Mohon tunggu...
Magfira Izzani
Magfira Izzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tentang kesehatan, kecantikan & fashion, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengobatan Alternatif untuk Mengurangi Rasa Nyeri pada Penyakit Rheumatoid Arthritis

21 Juli 2024   12:51 Diperbarui: 21 Juli 2024   12:53 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pengobatan alternatif untuk mengurangi rasa nyeri pada penyakit rheumatoid arthritis"
 
Rematik adalah kondisi yang sering kali menyebabkan nyeri yang kronis bagi penderitanya dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan terapi tambahan, seperti kompres hangat dengan jahe, mulai muncul sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri ini. Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi sistemik kronik yang menyebabkan poliartritis progresif yang menyerang seluruh tubuh. Mereka yang menderita RA dapat menunjukkan gejala konstitusional seperti kelemahan umum, kelelahan cepat, atau gejala nonartikular lainnya. 

Menurut World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit Rheumatoid Artritis, 5-20 tahun prevalensi sebesar 5- 10% dan 20% yang berusia 55 tahun. Penderita Rheumatoid Artritis diseluruh dunia telah mancapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita reumatoid artritis. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan.

Di seluruh dunia, ada 355 juta penderita RA, atau 1 dari 6 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi RA adalah 23,3% hingga 31,6% dari seluruh populasi. Disebabkan oleh fakta bahwa jumlah penderita rheumatoid arthritis di Indonesia semakin meningkat, kesadaran publik tentang kondisi ini sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, terutama orang tua, tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit rheumatoid arthritis.

Lanjut usia merupakan suatu usia yang berkelanjutan dari usia dewasa dengan mengalami kemunduran fisik ataupun mental sosial yang sedikit demi sedikit sampai tidak mampu lagi untuk melakukan tugasnya sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi usia lanjut pada umumnya mengalami berbagai gejala yang diakibatkan terjadinya penurunan fungsi biologis yang dapat berdampak terjadinya perubahan seperti perubahan pada sistem indera, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem perkemihan, reproduksi dan sistem respirasi serta psikososial dan ekonomi.

Gejala umum artritis reumatoid meliputi: RA memengaruhi orang secara berbeda. Pada beberapa orang, RA dimulai dengan peradangan ringan atau sedang yang hanya memengaruhi beberapa sendi. Namun, jika tidak diobati atau pengobatannya tidak berhasil, RA dapat memburuk dan memengaruhi lebih banyak sendi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan yang lebih parah. Kadang-kadang, gejala RA memburuk dalam "kambuhnya" karena pemicu seperti stres, faktor lingkungan (seperti asap rokok atau infeksi virus), terlalu banyak aktivitas, atau tiba-tiba menghentikan pengobatan. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak ada penyebab yang jelas. Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan penyakit sehingga berada dalam remisi atau mendekati remisi, tanpa tanda atau gejala penyakit.

Artritis reumatoid dapat menyebabkan masalah medis lainnya, seperti:

  • Nyeri sendi saat istirahat dan ketika bergerak, disertai nyeri tekan, pembengkakan, dan rasa hangat pada sendi.
  • Kekakuan sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit, biasanya setelah bangun tidur di pagi hari atau setelah beristirahat dalam jangka waktu lama.
  • Pembengkakan sendi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan mengepalkan tangan, menyisir rambut, mengancingkan baju, atau menekuk lutut.
  • Kelelahan -- merasa sangat lelah atau memiliki energi rendah.
  • Demam ringan sesekali.
  • Kehilangan selera makan.

Beberapa penanganan untuk mengurangi rasa nyeri khususnya rematik dengan Tindakan non  farmakologi seperti terapi komplementer :

  • Senam rematik: dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu dengan durasi 30-60 menit.
  • Kompres hangat jahe: menurunkan nyeri rheumatoid arthritis dari skala nyeri 6  menjadi skala nyeri Dimana dengan 3 kali pemberian pada pagi hari selama 1 minggu dalam waktu 20 menit dapat menurunkan nyeri rematik.
  • Kompres serai hangat: terhadap pengurangan rasa nyeri dilakukan 10-20 menit
  • Back massage: salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung selama 10-15 menit
  • Isometrik quadriceps: Latihan isometrikquadriceps dapat menurunkan nyeri pada penderita rematik, karena gerakanya terkandung dalam Latihan isometric quadriceps adalah Gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis karena rangkaian gerakannya dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi penderita rematik sehingga membuat otot-otot akan menjadi tetap kencang, memperlancar peredaran darah memperlancar cairan getah bening dan menjaga kadar lemak tetap normal sehingga dapat menurunkan Tingkat nyeripada pasien  rematik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun