Mohon tunggu...
Dian Sari Pertiwi
Dian Sari Pertiwi Mohon Tunggu... profesional -

simple & humble | ecological feminism | sanguin & phlegmatis | music & book are my passion | Sapere Aude!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Cinta Jakarta

6 Maret 2010   05:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku cinta Jakarta,
Dengan semua yang ada dan keadaannya
Aku cinta Jakarta,
Dengan setiap tarikan nafasku yang dipenuhi polusi
Aku cinta Jakarta,
Dengan semua komunitasnya yang beragam
Aku cinta Jakarta,
Dengan pemandangan kesenjangan sosial yang khas
Aku cinta Jakarta,
Dengan tingkat individualisme yang tinggi
Aku cinta Jakarta,
Dengan nadinya yang senantiasa berdenyut
Aku cinta Jakarta,
Dengan hiruk-pikuk kehidupannya
Aku cinta Jakarta,
Dengan nyanyian anak jalanannya yang menahan lapar
Aku cinta Jakarta,
Dengan kemacetannya yang tiada tara
Aku cinta Jakarta,
Dengan banjir tahunannya yang tidak terbenahi
Aku cinta Jakarta,
Dengan tiap kubik sampah yang tergenang pada tiap permukaan sungai
Aku cinta Jakarta,
Dengan tiap desahan keluhan kaum terpinggirkan
Aku cinta Jakarta,
Dengan tiap gelak tawa kaum penguasa
Aku cinta Jakarta,
Dengan semua yang ada dan keadaannya
Dari mobil paling rongsok hingga mobil paling mewah
Dari orang paling miskin hingga orang paling kaya
Dari rumah paling kumuh hingga istana paling megah
Dari pejuang terlupakan hingga artis terkenal
Aku cinta Jakarta,
Kota tak berjeda
Kota tanpa koma
Jakarta oh Jakarta,
Benarkah kau juga mencintaiku?
Karena aku tak pernah mendengarmu mengeluh dengan perlakuanku.
Aku cinta Jakarta,
Meski sebenarnya aku sangat ingin mendengarnya mengeluh, berteriak, dan berontak.
Tapi Jakarta hanya diam dalam pilu.
Dan aku cukup tahu,
Jakarta-ku tak seperti dulu.
Dan aku cukup paham,
Mereka pun cinta Jakarta,
Bukan apa adanya,
Namun ada apanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun