Mohon tunggu...
magisa widyasari
magisa widyasari Mohon Tunggu... Editor - -

Enam setengah tahun kuliah di Univ. Airlangga, dapet dua gelar. Secinta itu sama Surabaya hahaa

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Pengusaha Wanita? Kenapa Tidak!

19 Agustus 2020   14:06 Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:15 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi perempuan pekerja, untuk menyeimbangkan antara bekerja dan berkeluarga agak sulit. Terutama di Indonesia. Ketika budaya suatu negara mengusung budaya patriarki, di mana lelaki yang selalu mendominasi jajaran pekerjaan.

Perempuan cenderung diberikan pekerjaan domestik, seperti mengurus rumah tangga, keluarga dan anak. Seiring berjalannya waktu, isu emansipasi wanita atau 'women empowerment' mulai digembar-gemborkan diseluruh dunia. 

Perlahan tapi pasti, perempuan mulai diterima diranah-ranah sosial, ekonomi, politik bahkan teknologi. Wanita-wanita pun mulai sadar untuk tidak selalu bergantung pada penghasilan dari pasangannya. Banyaknya tuntutan kebutuhan dari waktu ke waktu memaksa wanita untuk menghasilkan uang tambahan. 

Menurut penelitian, wanita yang sudah berkeluarga lebih memilih menjadi pengusaha ketimbang harus bekerja kantor. Pernikahan dan anak menjadi pertimbangan pengusaha wanita. 

Alasannya karena menjadi pengusaha lebih fleksibel, baik secara waktu maupun pekerjaan. Mereka lebih bisa membagi waktu antara usahanya dengan kegiatan domestik. 

Usaha yang dijalani wanita-wanita berkeluarga pun beragam. Biasanya dimulai dari hobi yang akhirnya berujung untuk membuka usaha kecil. Salah satunya adalah dengan membuka usaha lini kosmetik pribadi. Pembuatan lini kosmetik pribadi didasari dengan concern kulit wanita yang selektif dalam pemilihan produk. 

Biasanya menggunakan bahan baku alami yang bisa dibuat sendiri dari rumah atau anda sudah mulai ingin memasarkan produk rumahan anda ketahap yang lebih umum (memasarkan lebih luas). 

Usaha memiliki lini kosmetik pribadi menjadi alternatif untuk pengusaha wanita karena dekat dengan kegiatan sehari-hari. Selain itu juga menjadi peluang usaha yang  tepat karena industri kosmetik sedang meningkat. 

Anda harus pintar-pintar membuat research pasar mengenai produk kosmetik (termasuk skin care, body care dan produk kecantikan lainnya) seperti apa yang dibutuhkan masyarakat. 

Atau anda ingin berinovasi untuk membuat produk yang out-of-the box atau inovasi formula pada produk tertentu. Untuk jenis produk kosmetik seperti apa yang bisa dijalankan, bisa dimulai dari kegelisahan kulit anda.

Anda senang berkreasi dengan warna rambut? Kulit wajah anda sensitif, sehingga sangat selektif dalam memilih skincare? Atau justru bibir anda yang sensitif? Atau kulit tubuh anda? Anda tidak menemukan shade foundation atau concealer yang tepat untuk kulit wajah anda? Atau anda ingin mempunyai pewarna kuku yang halal,water-based nail polish? Dan masih banyak lagi inspirasi-inspirasi memiliki produk kosmetik.

Dari kegelisahan seperti ini biasanya mulai tumbuh ide untuk membuat produk. Anda harus tau bahwa ada istilah maklon kosmetik. Anda bisa bekerja sama dengan jasa maklon kosmetik untuk dapat membantu produksi produk anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun