Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mencari Formula Suksesi Pilpres dan Pilkada "Enjoyable"

25 Februari 2018   17:52 Diperbarui: 25 Februari 2018   21:24 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Kita  berharap  agar  agenda rutin pesta demokrasi  ke depan  akan menemukan Formula Suksesi ,Pilpres, Pilkada Yang Enjoyble  agar  tidak membuat kedodoran menyikapinya.

Ibarat sinetron,pentas  sosial  kerukunan bangsa ini seperti tidak ada habisnya  menemukan ujian. Diantara potensial problem yang masuk dalam sketsa peta politik ke depan yang masih menjadi trending topik di masyarakat ialah fenomena orang gila dan serangan ke rumah ibadah. Aneka  kasus sejenis ini telah nyata menguras perhatian warga bangsa dan kembali menguras energi untuk dicarikan solusinya.

Statmen mudah kata solusi ini,ternyata sungguh membutuhkan energi besar untuk merealisasikannya. Bagaimanapun  hal ini memang sangat  mengandung resiko yang tidak kecil ,jika salah  mensikapi jusrtu berakibat fatal. Inilah yang menjadi kendala para inisiator kerukunan bangsa.

Apalagi kita justru terkurung dalam stigma yang berlaku,kalau fenomena ini dianggap lumrah mengingat  sudah  mendekati  suksesi  dan musim politik  yang sudah  menggelora . Namun  pertanyaannya ,apakah betul ambisi politik dalam  setiap suksesi akan selalu  bersenyawa dengan pengorbanan  dan penderitaan rakyat kecil?

Mampukah  komponen bangsa ini  mencegah ,agar retorika  politik  demokrasi  tidak berefek negatif pada  sendi kehidupan bangsa,tidak membuat instabilitas  politik ,tidak membebani perhatian rakyat kecil selama ini?

Mampukah setiap susksesi pilkada ,pilpres  yang merupakan agenda demokrasi ini yang bertujuan menciptakan kemajuan bangsa ini tetap sejuk,enjoeyble di hati rakyat?

Berangkat dari pertanyaan inilah,rasanya kita perlu menciptakan momen agar kekuatan bangsa ini mampu bertahan lebih kuat dibanding godaan politik yang selalu akan memanggil siapapun untuk berlaga dalam arena   suksesi demokrasi bangsa.

Bagaimana agar  menempatkan  demokrasi ini  menjadi  nyaman  di hati rakyat dan terbebaskan  dari  ancaman bahaya  konflik sosial?   Lalu sejauh manakah kita bisa menghindari  ancaman bahaya konflik sosial  yang kerap menunggangi demokrasi.

Sebut saja kasus penyerangan rumah ibadah dan serangan ke tokoh agama yang  akhir akhir ini menyuarak ,apakah ini terbebas dari agenda politik ? kita tidak bisa menerima   apa adanya begitu saja , tapi  apa yang  mesti kita perbuat  ? ternyata juga belum ada gaungnya,  ini persoalannya, seperti status kuo, hanya membiarkan saja  itu berlaku ,meskipun delik hukum sudah mulai mencari solusinya.

Budaya pembiaran seperti inilah yang mestinya kita hindari,kita harus dinamis,lebih aktif  bahkan lebih  agresif antisipasi agar  tidak  berkepanjangan ,memperkeruh  kehidupan kerukuran di masyarakat.

  Berikut konsep sederhana Menghindari Konflik Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun