Mohon tunggu...
Maghfirah maulidia
Maghfirah maulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Jurusan komunikasi, yang menyukai dunia kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siapa Sangka, dari Jual Pisang Aroma Pedagang Ini Dapat Omzet 10 Juta Per Bulan

13 Maret 2022   21:30 Diperbarui: 13 Maret 2022   22:08 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Maghfirah Maulidia

Sukabumi - Pisang aroma, olahan makanan yang berbahan dasar pisang ini sudah tak asing lagi dikalangan pecinta kuliner. Dalam beberapa waktu terakhir, makanan ini menjadi salah satu makanan yang banyak dicari terutama oleh kalangan anak muda.


Hingga saat ini pisang aroma sangat mudah ditemukan di pasar, pinggir jalan, bahkan cafe-cafe kekinian pun sudah menjadikan pisang aroma sebagai salah satu menu andalannya. Tidak seperti pisang goreng pada umumnya, pisang aroma ini menjadi inovasi baru bagi para pedagang.


Ahmad Nazar pemuda asal Sukabumi dengan kisaran usia 22 tahun, telah memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka usaha Pisang Aroma. Letak yang strategis menjadi alasan yang kuat bagi Ahmad untuk mulai membuka usaha ini. Hanya bermodalkan gerobak, dalam waktu kurang dari 2 tahun kini Ahmad mendapatkan omzet mencapai 10 juta per bulan. "Sehari bisa 350 pcs pisang aroma dan molen yang kejual, berarti kalo sebulan 10 juta mah dapet sih" ujar Ahmad ketika ditanya kisaran omzet.

whatsapp-image-2022-03-13-at-20-51-21-622dfe47bb448644c4433ff2.jpeg
whatsapp-image-2022-03-13-at-20-51-21-622dfe47bb448644c4433ff2.jpeg
Tak langsung mendapatkan omzet sebesar itu, sebelumnya Ahmad pun turut merasakan sepinya pembeli. Namun ia tidak pantang menyerah. Ahmad berusaha menarik perhatian pelanggan dengan selalu ramah, dan mengikuti keinginan pembeli. Semula, ia hanya menjual pisang aroma dengan satu varian rasa, kini pisang aroma yang ia jual sudah memiliki berbagai macam rasa sesuai dengan keinginan pelanggan.

"Tadinya ini cuma satu rasa, karna ada beberapa pelanggan yang mau ada rasa stroberi, peuyeum, nangka jadi sekarang di adain dengan berbagai rasa sesuai permintaan pelanggan" ungkapnya.


Dimasa pandemi seperti ini Ahmad berusaha untuk mempertahankan pendapatan setiap bulannya, ia pun memberikan beberapa tips agar dapat bertahan menjadi pengusaha kuliner. Tetap konsisten dengan rasa, memperhatikan kualitas bahan yang digunakan, serta selalu ramah kepada pelanggan adalah kunci bagi seorang pedagang makanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun