Mohon tunggu...
Maghfira aisya syawali
Maghfira aisya syawali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak Nama: Maghfira Aisya Syawali (NIM: 43122010133) Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saya Ingin Bahagia: Etika Eudaimonia Aristotle

19 Juni 2023   02:12 Diperbarui: 19 Juni 2023   06:39 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika eudaimonia Aristoteles masih berlaku dan berguna di dunia saat ini. Eudaimonia dipandang sebagai komponen signifikan dari kesejahteraan psikologis dalam perspektif psikologis positif. Menurut penelitian, mereka yang hidup dengan standar moral dan intelektual yang tinggi biasanya mengalami lebih banyak kebahagiaan dan kepuasan hidup.

kenapa eudaimonia dianggap sebagai salah satu aspek penting dari kesejahteraan psikologis ?

Karena eudaimonia adalah kenikmatan yang dihasilkan dari kebaikan atau supremasi, hal itu dianggap sebagai salah satu komponen penting kesejahteraan psikologis. Eudaimonia, dalam pandangan Aristoteles, hanya dapat diwujudkan dengan menjalani kehidupan yang bermakna, berbudi luhur, dan beritikad baik yang membutuhkan penegakan moral dan kebajikan intelektual secara konsisten. Eudaimonia dipandang sebagai komponen signifikan dari kesejahteraan psikologis dalam perspektif psikologis positif. Menurut penelitian, mereka yang hidup dengan standar moral dan intelektual yang tinggi biasanya mengalami lebih banyak kebahagiaan dan kepuasan hidup. Hubungan interpersonal yang positif, kesadaran diri, kemandirian, rasa memiliki tujuan dan makna dalam hidup, serta perkembangan dan kemajuan pribadi merupakan komponen selanjutnya dari kesejahteraan psikologis.

Dalam konteks eudaimonia, terdapat tiga prinsip penting yang harus dipahami, yaitu kebajikan moral (virtue), kesenangan (pleasure), dan aktivitas rasional (rational activity). Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga konsep tersebut:

  • Kebajikan moral (virtue)
  • Aristoteles mendefinisikan kebajikan moral sebagai perilaku atau kebiasaan yang bermanfaat bagi individu dan orang lain. Kebajikan moral adalah kegiatan yang dilakukan dengan niat berbuat baik, seperti kejujuran, keberanian, dan kebaikan. Menurut Aristoteles, perilaku yang lurus secara moral membutuhkan konsistensi dan motif yang mulia. Tindakan yang dilakukan dengan niat mencapai kebaikan dianggap sebagai kebiasaan moral yang sangat baik.
  • Kesenangan (Pleasure)
  • Eudaimonia mengacu pada keadaan sejahtera di mana kesenangan tidak  didapatkan secara cepat atau instan, melainkan muncul melalui perilaku yang sehat secara moral dan intelektual. Menurut Aristoteles, individu cenderung lebih bahagia dan lebih puas dengan hidupnya ketika mereka hidup dengan standar moral dan intelektual yang tinggi. Eudaimonia mendefinisikan kesenangan sebagai kenikmatan yang dihasilkan dari terlibat dalam praktik moral dan intelektual yang sangat baik.
  • Aktivitas Rasional (Rtional Activity)
  • Dalam perspektif eudaimonia, tindakan rasional adalah setiap kegiatan yang dilakukan dengan maksud mempelajari sesuatu yang baru atau memahami sesuatu dengan lebih baik. Belajar dan berpikir kritis adalah contoh kegiatan rasional yang dilakukan dengan maksud untuk menambah pengetahuan atau meningkatkan pemahaman. Kebiasaan intelektual yang baik menurut pendapat Aristoteles adalah kegiatan yang dilakukan dengan maksud untuk belajar atau memahami lebih banyak.

Dalam pandangan Aristoteles, eudaimonia hanya dapat dicapai melalui praktik kebiasaan moral dan intelektual yang baik secara konsisten dan dengan tujuan yang baik. Oleh karena itu, kebajikan moral, kesenangan, dan aktivitas rasional merupakan konsep penting yang harus dipahami dalam konteks eudaimonia.

Picture by Apollo, Proff.Dr,M.S.i.Ak Presentation
Picture by Apollo, Proff.Dr,M.S.i.Ak Presentation

Bagaimana Kebajikan Moral Berkontribusi Terhadap Kebahagiaan Sejati ?

Karena kebajikan moral adalah kebiasaan atau perilaku yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, kebajikan itu membantu seseorang mencapai kebahagiaan sejati. Menurut Aristoteles, perilaku yang lurus secara moral membutuhkan konsistensi dan motif yang mulia. Tindakan yang dilakukan dengan niat mencapai kebaikan dianggap sebagai kebiasaan moral yang sangat baik. Berikut adalah beberapa cara bagaimana kebajikan moral berkontribusi terhadap kebahagiaan sejati:

  • Kebajikan moral dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial. Orang yang memiliki kebiasaan moral yang baik cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain. Hal ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis.
  • Keyakinan diri dapat ditingkatkan melalui kebaikan moral. Orang dengan kebiasaan moral yang baik cenderung lebih percaya diri karena percaya bahwa mereka pantas menerima dan mengikuti Roh Kudus.
  • Hidup dapat dibuat lebih baik dengan nilai-nilai moral. Orang yang lurus secara moral biasanya menjalani kehidupan yang lebih bertujuan yang penuh dengan kemurahan hati. Ini dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan psikologis.

Jadi, jika kita ingin bahagia, kita harus secara terus menerus dan tulus menjalankan kebiasaan moral dan intelektual yang baik. Selain itu, kita perlu mengembangkan konteks sosial dan budaya yang mendorong perkembangan praktik moral dan intelektual yang sehat. Kita dapat mencapai eudaimonia dan memiliki kehidupan yang menyenangkan dan memuaskan dengan cara ini.

Sebagai contoh penerapan prinsip-prinsip eudaimonia dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Seorang siswa dapat mengembangkan kebiasaan moral yang sangat baik dengan membantu teman sekelasnya dalam pekerjaan akademis mereka atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler jika mereka ingin mencapai eudaimonia. Dia juga dapat menikmati manfaat dari terlibat dalam perilaku yang lurus secara moral dan merangsang secara intelektual, seperti membaca buku atau mendaftar di kelas yang memajukan pengetahuannya. Ia juga mampu melakukan aktivitas yang wajar seperti berbicara dengan teman atau mengikuti seminar yang dapat memperluas pengetahuannya dan meningkatkan pemahamannya.
  • Seorang pengusaha dapat menggunakan ide eudaimonia dalam operasinya dengan menjunjung tinggi standar moral seperti kejujuran dan keadilan. Dia juga dapat menikmati manfaat dari terlibat dalam perilaku yang sehat secara moral dan intelektual, seperti memberi kepada organisasi amal atau menghadiri sesi pelatihan etika perusahaan. Ia juga dapat melakukan aktivitas rasional yang dapat memperluas pengetahuannya atau meningkatkan pemahamannya, seperti membaca literatur etika bisnis atau bercakap-cakap dengan rekan bisnisnya.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip eudaimonia dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang berasal dari kebaikan atau keunggulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun