Mohon tunggu...
Magel Haens Sianipar
Magel Haens Sianipar Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mahasiswa

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerukunan Umat Beragama dalam Pandangan Kekristenan

17 April 2024   18:50 Diperbarui: 17 April 2024   18:51 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

I. Pendahuluan 

            Mengapa perlu rukun? Ini adalah pertanyaan yang penting untuk di pikirkan oleh seluruh elemen bangsa ini. Seperti yang kita tau bersama negara kita Indonesia adalah negara yang besar. Terdiri lebih dari 280 juta jiwa yang punya keberagaman masing-masing. Tidak ada satupun wilayah Indonesia  yang homogen 100 persen. Apakah itu sama dalam jenis kelamin, suku, budaya, kebiasaan, bahkan agama. Semuanya hetero dan beragam. Apakah keberagaman adala bancana? Sesungguhnya tidak. Keberagaman adalah anugrah Allah. Ketika Allah menciptakan langit dan bumi, sudah ada perbedaan atau keberagaman itu. Siang dan malam dipisahkan, air dibawah dan cakrawala (air diatas/langit) dipisahkan, daat lau dipisahkan, sampai pada Adam dan hawa meskipun sama-sama dibuat oleh tangan Tuhan yang sama, keduanya juga beragam (berbeda).

            Sesungguhnya keberagaman adalah anugrah Tuhan untuk membuat semuanya menjadi indah. Ibarat karangan bunga, bila hanya satu jenis saja, bisa saja indah, namun tidak seindah bila ada banyak bunga dalam karangan bunga tersebut. Jadi bagaimana menyikapi keberagaman. Salah satu cara penting adalah dengan inklusif (keterbukaan), menghargai perbedaan, dan lainnya yang semuanya ini diikat oleh keinginan untuk mau hidup rukun. Perjanjian Lama mencatat bahwa kerukunan adalah kesukaan Allah. Dalam Mazmur 35:20 Daud menyampaikan keluhannya kepada Allah bahwa para musuhnya adalah orang yang tidak mencintai damai dan kerukunan. Hal ini disampaikan Daud karena ia tau bahwa orang yang mencintai kedamaian dan kerukunan disukai Allah, dan orang jahat yang menjadi musuhnya jauh dari itu. Kedua dalam Mazmur 133:1 Daud bernyanyi bahwa adalah sangat indah bila yang saudara hidup rukun. Paulus juga dalam Roma 15:5 menguatkan jemaat di Roma dan memohonkan Allah agar memberikan kerukunan kepada jemaat Kristen di sana.  

            Kerukunan sangat penting dalam Kekristenan, dan itu adalah kesukaan Allah. Kerukunan memiliki peran yang sangat penting karena mencerminkan nilai-nilai dasar dari ajaran Kristus. Ajaran Kristus menekankan pentingnya kasih, perdamaian, dan pengampunan. Kerukunan merupakan ekspresi dari nilai-nilai ini dalam hubungan antar sesama, yang tercermin dalam ajaran Kristus untuk mencintai sesama seperti diri sendiri. Oleh sebab itu setiap orang yang percaya kepada Allah harus hidup dalam kerukunan itu, sebagai bagian dari imannya dan sikapnya yang cinta damai, inklusif dan melihat saudara lain yang berbeda sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang sama dengan dirinya.

            Lalu bagaimana konteks kita pada masa kini? Urgensi kerukunan pada masa kini selalu dikaitkan dengan kehidupan beragama? Mengapa? Bukankan konteks dunia saat ini bicara kerukunan soal pemerataan HAM, gender, dan perlakukan terhadap disabilitas, dll. Hal ini dikarenakan di Indonesia, persoalan keberagamaan adalah persoalan yang rumit dan memiliki jalan yang panjang. Pergesekan antar kepercayaan sangat berbahaya di negara kita ini. Rentan konflik dan sangat mudah dipantik oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab. Sementara Pancasila, dasar ideologi negara Indonesia, menegaskan pentingnya persatuan Indonesia (sila 3) dan salah satu turunannya menekankan kerukunan di antara keragaman. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong (kerja sama), keadilan sosial, dan persatuan, mendorong masyarakat untuk hidup berdampingan secara damai meskipun memiliki perbedaan. Kerukunan beragama sanagt penting dalam konteks kita di Indonesia. Kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.

            Dalam bagian ini secara khusus akan melihat bagaimana kerukunan umat beragama yang dilihat dari sudut pandanga Kekristenan.

II. Kerukunan dalam pandangan Kristen

             Kerukunan dalam pandangan Kristen adalah konsep yang mendasar dan penting dalam kepercayaan Kristen. Ini mengacu pada hubungan harmonis antara individu, komunitas, dan Tuhan, yang tercermin dalam kasih, perdamaian, kesatuan, dan pengampunan. Dalam Alkitab Kristen, konsep kerukunan meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan antarindividu hingga hubungan manusia dengan Tuhan.

              Pertama-tama, kerukunan dalam pandangan Kristen berakar pada ajaran Yesus Kristus. Yesus mengajarkan 1kasih sebagai prinsip utama dalam menjalin hubungan dengan sesama. Salah satu ajaran paling terkenal Yesus adalah "... Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi" (Yohanes 13:34). Kata dasar kasih  yang dipakai dalam teks ini adalah (agapao) yang dalam bentuk lain sama dengan agape, kasih agave, kasih dengan pengorbanan tanpa pamrih, cinta tanpa syarat dan ketulusan. Istilah ini sering dianggap sebagai konsep tertinggi dari kasih, yang dipraktikkan oleh Allah dan yang dipanggil untuk diperlihatkan oleh umat manusia dalam hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.  Kasih ini menjadi dasar bagi kerukunan antarindividu dalam komunitas Kristen.

              Selain itu, Alkitab Kristen juga menekankan pentingnya 2perdamaian dalam kerukunan. Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Roma, "Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera  dan yang berguna untuk saling membangun. Jadi, marilah kita mengejar hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera dan membangun satu dengan lain" (Roma 14:19). Perdamaian bukan hanya tentang ketiadaan konflik, tetapi juga tentang aktif mencari kebaikan dan kesejahteraan sesama dan membangun harmoni.

               Kerukunan dalam pandangan Kristen juga mencakup 3penghormatan terhadap perbedaan. Rasul Paulus menekankan pentingnya penghormatan dalam menjalin hubungan antarindividu dalam komunitas Kristen. Dalam Roma 14:19 Paulus menekankan bahwa dalam keberagaman, penting untuk menghargai perbedaan dan bekerja menuju kesatuan. Kerukunan dalam pandangan Kristen juga mengajarkan pentingnya 4keadilan sosial. Alkitab secara konsisten menekankan pentingnya memperjuangkan keadilan bagi mereka yang lemah dan terpinggirkan dalam masyarakat. Dalam Kitab Mazmur, Allah dinyatakan sebagai "pengampun, yang mencintai keadilan" (Mazmur 99:4). Oleh karena itu, dalam kehidupan Kristen, mencari keadilan sosial adalah bagian integral dari upaya untuk membangun kerukunan dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun