Mohon tunggu...
Magfirah_251
Magfirah_251 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menyayi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Bakat dan Ekspresi Seni melalui Gerak dan Imajinasi Tari Kreasi di SDN 18 Ampenan

29 Juni 2024   09:44 Diperbarui: 29 Juni 2024   09:59 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AM SDN 18 Ampenan (Dokumentasi Pribadi)

Sesuai dengan kebijakan MBKM yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek padatahun 2020, dimana setiap perguruan tinggi/prodi dapat menawarkan kepada mahasiswa mengambil 3 semester di luar program studi dengan memilih 3 dari 8 BKP salah satunya adalah Asistensi Mengajar di satuan pendidikan (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK).

Asistensi Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam dan luar kelas melalui pemanfaatan dan pengembangan media informasi teknologi.

Program ini dilaksanakan dan dikelola oleh pihak universitas yang merupakan salah satu program yang dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa di luar kampus terkait dengan pengembangan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.

Seni tari merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya dan kompleks, yang telah ada sejak zaman purba dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Tari bukan hanya sekadar gerakan tubuh yang mengikuti irama musik, tetapi juga merupakan media untuk menyampaikan pesan, perasaan, dan cerita. Tari kreasi, sebagai salah satu cabang seni tari, menggabungkan elemen-elemen tradisional dan modern untuk menciptakan karya yang inovatif dan unik. Menari merupakan aktivitas yang bertujuan menyampaikan pesan kepada penonton melalui gerakan (Oktariani, 2023). Melnalui gerak dan imajinasi, tari kreasi menjadi sarana yang efektif untuk menggali bakat dan ekspresi seni, terutama di kalangan generasi muda.

Tari kreasi adalah bentuk tari yang mencerminkan kreativitas dan kebebasan dalam mengekspresikan ide-ide baru. Tari kreasi merupakan gerakan baru yang memiliki fleksibilitas dalam menciptakan atau mengekspresikan gerakan yang telah dikembangkan atau berasal dari bentuk tari yang sudah ada sebelumnya (Delia dan Yeni, 2020:1074). Berbeda dengan tari tradisional yang terikat pada aturan dan pola gerak yang baku, tari kreasi memberikan ruang bagi penari untuk bereksperimen dengan berbagai gaya, teknik, dan konsep. Sejarah tari kreasi di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke pertengahan abad ke-20, ketika seniman tari mulai mencari cara untuk menghidupkan kembali tari tradisional yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Mereka menggabungkan elemen-elemen tari tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan karya-karya baru yang relevan dengan perkembangan zaman.

AM SDN 18 Ampenan (Dokumentasi Pribadi)
AM SDN 18 Ampenan (Dokumentasi Pribadi)
Tarian kreasi memiliki potensi signifikan dalam membantu individu menggali bakat dan mengembangkan ekspresi seni melalui gerak dan imajinasi. Dengan fleksibilitas dan kebebasan yang ditawarkannya, tarian kreasi menyediakan ruang yang luas bagi individu untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan gerak, memungkinkan mereka menemukan kapasitas dan potensi tubuh yang sebelumnya tidak mereka sadari.

Penggunaan imajinasi dalam tari kreasi berperan penting dalam membuka pintu kreativitas. Para koreografer dan penari yang diwawancarai menekankan bagaimana proses membayangkan dan memvisualisasikan gerak sebelum mewujudkannya secara fisik membantu mereka menciptakan karya yang lebih orisinal dan ekspresif. Imajinasi menjadi alat yang powerful untuk mentransformasikan pengalaman dan emosi menjadi bentuk-bentuk gerak yang ekspresif. Kemampuan untuk membayangkan dan memvisualisasikan gerak sebelum mewujudkannya secara fisik merupakan keterampilan krusial yang membedakan tari kreasi dari bentuk-bentuk tari yang lebih terstruktur, tidak hanya menghasilkan karya yang lebih orisinal, tetapi juga memperdalam koneksi antara pikiran, emosi, dan ekspresi fisik penari.

Aspek sosial dan budaya juga ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas tarian kreasi dalam menggali bakat dan ekspresi seni individu. Penelitian Kusumastuti (2016) menunjukkan bahwa tarian kreasi yang mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal atau kontemporer yang relevan dengan kehidupan peserta didik cenderung lebih efektif dalam menarik minat dan memfasilitasi ekspresi diri. Hal ini mengindikasikan pentingnya merancang program tarian kreasi yang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan konteks sosial dan budaya peserta didik.

Aspek psikologis seperti kepercayaan diri dan citra diri peserta didik juga terbukti mempengaruhi efektivitas tarian kreasi (Damayanti et al, 2023). Peserta didik yang memiliki kepercayaan diri yang baik dan citra diri yang positif cenderung lebih berani dalam mengekspresikan diri melalui tarian dan lebih terbuka terhadap eksperimen dan inovasi dalam gerakan. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada aspek fisik dan teknis tarian, tetapi juga memperhatikan aspek psikologis dan emosional peserta didik.

Pemahaman yang komprehensif terhadap faktor-faktor ini dapat membantu dalam merancang dan mengimplementasikan program tarian kreasi yang lebih efektif dalam mengembangkan bakat dan ekspresi seni individu. Dengan mempertimbangkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut, diharapkan tarian kreasi dapat menjadi sarana yang lebih powerful dalam menggali dan mengembangkan potensi artistik setiap individu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun