Ini adalah seni. Dan seni adalah salah satu media. Media untuk berdakwah. Seperti wayang golek, wayang kulit dan lainnya.
Begitupun dengan debus. Ini adalah seni yang dikembangkan dari dulu. Faktanya, Debus ini adalah media dakwah pada zaman dahulu. Dih aneh, debus kan pake jin. mana ada orang bisa kebal senjata kalo ga pake jin udah gitu buat dakwah coba. Oh ya jelas bukan pake jin. Nih dengerin yah! Memang debus adalah seni yang terlihat extreme, serem, menakutkan, ga ada imut-imutnya sama sekali.
Mau tau permainannya? saya sebutkan 1 saja, mengiris tubuh dengan benda tajam. Ih seremmm. Tapi kalo anda semua sudah memperdalam dan mempelajarinya, ini akan menjadi hal yang biasa saja. Sama saja seperti pertunjukan lain, sama seperti beladiri lain. Tanpa mantra, pertunjukan pun tetap bisa bekerja.
Kembali ke sejarah.Â
Pada zaman dahulu tepatnya abad-16 (1532-1570), pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari banten tercatat sebagai masa dimana awalnya seni debus ini dimulai. Dan pada zamannya Ageng Tirtayasa dari banten tepatnya tahun 1651-1692, debus ini menjadi senjata dan tombak untuk mengaktifkan semangat juang bagi para pejuang banten untuk melawan penjajah. Seiring berjalannya waktu, perkembangan demi perkembangan dan semakin bergulirnya waktu, kini seni debus menjadi seni pertunjukkan yang digabungkan dan dikolaborasikan, yaitu perpaduan antara seni tari dan musik.
Ada beberapa versi sejarah mengenai kesenian debus ini. Debus dikenal sebagai kesenian khas Banten yang berkembang sejak abad ke-18. Debus ini dikenal luas di wilayah banten sebagai media dakwah dan penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan kalau seni debus ini berasal dari daerah timur tengah bernama almadad. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasl dari tarekat Rifa'iyah Nuruddin Al-Raniri yang masuk ke banten oleh para pengawal Cut Nyak Diem.
Yang manapun versinya, yang jelas sekarang kita tahu, kalau seni Debus ini adalah media dakwah dan penyebaran agama Islam. Pasalnya, mereka (pelaku debus di zaman dulu) membaca dzikir dan shalawat sebelum memulainya. mereka melantunkan shalawat dan menanamkan dzikir dalam hatinya dalam setiap gerakan. Amazing bukan?!?!
So... apakah menyebarkan agama menggunakan jin? mustahil kawan.Â
Saya berani menulis artikel ini karena saya mencintai seni ini. Saya belajar dari teman teman saya. Yang melakukannya dengan ritual sampai yang melakukan ini tanpa persiapan. Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa debus itu tidak sesat.
Lah kok? kenapa orang orang pada kekeh banget kalau debus itu permainan jin?
Karna yang mereka lihat hanya pertunjukannya, mereka belum pernah melihat apa isi dan filosofi dibalik pertunjukkan ini. "Apapun yang kita lihat, apapun yang kita rasakan, cari kebenaran bukan mengambil kesimpulan tanpa kebenaran"