Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kecamatan Ayah, Ibu, dan Temuan Fakta NKRI

1 Juli 2017   10:53 Diperbarui: 1 Juli 2017   13:39 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fakta Kecamatan Ayah ,Ibu di https://youtu.be/u-Ljv7uqEXo


Misteri  Temuan  Mengejutkan , Warisan Nenekmoyang  Berupa Penamaan Unik Daerah,Tempat dan lain lain.

Misteri , Fakta Kronologis  apa  ? Alasan apa ? Pemberian Nama Unik . Perlu Kajian, Apa yang menjadi visinya saat itu?

Inilah misteri yang  perlu digali selanjutnya, jika keunikan ini dianggap penting bagi pencerdasan generasi bangsa selanjutnya.

Fakta Temuan Baru, yang Menghebohkan.

Sebagai Pembelajaran , Bhineka adalah,Kita dan Kita adalah Bhineka.

Misteri  Temuan  Mengejutkan.

Warisan Nenekmoyang  Berupa Penamaan Unik Daerah,Tempat dan lain lain .

Pemberian nama unik ayah dan ibu  dan lain lain  oleh nenek moyang  diduga  untuk mengingatkan NKRI  adalah satu kesatuan  sejati.

Fakta  di Indonesia  ada dua kecamatan yang jika disatukan menjadi  satu keluarga . Ada ayah dan ada Ibu.

Tersebutlah  kota " Ayah"  sosok nama kota kecamatan di wilayah kabupaten Kebumen ini terletak di pesisir pantai selatan Jawa Tengah.

Profil Ayah merupakan kota tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kota Ayah lebih dikenal dengan  nama Pantai Ayah .Karena daerah ini dikenal dengan keindahan pantainya.

Bukti   NKRI  ini Ibarat satu keluarga , Keberadaan lokasi  Istri  Ayah   ternyata berada  nun jauh  di seberang  lautan sana di Kepulauan Maluku Utara .

Nama  daerah  yang  menarik  ini,  memang bernama  IBU .

Ibu  adalah  sebuah nama  kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Indonesia.

Karena Bhineka Tunggal Ika .

Meskipun jauh terbentang tetap negeri ini menyatu dalam kesatuan  alamiah sejati.

Bukan rekayasa .....itulah buktinya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun