Aandaikan  bundaran HI bisa ngomong pasti akan bilang,akulah saksinya  ,jika yang kau tanyakan bukti pelanggaran itu.Sayang Bundaran HI tidak bisa ngomong ,ya sudah lupakan saja,koq repot .
Namun yang masih ikut menyesalkan diantaranya  Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang menyesalkan banyaknya atribut partai dalam parade Kita Indonesia yang digelar di area hari bebas kendaraan bermotor ( car free day ), sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, pada hari itu . Iriawan mengatakan ia sudah memperingatkan panitia terkait dengan larangan aktivitas politik di area bebas kendaraan bermotor itu.
Lebih jauh ia mengatakan "Kemarin sudah saya sampaikan pada penyelenggara. Tapi buktinya ada di sini. Silakan Panwas dan Bawaslu menilai sendiri," kata Iriawan saat ditemui  tempo di Pos Polisi Bundaran HI, Ahad, 4 Desember 2016.
 Mengikut  pantauan Tempo pada awal parade, bendera dua partai, yakni NasDem dan Golkar, memang tampak di dalam kerumunan massa. Banyak di antara mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kaus partai. Namun menjelang akhir parade, spanduk-spanduk dan bendera tampak telah mulai tak terlihat.
Yang unik  pada menjelang akhir  parade , jika spanduk  mulai diturunkan , lalu  beberapa bendera juga tampak mulai diturunkan ,sehingga pemandangan  sudah mulai berubah total, hampair sulit menemukan  atribut partai  lagi  saat itu. Nah sayangnya justru yang nempel di badan peserta ini yang repot. Kalau  atribut  partai berupa peci ,masih lumayan bisa dilepas pecinya ,,, lha  para ibu – ibu yang pakai kaos partai  bagai mana urusannya?
Iriawan menyanggah pihaknya menertibkan para pembawa spanduk itu. "Tugas saya hanya mengamankan bersama Pak Pangdam Jaya (Mayor Jenderal Teddy Lhaksamana)," katanya.
Inisiator car free day , Alfred Sitorus, juga mengaku kecewa dengan aktivitas politik di sepanjang Jalan Sudiman-Thamrin yang seharusnya bebas dari kegiatan politik. Alfred mengatakan banyak regulasi yang dilanggar penyelenggara aksi 412. Salah satunya adalah melakukan orasi.
"Ini adalah kegiatan parpol. Banyak parpol yang memanfaatkan ruang CFD yang seharusnya netral. Ini enggak boleh," katanya saat ditemui di Bundaran HI.
Sementara itu, Plt Gubernur DKI ,Sumarsono menyampaikan maaf karena keberadaan atribut partai politik masih terjadi dan di luar kendali pemerintah DKI Jakarta. "Itu di luar kendali karena secara formal mereka sepakat ini acara parade kebudayaan," kata Soni.
Tapi walau bagaimanapun ovel all parade Bineka Tunggal Ika ini bisa dikatakan  berhasil, antusiasme para peserta dan penonton sangat tinggi..bravooo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H