Bagaimana Artificial Intelligence dapat memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang terus-menerus mengalami masalah dan tantangan?
Dalam sebuah buku yang menjelaskan tentang sistem pelayanan kesehatan dengan Artificial Intelligence karya Tom Lawry menjelaskan bahwa terdapat beberapa masalah sistem perawatan kesehatan saat ini;
- Biaya yang terus meningkat,
- Ketidaksetaraan akses
- Kesalahan medis
- Kurangnya koordinasi antara penyedia layanan kesehatan.Â
"Given the right tools, we can evolve from Health Systems to Systems of Health, baked with Responsible Intelligence to do good while embedded with respect, inclusion, and transparency." -Tom Lawry
Secara sederhanya, dengan  Artificial Intelligence ini sebenarnya akn memudahkan satu pihak dalam meningkatkan value dari layanan kesehatan itu sendiri.
Lalu, bagaimana cara Artificial Intelligence dapat bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan?
Artificial Intelligence dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit secara lebih cepat dan akurat. Tentunya dengan memproses data medis dari berbagai sumber, termasuk data dari tes laboratorium, gambar medis, dan RME. Â Tidak hanya diagnosis suatu penyakit, tapi Artificial Intelligence ini bisa mantauan pasien secara real-time
Artificial Intelligence juga dapat membantu mantau pasien secara terus-menerus dengan mengumpulkan berbagai sumber data medis dari perangkat medis wearable, seperti smartwatches for health monitoring dan sensor medis lainnya. Nah, kalau pake Artificial Intelligence, sistem kesehatan dapat memberikan peringatan dini tentang kemungkinan adanya masalah kesehatan agar nanti bisa memberikan perawatan lebih cepat.
Selain memantau, Artificial Intelligence juga bisa membantu dalam proses dan menganalisis data medis pasien dari berbagai sumber, termasuk data-data yang sudah direkam dari pemantauan pasien diatas. Kalau menggunkana Artificial Intelligence, sistem kesehatan bisa memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu buat si dokter dan pasien.
Kerjanya tidak hanya mendiagnosis, mantau dan mengelola data doang, loh. Artificial Intelligence juga bisa membantu mengidentifikasi kandidat obat dan terapi baru yang lebih aman dan efektif dengan memproses data medis dan hasil penelitian medis yang ada. Keren sih, kalau pakai Artificial Intelligence pasti sistem kesehatan bisa bikin waktu dan biaya jadi lebih efisien.
Apakah sistem pelayanan kesehatan dengan menggunakan Artificial Intelligence menjadi suatu pilihan yang tepat?
Perlu diketahui, bahwa penggunaan Artificial Intelligence dalam pelayanan kesehatan harus diatur dan dikendalikan dengan ketat untuk memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan, seperti privasi pasien, etika, dan keadilan, tetap dijaga.
1. Privasi dan keamanan data
Jika satu pihak sudah sepakat untuk menggunakan Artificial Intelligence diranah kesehatan, maka harus mempelajari mengelola data dengan baik. Karena penggunaan Artificial Intelligence dalam kesehatan akan menghasilkan banyak data yang sensitif dan pribadi, dan tentunya harus dijaga keamanannya.
2. Bias algorithm
Bias algoritma merupakan suatu kecenderungan atau predisposisi suatu algoritma untuk menghasilkan hasil yang tidak akurat atau tidak adil karena adanya faktor-faktor tertentu yang terkait dengan data yang digunakan. Ini bisa saja terjadi jika data nya tidak representatif, data tidak cukup, atau tidak sesuai dengan desain maupun variabel input. Alhasil algoritma AI bisa menghasilkan hasil yang bias karena data yang didasarkan pada data historis nya telah bias sebelumnya. Fatal nya akan menghasilkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam mendiagnosa atau merekomendasikan pengobatan yang tidak tepat atau diskriminatif. That's why, penting banget buat mengidentifikasi dan mengantisipasi bias algoritma agar hasil Artificial Intelligence nya jadi lebih akurat dan adil.