Mohon tunggu...
Magriza Apriansyah
Magriza Apriansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggerak

Bergerak sebagai pemerhati beberapa kebijakan dan fenomena dilihat dari sisi filsafat, hukum, sosial dan antropologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Suatu Pengantar Ekologi Politik

15 Februari 2023   19:54 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:58 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebuah pengantar tentang ekologi politik

Di dalam dunia yang modern muncul ilmu baru dari cabang-cabang ilmu lainnya atau bahkan ilmu yang satu digabungkan dengan ilmu yang lain sehingga membentuk ilmu baru dalam rangka kemajuan umat manusia. 

Salah satu contohnya adalah ekologi politik dimana bila dipecah maka ilmu tersebut berbicara tentang ekologi dan politik yang menjadi cabang ilmu yang berbeda namun di gabungkan menjadi ilmu yang baru, ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu) secara harafiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbale-balik antara organisme dengan lingkungannya, sedangkan bilamana kita berbicara tentang politik maka berbicara tentang serangkaian kegiatan yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kelompok atau bentuk lain dari hubungan kekuasaan individu, distribusi sumberdaya dan status. 

Namun bila kita berbicara ekologi politik adalah alat dalam rangka menganalisis hubungan antara manusia (sebagai pengambil keputusan) dan lingkungan (sebagai objek yang menjadi sumber keputusan) dimana ilmu tersebut mempelajari dampak dari suatu hal yang ditimbulkan oleh lingkungan baik yang di sebabkan oleh manusia dan/ atau bukan manusia sehingga kita dapat memperhitungkan atau mengurangi efek dari masalah yang timbul dari lingkungan. 

Ekologi politik selalu berhubungan dengan negara sebagai pengampu kebijakan, sebab efek-efek yang ditimbulkan oleh lingkungan bisa saja berhubungan dengann masalah kebijakan yang diambil oleh negara, maka biasanya di setiap negara ia membentuk suatu produk hukum dalam rangka mengurangi atau menghilangkan suatu dampak negatif bagi lingkungan agar tidak timbul hal-hal yang tidak di inginkan di kemudian hari.

Namun apakah setiap negara akan sukses dalam rangka melindungi lingkungannya sendiri terlebih lagi negara-negara ketiga memiliki faktor yang memperburuk lingkungan yang ada seperti metode pemikiran yang tidak memikirkan masa depan anak cucu, budaya konsumtif, kapitaslime yang menjajah negara dan alat pemerintahan suatu negara, dan primordialisme yang menguntungkan suatu pihak. Hal tersebut membuat lingkungan semakin buruk, maka perlunya kerangka berpikir dalam rangka mencermati sebuah ilmu yang bernama ekologi politik.

Antara Marx, Engels dan Ekologi

Marx dan Engels memiliki pemikiran yang preskriptif tentang ekologi dimana hal tersebut menjawab tentang ekspansi ekstrim yang dilakukan oleh kapitalisme sejak tahun 1970-an. Dimana Marx dan Engels menganalisis dan memperhitungkan hubungan estetika antara manusia dan alam dengan wawasan dan ketajaman yang mendalam. Dimana teori ini memberikan pandangan ke depan sebagai panduan teoritis yang sangat berharga dan sumber ideologis yang penting bagi kehidupan manusia untuk berpikir secara mendalam dan untuk mengeksplorasi masalah estetika ekologi di abad baru. bahkan kajian yang dilakukan oleh Marx dan Engels mempengaruhi teori peradaban ekologi dari teori inovasi sosialis kontemporer Cina dan pandangan ekologi turunan dari Marxisme dari barat yang bersifat kontemporer.

Marx dan Engels merupakan pakar filsuf dari barat yang memiliki aliran di dalam epistimologinya yaitu materialisme, sehingga analisis yang dilakukan akan lebih condong dimana alam dan perubahannya yang dapat di tangkap oleh indra manusia, maka teori ekologi politik yang digaungkan oleh Marx dan Engels sangat menekankan analisis dan praksis secara materialisme. Subjek umum bagi Marx dan Engels dalam kajian Ekologi Politik adalah penciptaan rasa yang kaya, ekologis, dan estetika dari praktik materialisme, namun tidak hanya membahas tentang pandangan metafisik dikotomi subjek dan objek, tetapi ekologi politik ala Marx dan Engels juga menerobos cara pandang antroposentris dimana menekankan naturalisme dan materialisme sehingga muncul kesadaran ekologis bahwa alam merupakan faktor dalam perkembangan masyarakat manusia.

Praktik Marx dan Engels menekankan dalam ekologi politik menurut pandangannya, sebagai langkah pertama dalam menerapkan hal tersebut adalah mewujudkan revolusi sosial dan merevolusi praktik produksi (menggulingkan sistem kapitalisme) sebab menurut Marx dan Engels hal tersebut sangat berpengaruh kepada ekologi atau lingkungan tentang alam, struktur keindahan dan praktik ekologi yang menghubungan dengan hal itu. 

Karena, hal yang dapat kita garis bawahi adalah Marx dan Engels ingin merekonstruksi hubungan harmonis antara manusia dan alam dimana hubungan kausalitas ini menjadi penting karena bilamana salah satu yang pihak rusak maka pihak yang satu akan mengalami dampaknya, maka Marx dan Engels dalam rangka menerapkan sistem ini dan menggulingkan praktek kapitalisme yaitu menghapus kepemilikan pribadi bilamana hal tersebut dilakukan maka akan muncul negara hanya salah satu pengatur penghasil yang dilakukan oleh manusia, hanya negara yang mengatur surplus tenaga kerja dan penghisapan tenaga kerja manusia, membatasi energi dan sumber daya alam, mengurangi kecerobohan dan menambah efisiensi.

Dimensi filosofis dari kesatuan manusia dan alam jika salah satu rusak maka akan memberikan dampak negatif kepada yang lain maka perlunya membuat keseimbangan anatara manusia dan alam dengan menekankan hubungan antara manusia dan alam, meningkatkan kemampuan ilmiah dan teknologi manusia terbatas dalam menghadapi alam, dan seterusnya.

Apa itu ekososialisme

Ekososialisme adalah sebuah ideologi sosialisme hijau atau ekologi sosialis yang menggabungkan aspek dari ideology sosialisme (menekankan kepentingan sosial) dengan politik hijau, ekologi dan alter-globalisasi atau anti globalisasi. Secara umum ekososialisme percaya bahwa kapitalisme adalah penyebab eksklusi sosial (dikotomi kelas dan penyingkirannya), kemiskinan, perang dan degradasi lingkungan melalui globalisasi dan imperialism, di bawah pengawasan negara represif dan struktur transnasional.

Ekososialisme yang menjadi ideology dari ekologi politik yang menerapkan kepentingan bersama, sehingga ia menghilangkan segala anasir-anasir kapitalisme di negaranya, seperti contoh penghapusan kepemilikan orang pribadi menjadi kepemilikan umum atas alat produksi dengan produsen yang terasosiasi secara bebas dan mengembalikan commons (komunal). Munculnya ekosossialisme merupakan tulisan-tulisan dari Marx dan Engels dalam membentuk kritis dalam menganalisa yang menekankan kepentingan bersama dengan menghubungkan antara manusia dengan alam.

Teori Metabolisme Marx

Di mana Marx mengemukakan sebuah teori bernma metabolism tentang kecenderungan krisis ekologis di bawah kapitalisme. Marx mengemukakan pendapat tentang pecahnya interaksi metabolisme antara manusia dan alam yang pembagian yang berkembang di desa dan kota. Metabolism merupakan proses ;produksi komoditas, sisa-sisa produksi tersebut, konsumsi hasil produksi dan limbah-limbahnya membentuk siklus relasi manusia dengan alam akibat proses yang disebut kerja. Dan seharusnya antara produksi komoditas,  tingkat konsumsi dan pengolahan limbah akibat kerja produksi harus berimbang.

Kapitalisme dan krisis iklim

Kapitalisme atas dampak produksi masal tentang produk komoditas menjadi dampak buruk dari krisis iklim hari ini sehingga rusaknya alam tidak bisa dikontrol secara jelas, karena kapitalisme hanya memproduksi produk komoditas lalu di jual dalam rangka mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Setiap negara mengalami penjajahan atas kapitalisme di bidang ekologi dengan cara mengeruk sumber daya alam yang sebsar-besarnya lalu di tinggalkan.

Krisis iklim yang di sebabkan oleh hancurnya sistem ekologi di sebabkan oleh seratus persen manusia, mungkin yang patut kita sadari adalah produksi masal tentang energy terbarukan yaitu listrik dengan menggunakan media baterai hp yang sekarang ada di dalam gagasan go green sebenarnya merusak alam dari negara yang sedang dikeruk sumber daya alamnya. Namun negara lain mengolah dengan bijaksana lalu dijual kembali ke negara yang sedang rusak alamnya, munculnya krisis alam pada suatu negara yang menjadi objek kapitalisme ini tidak bisa diobati hanya dengan energi terbarukan. Contoh lagi yaitu pembakaran dari hutan pedalaman yang mengandung tanah gambut dalam rangka penanaman pohon sawit yang mungkin mempengaruhi iklim dan oksigen yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun