Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan sekedar "Palsu"

1 Juli 2016   09:57 Diperbarui: 1 Juli 2016   13:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://anshora.com

 Hal ini akan menjadi PR berat bagi para medis mungkinkah semua pasien yang pernah disuntik vaksin palsu ini harus diulang? Seberapa banyak para balita yang mesti harus ditangani karena sudah sedemikian luasnya penyebarannya di beberapa wilayah pemasaran vaksin palsu ini dan sudah lamanya beredar dipasaran.

Adalah suatu pertanyaan yang rumit,jika seorang ibu dari balita yang pernah disuntik palsu itu menjadi tidak imun suatu penyakit,polio misalnya dan akhirnya meninggal dunia lalu bolehkah menuntut kepada para medis yang menanganinya dahulu akibat  menyuntikkan vaksin palsu?    Ini bukan sekedar persoalan palsu dan asli saja namun kecerobohan yang nyata.

Kini dari data yang kami himpun menyebutkan, ada dua belas vaksin palsu ini ditemukan di sejumlah daerah Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Mataram, Palu, Subang, Pekanbaru, Bandung, dan Denpasar,ini yang akan menambah kekhawatiran para ibu pemilik balita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun