Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Arti Mudik dan Kenapa Kita Mudik ?

17 Juli 2015   22:16 Diperbarui: 18 Juli 2015   02:55 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana Hiruk Pikuk Mudik, Memaksakan diri, pokoknya harus bisa terangkut,semua mengejar waktu menyongsonglebaran di kampung"][/caption]

Susahnya mencari  arti kata mudik menurut kamus besar, kalau menurut  http://www.kamusbesar.com/  mudik berarti  pulang kampung. Namun rincian penjelasannya masih kita dibuat pusing lagi karena tidak menemukan maksud yang kita cari. Maksudnya pulang kampung yang seperti apa yang dikatagorikan mudik itu?

Beda dengan Wikipedia,ada beberapa  penjelasan yang bisa menjadi rujukan  ditambah gambaran contoh  penggunaan kata mudik tersebut. Secara umum mudik  diartikan kegiatan para perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya yang bersifat sementara. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran . Istilah  mudik berasal dari  bahasa Jawa yaitu mulih dilik yang berarti pulang sebentar.

Dilihat jumlah pemudik  lebaran yang terbesar  adalah dari Jakarta dengan tujuan Jawa Tengah. Pada tahun 2014 Mencapai  7.893.681 orang. Dari catatan Wikipedia, Jika dilihat kendaraan yang dipakai ,komposisi pemudik berdasarkan jenis kendaraan yang dipakai yang  menggunakan sepeda motorsebanyak  2.023.451 orang,sementara yang 2.136.138 orang menggunakan mobil, 3.426.702 orang menggunakan bus,dan yang menggunakan kereta api sebanyak  192.219 sedang  yang menggunakan kapal laut 26.836 orang, dan paling sedikit  mudik  menggunakan   pesawat  karena hanya 88.335 orang .

Menurut asal tujuannya  dari data Kementerian Perhubungan Indonesia menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% bertujuan ke Jateng dan 39% ke Jatim.Jika ditintau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, sementara yang 27% dari wiraswasta, dan 17% PNS/TNI/POLRI.

Bagi warga Kota  besar semacam Jakarta,istilah mudik mulanya  dikenal sebagian penduduk Ibu kota Jakarta yang  berasal dari luar Jakarta. Mudik sendiri  berarti pulang kampung  untuk sementara waktu.Prosesi pulang kampung ini  lebih semarak jika dilakukan oleh warga  pendatang secara  serentak  bersama sama  jika waktunya menjelang liburan seperti Lebaran dll.

Bisa juga istilah mudik ini konotasinya  lebih mengarah kepada  kegiatan massal  yang dilakukan oleh orang yang merantau jauh dari kampung halaman dan kembali lagi ke kampung guna merayakan Hari Raya Idul Fitri  atau hari Raya yang lain bersama keluarga di kampung dengan segala keceriaannya  kembali bersama orang tua, keluarga,family,kerabat dan handai taulan semasa di kampung dahulu waktu kecil.

Karena sudah dilakukan dan terjadi secara rutin dan terus menerus  setiap tahun maka mudik ini akhirnya menjadi budaya di kalangan pendatang di kota kota besar selama ini.Maka kegiatan mudih menjadi kebudayaan  khas Indonesia.Sejarah mudik ini pernah menjadi kegiatan yang membebani pemerintah maka  pada  masa orde baru sempat budaya mudik ini  seperti tidak didukung  oleh pemerintah. Bahkan  sempat seorang  pejabat  yang  bertanggung jawab terhadap tranportasi  masa itu menyatakan merasa keberatan dengan kebiasaan mudik  waktu itu,sehingga konotasi mudik saat itu menjadi kurang baik.

Seiring berjalannya waktu dengan pemahaman yang berbeda dengan kesadaran beragama yang tinggi, maka kebisaan mudik mulai diterima kembali menjadi kegiatan positip. Lalu apa alasan, kenapa seseorang harus mudik?

1.Menyambung persaudaan  dengan keluarga

 Menyambung tali persaudaan  atau silaturrahmi dengan keluarga dan keluarga besar  adalah hal penting dilakukan. Bertemu dengan keluarga  adalah kenikmatan tersendiri  jika dilakukan saat merayakan hari raya.Terlebih kita punya pandangan tentang budaya saling memaafkan kepada orang dekat ,dan keluarga ,kerabat dll.adalah merupkan kewajiban bagi yang memercayainya.Silaturrahmi untuk memaafkan  adalah budya yang harus dilakukan segenap kalangan muslim sehingga jika sampai meninggalkannya akan merasa seperti rugi. Yang paling menjadi mendesak kita harus saling berkunjung untuk menemui langsung  kepada sanak sodara,family dan kerabat di kampung adalah karena perkembangan dari masing masing  sosok mereka yang sudah berubah kalau tidak ketemu langsung ,bisa lupa,tidak megenali lagi. Apa lagi jejak masingmasing keluarga yang sudah sulit dikenali bahkan terkadang kita lupa apalgi sosok, wajah, hingga jati diri mereka. Dengan alasan ini  mudik  berfungsi menjadi metode menyambung pertalian persaudaran  silahturahmi   dengan sesama   anggota keluarga besar ,kerabat akan  menyambung kembali.  

2.Merayakan Hari Raya bersama Keluarga Besar

Kenapa mudik lebih banyak ditujuan pulang kampung dengan waktu yang bersamaan? Karena memang tujuannya juga  menyegaja untuk merayakan  lebaran  secara bersama sama  di kampung halamnya bersama orang orang yang pernah dekat dikampungnya masa dahulu. Sehingga alasan ini merupakan alasan terkuat diantara maksud mudik ke kampung halaman yang tidak boleh ditinggalkan.Karena waktunya terbatas momennya tidak bisa diulang.Banyak keluarga yang merasa kurang afdol  jika anggotanya tidak lengkap datang untuk merayakan lebaran secara bersama sama.

 3.Pulang Kampung halaman

Yang dimaksud mudik konotasinya berarti pulang ke kampung halaman karena inilah mudik berarti pulang kampung,Tapi tidak selamanya pulang kampung disebut mudik ,misalnya karena waktunya tidak secara bersamaan,atau perjalanan ke kampung halaman tapi bertujuan untuk selamanya  atau pindah  usaha atau pindah tugas atau pindah rumah tinggal ke kampung.Jadi  mudik  bebarti juga pulang kampung tetapi  tidak untuk selamanya atau waktunya terbatas,terbatas karena selama liburan saja,misalnya karena masa cuti  liburan  Hari raya yang terbatas.

 4.Barometer Kesuksesan Setelah Merantau

Perkembangan kehidupan di kampung  sangat  tergantung  dengan  kesuksesan   pribadi pribadi  warganya yang merantau ke kota besar. Bagi daerah yang warganya tidak banyak yang  merantau akan terasa  seperti lebih stagnan dan lebih tertinggal  dengan desa yang warganya lebih banyak yang merantau terlebih mereka banyak  yang berhasil. Nah ukuran berhasil tidaknya orang yang merantau  bisa dilihat bagaimana mudiknya di kampong.terlebih sepak terjangnya setelah berhasil meraantau,mungkin dari penampilannya,materinya,pola pikirnya atau kedermawannya dan kepeduliannya sesama warga kampungnya.Jika mereka berhasil merantau maka tidak segan segan akan berbagi ilmu,yang akhirnya mengajak  warga kampungnya untuk ikut merantau sehingga menularkan ilmunya .

 5.Eforia  Budaya  Nostalgia sambil menghibur diri

Kebiasaan pulang mudik ke kampung halaman  bagi orang yang  telah lama hidup merantau dan merasakan penatnya kehidupan kota besar dengan rutinitas tinggi pekerjaan terus menerus akan  dihinggapi perasaan jenuh. Apalagi terbiasa dengan suasana kebisingan kota dan kemacetan, suatu saat akan terlintas suasana kenyamanan kehidupan kampung halamannya yang jauh lebih menyenangkan maka munculah kerinduan kepada kampung halaman. Kerinduan ini akan mendorong motivasi untuk pergi mudik untuk melepas sejenak kepenatan sambil mengenang kembali masa lalu di kampungnya.Inilah mudik karena dorongan ingin bernostalgia dikampung.Jenis mudik ini lebih banyak dilakukan oleh mereka yang benar benar telah sukses  dapat menaklukan ganasnay kehidupan kota besar seperti Jakarta ini.Sehingga tipe mudik ini lebih bersifat hiburan semata.

 

*dari berbagai sumber

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun