Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

17 Fakta Bhinneka Tunggal Ika, Itu Kita

22 Juni 2017   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2017   15:57 3670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Gusdur, Indonesia  ada karena keberagaman. Sehingga keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia

Mengambil makna Bhineka Tunggal Ika yaitu meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia..

Mengamati  perkembangan fakta  politik baru baru ini, rasanya kita perlu merenung  apa yang perlu kita perbuat untuk menghadirkan suasana kebatinan  kebhinekaan kita.

Perlukah kita menggali  lebih dalam lagi demi menemukan kehangatan  rasa berbangsa yang pernah para leluhur kita perbuat saat itu.

Setidaknya agar bisa kita transfer kedalam kebatinan kita masa sekarang ini. Berikut ini ijinkan  kita  mencoba menghadirkan nuansa itu denga  mencari jejak kebhinekaan  sebisa mungkin ,dan yang paling mudah bisa kita lakukan.

Barangkali  ada 17 Fakta  seperti  yang disampaiakan dalam tayangan  ini  yang menurut penulis telah membantu  mengenalkan  kebhinekaan  meskipun  tidak mendalam namun telah menyentuh pikiran kita .

 Menjawab Keraguan Bhineka Adalah Kita.

Dalam tayangan video ini ditampilkan   ada beberapa Fakta Temuan Baru, yang Menghebohkan,Sebagai Pembelajaran , Bhineka adalah,Kita dan Kita adalah Bhineka Tunggal Ika.

Misteri  Temuan  Mengejutkan , Warisan Nenekmoyang  Berupa Penamaan Unik Daerah,Tempat dan lain lain. Yang intinya adalah  menjawab Misteri , Fakta Kronologis  apa  ? Alasan apa ? Pemberian Nama Unik , Perlu Kajian, Apa yang menjadi visinya saat itu?  Inilah misteri yang  perlu digali selanjutnya, jika keunikan ini dianggap penting bagi pencerdasan generasi bangsa selanjutnya.

Didalam tayangan  menjelaskan Wilayah sabang -- merauke adalah mistis . Buktinya  terdiri dari 13 rangkaian huruf. Namun bukan berarti  untuk dimitoskan, namun untuk dipahami maknanya. Pemberian nama unik ayah dan ibu  dan lain lain  oleh nenek moyang  diduga  untuk mengingatkan NKRI  adalah sakral. Namun . Bukan dimitoskan namun  potensi alamnya  perlu dikelola untuk kesejahteraan rakyat. Alasannya  jika tidak, akan menjadi rebutan negara lain yang mengincar sejak dahulu.

Diterangkan Untuk mengelola,selain SDM,butuh stabilitas politik yang kokoh,kondusif , integrasi  sinergi seluruh potensi bangsa, dilandasi kerukunan dan saling percaya. Bangsa Indonesia adalah satu keluarga NKRI. Nenekmoyang memberi symbol yang mudah dimengerti.

Berupa penamaan daerah yang unik, agar kita selalu rukun damai dan bersatu.

Indonesia  ini misteri, coba simak ,ada satu kecamatan yang dinamakan ayah dan  ada satu kecamatan dinamakan ibu.  Ini fakta , Lokasinya yang berjauhan, agar saling mengenal,memperkuat,mempererat jalinan kasih.

Meskipun berbeda beda namun  tetap menjadi satu dalam jiwa  dan semangat kekaryaan memajukan pertiwi. Kita sadar bahwa ternyata paling mudah adalah mencari perbedaan  dan begitu sulitnya kita mencari kesamaannya. Maka mulai dari yang kecil pernak pernik kesamaan  kita gali  dalam rangka menuju kesamaan.Tentang apapun juga dengan pendekatan kultural yang paling sederhana sekalipun.

Mencari jejak kita adalah satu,Bhineka ,ternyata bisa dilakukan  dengan pendekatan kultural.  Banyak fakta yang bisa kita ungkapkan sebagai bukti kita adalah satu,mulai dari pendekatan nama kota daerah,nama tempat ,nama masakan kuliner khas daerah yang dimiliknya dan lain lain. Lebih jauh bisa disimak sumbernya.  https://www.youtube.com/watch?v=Py_6iJJEOPw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun