Mohon tunggu...
Magriza Apriansyah
Magriza Apriansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggerak

Bergerak sebagai pemerhati beberapa kebijakan dan fenomena dilihat dari sisi filsafat, hukum, sosial dan antropologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Ekonomi (Branding)

17 Desember 2022   00:59 Diperbarui: 17 Desember 2022   01:02 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diskursus ekonomi merupakan pembelajaran khusus yang merupakan sedikit analisis sosial dari penulis dalam rangka member pengertian dan memberikan pembelajaran kepada para pembaca, sehingga pembaca memiliki pengetahuan tentang ekonomi global dan sistem yang luar biasa. 

Dirunut dalam buku John Perkins berjudul "hitman" yang merujuk tentang ekkonomi global dan cara kerja negara-negara maju, lalu di dalam buku itu pula menceritakan tentang menjajah sebuah negara tanpa perang dengan beberapa metode yang mungkin terjadi di berbagai negara yang menjadi korban, ada banyak skema dagang dan skema ekonomi dalam rangka menghancurkan sebuah negara. Diskursus ekonomi global searah jarum pengetahuan. Diskursus yang paling dasar adalah tentang branding sebuah ekonomi yang merubah mindset para orang yang ada di Indonesia.

Dimulai dari negara-negara adidaya menciptakan sihir mata uang yang mungkin beberapa orang tidak sadar, sejarahnya ketika konfrensi Braton Woods dimana mata uang mulai dipermainkan karena mulai dari konfrensi tersebut sebuah kekayaan  negara tidak dihitung dari jumlah emas yang dimiliki namun kekayaan sebuah negara dinilai dari kestabilan ekonomi pada sebuah negara, peristiwa ini merupakan branding tentang kekayaan sebuah negara. 

Hal ini merupakan skema ekonomi dalam rangka merubah mindset dan menghancurkan negara, karena setiap negara akan berlomba-lomba menghasilkan dan menjual emas dalam jumlah yang banyak karena emas sudah tidak dijadikan kolateral (nilai tukar) yang resmi, contoh saja negara-negara afrika dan asia yang mungkin stabilitas ekonomi sedikit goyah karena tidak mungkin emas yang menjadi barang mewah harga akan di bawah rata-rata, namun negara-negara penghasil emas memiliki ekonomi bahkan dibawah standar. 

Setiap negara membranding kekayaan sebuah negara dinilai dari kestabilan mata uang yang dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral pada setiap negara, bukan dari kolateral resmi. Namun negara-negara yang menggunakan dinar dan dirham memiliki ke stabilan yang luar biasa, contoh saja negara Libya yang dulu dipimpin oleh Presiden Muammar Khadafi.

Pada negara-negara afrika sudah mencetak mata uang kertas senilai 100 milyar, namun negara amerika hanya 100 dolar. 

Perbandingan yang sangat signifikan mata uang sebuah negara bilamana ditelisik kestabilan mata uang kertas melalui konfrensi Braton Woods bahwa kolateral atau nilai tukar tidak sama dengan emas, namun bila ditelisik dengan kesesuaian bahan baku uang yang digunakan maka itu tidak akan sebanding karena produksi uang kertas berbahan dasar kayu gelondongan yang diolah menjadi kertas lalu menjadi uang, karena sebuah keingkaran dimana kertas yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan nilai yang sangat tinggi kecuali memang dengan ekonomi branding melalui konfrensi braton woods. 

Dimana letak perbedaan 100 milyar negara afrika dengan 100 dolar negara amerika, dengan jelas pasti jumlah nominal angka yang ada, setiap logika mengatakan uang 100 milyar akan lebih besar dengan 100 perak biasa, namun berbeda dengan 100 milyar negara afrika dengan 100 dolar negara amerika.

Letak perbedaan yang pertama dimulai dari penjualan emas besar-besaran sebagai barang mewah bukan sebagai kolateral atau nilai tukar uang, yang kedua suku bunga memiliki perbedaan yang signifikan karena basis utang yang luar biasa ketika negara sudah tidak memiliki kekayaan yang besar maka negara-negara akan berhutang ke negara lain dengan ekonomi yang lebih stabil. Namun sadarkah bahwa negara-negara yang berhutang ke negara lain tersebut datang dengan rupa uang atau apa ? karena perbedaan mata uang di setiap negara menjadi hambatan serta keamanan bilamana uang itu datang ke negara pengutangnya.

 Menyambung dengan utang, beberapa negara menciptakan konvensi dalam rangka kerja sama setiap negara namun ia membentuk free trade marking atau pasar bebas yang mungkin akan membunuh suatu negara bilamana ekonominya tidak stabil. 

Free trade marking merupakan pasar bebas negara-negara yang ada di suatu organisasinya di buktikan dengan konvensi, traktat atau memo tentang hubungan bilateral atau hubungan multilateral, dengan penjelasan yang sangat singkat kenapa free trade marking merupakan kerugian besar yaitu dengan contoh sebuah negara A dengan ekonomi dan mata uang  yang lebih rendah mengutang dengan negara B yang ekonomi dan mata uangnya lebih tinggi, maka negara B tidak mungkin memberikan jumlah uang yang diminta negara A, namun negara B justru memberi pertanyaan apa yang ingin dibutuhkan negara A.

Sehingga free trade marking ini membunuh negara lain dengan alasan hutang, bilamana negara A memberikan jawaban iya terhadap negara B maka negara B akan memberikannya dengan rupa barang atau jasa yang harus dibayarkan dengan mata uang negara B yang ekonominya dan mata uangnya lebih tinggi. Lalu ketika sudah hutang, maka yang terjadi adalah suku bunga utang karena kita harus membeli barang atau jasa dengan mata uang negara tersebut akan begitu tinggi, maka disitulah letak branding yang ada di sebuah negara dengan melalui perjanjian atau traktat, konvensi, atau hubungan bilateral ataupun multilateral.

Branding yang paling mudah dibidang ekonomi adalah bank setiap orang percaya bahwa menyimpan uang di dalam bank merupakan tempat yang paling aman, branding tersebut dimulai di sebuah negara eropa. Setiap orang berbondong-bondong menyimpang uang di dalam bank namun kita patut sadari bilamana setiap orang menabung dengan nominal yang besar bila dikemudian hari akan diambil harus ada janjian terdahulu dan di cairkan secara berangsur. 

Dengan contoh orang yang menabung pada bank dengan jumlah 1 milyar dan di kemudian hari akan mengambil ia harus membuat janji dan dicairkan dengan secara berangsur, bukankah kita memiliki uang denngan jumlah 1 milyar namun kenapa harus membuat janji dan dicairkan secara berangsur. Karena branding aman merupakan branding yang sungguh luar biasa memberikan sugesti pada setiap orang. Namun ada yang bertanya kemana uang 1 milyar orang itu tidak bisa diambil bilamana bisa diambil melalui metode yang sulit.

Sejarah penciptaan bank dimulai dari branding aman, namun hal yang patut kita sadari bahwa pada awal pendirian bank, bank tidak memiliki saldo siapapun yang otomatis tidak ada uang namun bank akan memutar uang tersebut dengan cara penyebaran melalui cabang atau bank lain dan mengambil untung di dalamnya.

Contoh yang paling sederhana adalah si A merupakan nasabah awal sebuah bank, ia ingin menabungkan uangnya dengan jumlah 1 milyar kepada sebuah bank lalu bank tersebut menerima uang tersebut, setelah itu bank memiliki ide dalam rangka sebuah program kredit setelah itu datanglah si B dalam rangka mengutang kepada bank tersebut dengan bank yang menentukan jumlah kredit yang hanya bisa dihutangkan adalah 500 juta dan mengatur cara pembayarannya, lalu si B mengutang dengan jumlah 500 juta dengan angka maksimal lalu pembayaran selama 1 tahun yang sudah diatur oleh bank.

Bank tersebut memberikan uang 500 juta tersebut dari uang 1 milyar si A dalam rangka mendistribusikan uang tersebut dan mengambil untung di dalamnya, kenapa bank menciptakan batas maksimal peminjaman supaya bank dapat memiliki cadangan saldo dalam rangka jaga-jaga atau mungkin dihutangkan ke lain orang, lalu bank menciptakan aturan pembayaran selama satu tahun yang dibayarkan setiap satu bulan didalamnya bank memberikan bunga kepada si B setiap bulannya atas nama jasa, maka ketika Si B hanya berhutang 500 juta maka ia harus mengembalikan 550 juta dalam rangka pengembalian jasa.

Branding juga dilakukan melalui perdagangan internasional, namun branding ini sedikit lucu karena ia menciptakan proyeksinya dahulu sebelum ia mengeluarkan produk yang ia ingin jualkan. 

Dengan contoh Elon Musk pemilik tesla ia menciptakan proyeksi ke depan dengan nama go green lalu ia gembor-gembor di seluruh dunia go green merupakan langkah awal dalam rangka menyelamatkan dunia setelah go green tersebut menjadi konsumsi publik ia baru mencanangkan energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil dan jawaban atas go green yang ia buat sendiri lalu ia membuat tesla dan dijual kepada public namun siapa sangka bahwa pembuatan batu baterai tersebut menghasilkan dampak negatif karena membuka pertambangan baru.

Elon ia meniru ayahnya sendiri karena menggambarkan sebuah jatuh cinta dengan berlian, lalu ketika setiap orang termakan branding tersebut maka setiap orang yang jatuh cinta memberikan hadiah kepada orang yang dikasihi dengan berlian, setelah berlian menjadi konsumsi publik mka penjualannya dibatasi dan harganya dibuat mahal sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat membelinya.

Diskursus ekonomi global menjadi penting dimulai dari program branding, sadar atau tidak sadar bahwa menurut buku john pekins dan sedikit analisis sosial dari penulis maka ini memberikan pengertian bagi para pembaca ataupun memberikan gambaran agar setiap orang berbijaksana dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sedikit dari penulis bilamana banyak kesalahan mohon dimaafkan dan menerima kritik dan saran dari pembaca, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun