Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Materi Menarik PKM, Sosialisasi DAGUSIBU dan Kebijakan Menggunakan Antibiotik

23 Oktober 2021   14:51 Diperbarui: 23 Oktober 2021   14:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosialisasi  Dagasibu  dan Kebijakan Menggunakan Antibiotik, Menjadi Materi Favorit KKN-DR di Desa Ledug

Kasus-kasus obat yang sering terjadi diantaranya mulai dari keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian yang salah satunya terjadi akibat kurangnya keingintahuan masyarakat mengenai obat yang mereka gunakan. Masyarakat tidak lagi boleh meremehkan tata cara pengelolaan obat. Mulai dari awal mereka mendapatkan resep dari doketr, hingga cara membuangnya jika sudah tidak bisa dipakai lagi. Kesalahan dalam pengelolaan obat dapat berakibat fatal pasien dan bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat yang sembarangan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dan pada akhirnya juga menyebabkan kerugian bagi manusia sendiri. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar). Cara ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hingga saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang.

Salah satu permasalahan yang ada di masyarakat ,ialah kurangnya pengetahuan tentang  DAGUSIBU obat yang benar dan penggunaan antibiotik dengan bijak serta pemanfaatan jamu untuk meningkatkan imun tubuh. Salah satu program yang diterapkan di Kelurahan Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas adalah sosialisasi untuk Masyarakat . Tujuan diadakannya program sosialisasi : 1) Menambah pengetahuan pentingnya

DAGUSIBU obat yang benar 2) Menjadikan Masyarakat bijak menggunakan

antibiotik 3) Untuk mendorong masyarakat tetap menjaga imun pada masa pandemi

seperti sekarang ini dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada di sekitar .

Demikian yang disampaikan apt.Hj. Iva Rinia Dewi, M.Sc.,Kaprodi S1 Farmasi  sekaligus Dosen STIKes Ibnu Sina Ajibarang  saat  mengisi materi  SOSIALISASI DAGUSIBU DAN BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK  di Kelurahan Ledug  kecamatan Kembaran,Kabupaten Banyumas  Jum'at  24 Oktober 2021.  Acara ini diikuti oleh 25 peserta dari perwakilan  Penggerak PKK RW di  Keluarahan Ledug ,Kecamatan  Kembaran Kabupaten Banyumas.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar tentang penggunaan obat, penyuluhan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat desa Ledug  dan meningkatkan pengetahuan DAGUSIBU obat yang benar dan bijak menggunakan antibiotik.  Lebih lanjut, dijelaskan  Antibiotik merupakan obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sebagai salah satu jenis obat umum, antibiotika banyak beredar di masyarakat.

 Kini  masih ditemukan perilaku yang salah dalam penggunaan antibiotika yang menjadi risiko terjadinya resistensi antibiotik, diantaranya: peresepan antibiotik secara berlebihan oleh tenaga kesehatan karena adanya anggapan yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan obat dari segala penyakit; dan lalai dalam menghabiskan atau menyelesaikan treatment antibiotik.

Selain itu tujuan lainnya ialah dari penyuluhan ini agar masyarakat dapat menambah pengetahuan dalam membuat jamu untuk meningkatkan imunitas dan efektif dalam kondisi pandemi serta meningkatkaan kesadaran , kemauan, kemampuan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dengan mendorong masyarakat untuk mampu memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringkan secara mandiri dan meningkatkan pengetahuan DAGUSIBU obat yang benar dan bijak menggunakan antibiotik

Masyarkat harus  memahami DAGUSIBU obat yang benar, Penggunaan antibiotik dengan bijak dan pemanfaatan jamu peningkat imunitas tubuh oleh karena itu mahasiswa KKN-DR Keelompok 4 berusaha membantu dngan melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat menerapkan secara mandiri dan memanfaatkan tanaman obat yanag ada disekitar untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas di masa pandemi. Penyelenggaraan sosialisasi ini adalah dalam rangkaian kegiatan Program KKN-DR STIKES IBNU SINA AJIBARANG  2021/2022 yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan  Leduk kecamatan Kembaran Banyumas.

 Dari hasil pemantauan, dalam memberdayakan masyarakat Ledug terhadap pemberdayaan tanaman obat, DAGUSIBU obat yang benar dan bijak menggunaan antibiotik telah berjalan dengan baik dimana tingkat partisipasi masyarakat untuk dapat mengikuti sosialisasi demi sosialisasi untuk dapat menerapkan apa yang pemateri sampaikan dan dapat mempraktekan pembuatan jamu di rumah masing-masing masyarakat sangat antusias. Masyarakat sudah mulai menerapkan DAGUSIBU obat yang benar, bijak dalam neggunakan antibiotik dan mulai memanfaatkan tanaman obat disekitarnya untuk mningkatkan munitas tubuh agar dalam masa pandemi tetap bisa menjaga kesehatan dan terhindar dari virus atau penyakit.

Dalam program kerja KKN-DR Kelompok 4 melakukan sosialisasi DAGUSIBU obat yang benar karena di desa Ledug masih banyak masyarakat yang kurangnya pengetahuan tentang Dapatkan obat yang benar yaitu dengan mendatangi fasilitas kesehatan seperti toko obat, apotek dan Rumah Sakit. Gunakan obat dengan benar yaitu sesuai dengan anjuran dokter atau sesuai aturan yang tertera pada kemasan obat, Simpan obat dengan benar yaitu harus sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam kemasan. Masyarakat masih banyak yang salah dalam penyimpanan obat seperti sirup dimasukan kedalam lemari es yang seharusnya yaitu di suhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari. Sesudah obat dibuka dan dikonsumsi biasanya ada batasan masih diperbolehkan untuk digunakan atau tidak contoh sediaan sirup jika sudah dibuka dan dikonsumsi hanya boleh digunakan 1 bulan setelah segel dibuka sedangkan sirup antibotik hanya satu minggu setelah dibuka dengan catatan penyimpanan harus baik dan benar, dan Buang Obat dengan Benar yaitu jangan dibuang sembarangan seperti ditempat sampah contoh untuk sediaan sirup dibuang di kloset. Cara ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hingga saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang dengan benar.

Sosialisasi antibiotik ini sangat berguna  agar masyarakat dapat bijak mengunakan antibiotik agar tidak terjadi resistensi. Antibiotik dikonsums harus sesuai anjuran dokter dan diberikan oleh dokter, biasanya masyarakat banyak yang masih salah dalam mengkonsumsi antibiotik misal minum satu hari lalu hari selanjutnya berhenti itu yang menyebabkan resistensi atau bakteri yang ada dalam tubuh kita kebal. Pengonsumsian antibiotik seharusnya iminum sampai tuntas dan teratur sesuai anjuran dokter dna tidak boleh sembarangan membelinya.

Pengabdian ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat warga  Kelurahan Ledug dalam pengaplikasian atau menerapkan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar), dan pengguaan antibiotik dengan bijak serta dapat memanfaatkan tanaman obat disekitarnya yang bisa digunakan sebagai jamu peningkat imunitas dalam menjaga kondisi tubuh tetap sehat di masa pandemi.(Gung/Khs)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun