Menurut Psikolog politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk, berbagai modus yang dilakukan pejabat untuk menyembunyikan dana korupsi, "Istri menjadi tempat menaruh duit, lalu istri yang akan melakukan pencucian uang,".Yang paling nekat dilakukan yakni biasanya koruptor memanfaatkan bisnis pribadi sebagai kedok menyimpan uang.Bahkan, yang paling gila ada oknum pejabat yang sengaja mengambil istri muda hanya untuk alasan menyimpan duit hasil korupsinya.
Diakui atau tidak fenomena korupsi yang kini ternyata telah masuk ke lingkungan keluarga, bisa dikatakan mulai membudaya. Hal ini ditunjukkan sebagian fakta ini tentu menjadikan bukti bahwa nilai nilai koruptif telah merembes masuk kedalam ranah keluarga. Menurut Johan Budi,dari sejumlah fakta kasus korupsi yang melibatkan perempuan seolah olah menjadi sinyal bahwa peran perempuan dalam keluarga tengah mengalami kemunduran dan demoralisasi.
Kalau di telisik,rasa kekerabatan dan ikatan persaudaraan dikeluarga ternyata menjadi basis munculnya budaya korupsi gaya baru . Inilah realita baru yang harus menjadi PR besar bagi bangsa,bagaimana mencegah berlanjutnya bahaya korupsi ini yang kian semakin nekat,melibatkan sendi sendi bangsa paling dasar berupa tatanan kehidupan keluarga. Bagi pelaku dan keluarganya mungkin akan menganggap kini korupsi bukan hal baru karena telah membudaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H