[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="BBM Naik, SBY Turun?"][/caption] Disebuah ruangan yang penuh dengan para pejabat pengambil keputusan strategis negara ini, telah disepakati bahwa harga BBM akan naik beberapa waktu lagi. Sementara itu di belahan lain tanah air Indonesia, para mahasiswa, masyarakat, ormas-ormas, dan buruh-buruh kecil telah memompa penuh energi mereka untuk turun ke jalan menolak kebijakan spektakuler yang dianggap mencekik leher dan memeras kantong rakyat kecil. TURUNKAN SBY-BOEDIONO! Itu seperti teriakan wajib dalam setiap demo yang kita jumpai di jalanan, apapun demo-nya, apalagi masalah kontroversial semacam kenaikan BBM seperti sekarang. Bagi mereka menurunkan kepala negara adalah solusinya. Kepala negara turun, masalah selesai. Sesederhana itukah, bro? Entah sebenarnya mereka mengerti atau tidak, atau pernahkah membayangkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan jika benar kalimat itu terwujud.
- BBM adalah bahan baku utama dalam produksi di hampir semua bisnis. Ini berarti kalau harga BBM naik, biaya produksi akan naik juga. Dampaknya? Jelas akan menimbulkan terjadinya inflasi atau istilah gampangnya kenaikan harga barang-barang secara umum. Harga tempe naik, harga ayam naik,harga telur naik, harga beras naik, harga tiket bis naik….harga gorengan naik….semua akan naik… Konsekuensinya, masyarakat kecil yang sudah miskin, akan menjadi SEMAKIN MISKIN!
- Dalam bisnis, efisiensi biaya adalah salah satu hal yang paling penting untuk tetap bisa bertahan dalam dunia bisnis (yang konon sangat kejam). Salah satu efisiensi yang bisa dilakukan oleh para pebisnis untuk menghadapi kenaikan harga BBM adalah perampingan jumlah karyawan yang dianggap kurang produktif. Atau dengan kata lain PHK bagi karyawan yang kurang beruntung!
- Konon, seperti yang dituturkan Pri Agung kepada detikFinance, Kamis (23/2/2012). ”Jika naik Rp 1.000, penghematan yang didapat hingga Rp 38,3 triliun dengan dampak inflasi di kisaran 1,02%. Sementara jika harga BBM subsidi naik Rp 1.500 maka pemerintah akan mendapat penghematan Rp 57 triliun dengan dampak inflasi di kisaran 1,6%.” Jika MEMANG BENAR dana puluhan triliun tersebut berhasil dihemat…..maka tantangan berikutnya yang sudah muak untuk kita temui adalah BENARKAH DANA YANG DIHEMAT ITU DIMANFAATKAN SECARA BAIK, BUKAN DIKORUPSI?
- STOP turun ke jalan, itu semua ga solutif, buang-buang waktu, apalagi kalau sampai merusak sarana publik! Kalian menolak kebijakan ini tujuannya untuk mengurangi dampak kemiskinan bukan? Atau mungkin untuk mencegah banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan akibat kenaikan BBM ini? Bukankah akan LEBIH BIJAKSANA kalau kalian para mahasiswa ambil tindakan nyata dengan berkomitmen untuk tidak menjadi generasi karyawan, melainkan generasi pembuka lapangan pekerjaan. Ga usah menunggu lulus, sekarang pun bisa kalau kalian niat. Sudah banyak buktinya pengusaha sukses yang masih berstatus mahasiswa. Ayo keluarkan ide kreatif kalian :)
- BBM NAIK tapi GAJI GA IKUTAN NAIK? Hehe, mungkin, mau tidak mau, memang inilah kenyataan yang bakal kita hadapi ketika harga BBM naik. Tapi tunggu dulu bro, sebagai generasi pelurus bangsa kita ga boleh kehabisan akal. Coba kita evaluasi diri, pasti masih ada gaya hidup yang bisa kita efisienkan. Contoh, selama ini kita kuliah atau ke kantor dengan mobil. Hal ini masih bisa kita efisienkan dengan sedikit menurunkan ego kita, seperti cukup menggunakan sepeda motor saja misalnya. Atau akan lebih baik bila kita berani melakukan resolusi berupa kuliah atau ke kantor dengan memanfaatkan transportasi publik. :)
- HEMAT pangkal SEHAT Kalau kalian memang mau membantu pemerintah mensejahterakan bangsa ini, kalian harus mulai dari diri kalian sendiri. Harga BBM dunia itu naik disebabkan karena konsumsi minyak lebih tinggi dari jumlah minyak yang tersedia. Masih ingat tidak tentang teori ekonomi tersebut? Jadi logikanya mulailah berhemat dalam mengonsumsi BBM, gunakan BBM seperlunya saja. Karena secara tidak sadar kita adalah pihak yang ikut berkontribusi pada kenaikan harga BBM ketika menggunakan BBM secara tidak hemat. Cara paling mudah dan paling sehat adalah dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor dalam jarak tempuh kurang dari 5 KM saat bepergian. Kalian bisa jalan kaki atau menggunakan sepeda bila ingin lebih cepat sampai tujuan. Awal-awal pasti hal ini akan sangat sulit bagi kalian yang terbiasa gampang kemana-mana dengan menggunakan kendaraan bermotor. Cara mengakali agar kalian bisa semangat menjalankan ‘ritual’ ini adalah dengan melakukannya bersama teman-teman. Selain bisa membuat kalian semakin sehat, bersepeda juga bisa membuat kalian semakin keren lho. Lihat Foto di bawah sebagai buktinya! :)
Ingat kenaikan harga BBM itu adalah faktor eksternal. Kita mungkin sulit untuk mengendalikan apa yang terjadi dari faktor eksternal. Namun kita bisa memperkuat faktor internal dari dalam diri untuk mengatasinya : Terbiasa Hidup Sederhana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI