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).

Namun begitu, memasuki usia 51 tahun sebagai kabupaten pada 19 Pebruari 2011, Pemkab Pinrang akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mengundang investor dari berbagai sector dalam rangka memacu laju pertumbuhan ekonomi wilayahnya.

[caption id="attachment_87171" align="alignright" width="305" caption="Bupati Pinrang, H.A.Aslam Patonangi"][/caption]

''Jika tahun 2010 lalu pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 6,75 persen, maka untuk meningkatkan menjadi 7 persen atau lebih dalam tahun 2011 ini dibutuhkan investasi yang lebih besar, tak hanya bersumber dari pemerintah tapi juga dari pihak ketiga, dari swasta,'' jelas Bupati Pinrang H.A. Aslam Patonangi, SH,MSi dalam suatu perbincangan belum lama ini.

Menurut Aslam yang baru memulai masa pengabdiannya sebagai Bupati Pinrang tahun 2010 lalu, investasi yang dibutuhkan daerahnya tidak diartikan sempit harus dilengkapi dengan unit prosessing seperti selama ini. Tapi investasi yang bisa berada di hulu, misalnya bekerjasama dengan petani untuk memperbesar produksi. Di tengah untuk prossessing mengolah bahan baku, dan di hilir berkaitan dengan distribusi atau pemasaran hasil produksi.

Investor yang dibutuhkan, juga tak semata yang berasal dari luar negeri. Tapi bisa berasal dari dalam negeri, termasuk investasi dalam bentuk perorangan kemudian membentuk semacam usaha konsorsium. ''Itulah sebabnya, dalam peringatan Ultah Kabupaten Pinrang ke-51 nanti, kami juga akan mengundang banyak pengusaha khususnya asal Kabupaten Pinrang yang sukses di luar Kabupaten Pinrang.

Di luar Pinrang terdapat warga asal Pinrang yang jumlahnya hampir sama banyak dengan jumlah penduduk Kabupaten Pinrang sekarang, sekitar 380.000 jiwa. Orang asal Pinrang yang ada di luar Pinrang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, dan terbanyak di wilayah Pulau Kalimantan, Provinsi Papua, dan daerah lain di Kawasan Timur Indonesia.

Makanya, peringatan HUT ke-51 Kabupaten Pinrang, 19 Pebruari 2011 mengusung tema : ''Yassi Sawittoi Adecengenna Wanuatta'' (Bhs. Bugis), arti bebasnya : '' Dengan Semangat Kebersamaan Bersatu Membangun Pinrang. ''Kami berharap percepatan pembangunan Kabupaten Pinrang dapat dimulai dari orang Pinrang sendiri. Termasuk orang Pinrang yang ada di luar Pinrang. Kita ingin pula ada gerakan dorongan akselerasi orang Pinrang di luar Pinrang ikut kembali membangun daerah dengan tidak meninggalkan usaha yang ada di luar daerah,'' katanya.

Lantaran itu pula, menurut Bupati Aslam, dalam momentum ulang tahun Kabupaten Pinrang kali ini, dirangkaikan pelaksanaan seminar Perjuangan La Sinrang (1856-1939), seorang tokoh heroik dari 'Bumi Sawitto' yang gigih melawan kehadiran penjajah kolonial Belanda di Kabupaten Pinrang dan wilayah sekitarnya.

''Kita lakukan itu atas saran dan gagasan dari tokoh masyarakat yang ada di Pinrang maupun di luar Pinrang. Mereka menginginkan ada semacam ikon Pinrang sebagai perekat, memotivasi untuk bergerak terakselerasi lebih maju. Untuk itu tokoh heroik La Sinrang kami tampilkan, berupaya merefleksikan, mengaktualisasikan dalam kekinian, mengup date spritnya untuk dapat bergerak maju lebih cepat,'' jelas Aslam. Di samping, tentu, yang paling utama dalam Ultah, dapat mengevaluasi apa yang sudah dilakukan selama 51 Tahun di Kabupaten Pinrang bagi kemajuan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tambahnya.

Selain tanaman pangan padi, Kabupaten Pinrang yang memiliki wilayah pantai sepanjang 97 km menghadap Selat Makassar. Di sini sudah ada sekitar 15.000 ha tambak, dan ada yang diplot untuk pengembangan budidaya rumput laut. Selain menghasilkan ikan bandeng, produksi udang dari pesisir Pinrang sudah mencapai 100 kg/ha. Untuk itu pun baru ada satu investor asal Jepang pembeli hasil udang di Pinrang.

Dalam hal pengembangan hasil udang, Pemkab Pinrang kini sedang menggalakkan gerakan masif kebangkitan udang windu, kembali ke pola alami, bahkan sangat tradisional. Akan tetapi tetap dengan penetrasi teknologi namun tidak memaksakan penebaran padat. Masalahnya, karena pengembangan yang dilakukan dengan pola intensifikasi selama ini tidak ditunjang kondisi alam. Terdapat faktor risiko tinggi soal teknis, dan butuh modal sangat besar. Dengan pola tradisional atau probiotik, ramah lingkungan dan lebih organik. Risiko di tingkat petani bisa dieleminir, dan produk dapat diserap pasar lantaran kencenderungan konsumen kian hari makin menghendaki pangan yang organik. Sedangkan untuk potensi laut lepas pantai yang potensial di Pinrang, masih belum banyak tergarap.

Di sektor perkebunan, Kabupaten Pinrang saat ini sudah punya 11.000 ha lahan kakao plus sekitar 7.000 ha lahan kopi. Belum lagi lahan-lahan masyarakat yang ada di Malimpung yang kini sedang dikembangkan untuk bergai jenis tanaman hortikultura.

Sejak tahun 2010, Pemkab Pinrang dimotori keenergikan Bupati Aslam Patonangi, tampak bekerja terarah menyediakan instrument-instrumen berkaitan dengan asa mengundang investor di Bumi Sawitto. Tak hanya jalanan-jalanan di wilayah perkotaan dan dataran, tapi juga yang menghubungkan ke wilayah pegunungan dibuka serta ditingkatkan kualitasnya.

Poros jalan yang menghubungkan Kota Pinrang - Malimpung dan wilayah Kabupaten Enrekang sepanjang sekitar 40 km apabila dapat dikerjakan secepatnya, dipastikan akan menjadi jalur alternatif perjalanan wisata ke daerah Tujuan Wisata Tana Toraja. Bahkan, banyak yang memperkirakan akan menjadi jalur pilihan perjalanan wisata dari Kota Parepare melalui Kota Pinrang tembus ke Enrekang menuju Tana Toraja. Selain jaraknya hanya setengah dari jarak perjalanan langsung dari Parepare - Sidrap -Enrekang - Tana Toraja, sekitar 80 km, juga di jalur ini terdapat panorama alam pantai dan pegunungan yang spesifik.

Berkaitan dengan kemudahan, kepastian dan kejelasan investasi, sudah ada institusi Standard Operation Prosedure (SOP) perijinan di Kabupaten Pinrang. Ada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KP2T).

Sebuah areal sekitar 50 ha telah disiapkan di Lamajjakka Desa Watampulu Kecamatan Suppa, berhimpit dengan wilayah Kota Parepare untuk pengembangan Kawasan Industri. Pemkab Pinrang memberikan kemudahan bagi investor memanfaatkan kawasan ini. Selain pemanfaatan dengan model sewa menyewa, juga terbuka model sharing saham.

Di dekat lokasi kawasan industri ini pun sedang dirampungkan pembangunan sebuah pelabuhan. Selain dapat berfungsi sebagai pelabuhan intersuler, juga memungkinkan untuk jadi pelabuhan ekspor lantaran kedalaman pelabuhan sekitar 12 meter mampu disandari kapal sampai bertonase 30.000 ton.

Menurut Bupati Aslam, penyiapan soft ware dan hard ware yang berkaitan dengan investasi di Kabupaten Pinrang akan dirampungkan dalam tahun 2013 mendatang. Tahun 2010 hingga 2011 ini yang dirampungkan adalah infrastruktur penunjangnya. Tahun 2012 dilakukan diversifikasi produk, dan tahun 2013 semua produk diharapkan sudah bisa masuk tahap prosessing dan siap menorobos ke pasaran. ''Tiga tahapan ini yang saya jadi kan patokan membangun Kabupaten Pinrang menjadi wilayah agropolitan,'' tandas Bupati Pinrang, Aslam Patonangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun