Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aneh, Proyek Revitalisasi Kok Menimbun Teluk Kendari?

25 Januari 2015   05:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_347876" align="aligncenter" width="480" caption="Tampak kegiatan penimbunan di Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Seminggu terakhir Teluk Kendari sedang dalam proses penimbunan. Puluhan truk mulai pagi hingga petang tampak tak hentinya silih berganti menuang batu menimbun beberapa bagian teluk di arah baratJalan Bypass kota Kendari. Kini proses penimbunan tampak masih terus berlangsung.

Tidak ada Papan Proyek yang terpancang di lokasi-lokasi penimbunan yang menjelaskan nama kegiatan penimbunan bagian dari perut Teluk Kendari tersebut. Demikian juga tidak ada informasi jelas berapa luas areal Teluk Kendari yang akan ditimbun. Kecuali terdapat papan peringatan Hati-hati Kendaraan Proyek Keluar Masuk di mulut-mulut jalan masuk untuk penimbunan teluk.

[caption id="attachment_347877" align="aligncenter" width="480" caption="Penimbunan dimulai dengan pembuatan jalan tumpukan batu mencolok ke permukaan Teluk Kendarai/Ft: Mahaji Noesa "]

14221131361424724711
14221131361424724711
[/caption]

[caption id="attachment_347878" align="aligncenter" width="480" caption="Puluhan truk antre menuang batu ke Teluk Kendari/Ft:Mahaji Noesa "]

14221133342046984089
14221133342046984089
[/caption]

Warga yang melintas di Bypass setiap hari tampak banyak yang mampir memarkirkan kendaraan di tepi jalan sesaat untuk menyaksikan riuhnya kegiatan puluhan truk secara silih berganti menuang muatan batu-batu cadas ke permukaan perairan Teluk Kendari.

Model penimbunan dilakukan dengan membentuk berupa muka jalan dari tumpukan batu ke permukaan teluk mencolok hingga lebih dari 300 meter dari bibir pantai tepi jalan Bypass. Terlihat timbunan jalan batu akan ditautkan dengan timbunan jalan batu lainnya sehingga membentuk semacam kotak dalam luasan berbilang hektar.

Ada warga yang membincangkan kegiatan penimbunan teluk yang sedang berlangsung sekarang merupakan bagian dari Proyek Revitalisasi Teluk Kendari yang dicanangkan oleh pemerintah kota Kendari sejak pertengahan tahun 2012. Kotak-kotak timbunan batu yang sedang dibuat mencolok ke Teluk Kendari disebut-sebut nantinya akan diisi dengan galian endapan lumpur dari perut teluk.

Beberapa waktu sebelumnya marak demo dilakukan sejumlah LSM dan aktivis mahasiswa pecinta lingkungan menolak proyek Revitalisasi Teluk Kendari yang dianggap merupakan Proyek Reklamasi alias penimbunan teluk, bukan pengerukan lumpur yang telah mendangkalkan ratusan hektar permukaan teluk terutama di arah barat. Sebuah tulisan ‘Tolak Reklamasi’ yang pernah digores di tanggul pantai teluk depan sekitar Hotel Clarion Kendari oleh pendemo kini masih belum terhapus.

Diperoleh informasi, Proyek Revitalisasi Teluk Kendari didalamnya selain akan dilakukan pengerukan lumpur yang mengendap di perut teluk, juga akan dilakukan pembangunan mesjid Al Alam sebagai mesjid terapung di tengah perairan teluk arah barat. Termasuk akan dibangun sport centre serta lokasi-lokasi tambat labuh terutama buat armada nelayan yang masuk Teluk Kendari. Proyek Revitalisasi ini pernah disebut-sebut akan dilaksanakan menggunakan dana awal dari investor dengan investasi lebih Rp 600 miliar dengan konvensasi seluruh sarana yang dibangun akan dikuasai pengelolannnya hingga 30 tahun ke depan. Wallahualam.

[caption id="attachment_347879" align="aligncenter" width="480" caption="Membuat kotak jalan batu untuk diisi timbunan lumpur Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa "]

1422113499122499897
1422113499122499897
[/caption]

[caption id="attachment_347880" align="aligncenter" width="480" caption="Penimbunan Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]

14221136672049399625
14221136672049399625
[/caption]

Yang jelas model revitalisasi dengan cara penimbunan permukaan teluk sudah pasti akan lebih mengecilkan permukaan laut Teluk Kendari yang diperkirakan saat ini sisa seluas hampir 11 kilometer bujursangkar pada saat air pasang penuh. Penimbunan yang dilakukan di permukaan Teluk Kendari sekarang akan lebih memperkecil permukaan teluk yang sebelumnya telah ditimbun seluas lebih dari 5 kilometer persegi sepanjang pesisirnya untuk perluasan wilayah dan infrastruktur perkotaan.

[caption id="attachment_347881" align="aligncenter" width="480" caption="Tulisan pendemo Tolak Reklamasi di pantai Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]

14221137721985668007
14221137721985668007
[/caption]

Dipertanyakan banyak pihak hingga saat ini tidak ada analisa output yang jelas berapa kemampuan daya hambat laju sedimentasi di Teluk Kendari melalui proyek Revitalisasi Teluk Kendari. Menurut Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam,SE ketika memaparkan laporan kepada Presiden RI, Jokowi saat berkunjung ke kota Kendari Nopember 2014, setiap tahun terdapat sekitar 5 juta kubik material sedimentasi masuk ke perut Teluk Kendari.

[caption id="attachment_347882" align="aligncenter" width="480" caption="Tepian lokasi Kendari Water Sport yang kering mendangkal saat air laut surut/Ft: Mahaji Noesa"]

1422114005637669054
1422114005637669054
[/caption]

[caption id="attachment_347884" align="aligncenter" width="480" caption="Kendari Water Sport di Teluk Kendari sedang dalam tahap perampungan/Ft: Mahaji Noesa"]

1422114175740113763
1422114175740113763
[/caption]

Terdapat 13 sungai besar dan kecil bermuara ke Teluk Kendari, serta hampir semua drainase kota yang membawa material limbah dan endapan juga kini mengalir masuk tanpa filter ke Teluk Kendari. Kata banyak warga, ‘’Apa gunanya revitalisasi jika tak ikut mengatasi laju pendangkalan dan pencemaran teluk.’’

Di antaranya kemudian ada yang menunjuk contoh, Kendari Water Sport yang kini sedang dibangun oleh pihak pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara di Teluk Kendari, arah barat Kendari Beach, tepiannya justeru kering berlumpur saat air surut. Suatu perencanaan yang sangat kontras untuk label Kendari Water Sport.

https://www.youtube.com/watch?v=sLrDg4lB3JM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun