Cinta dan ketaatan tidak dapat dipisahkan. Apabila ada seseorang mengatakan dia mencintai tetapi tidak taat kepada orang yang dijatuhkannya cinta maka itu omong kosong. Oleh karena itu cinta dan ketaatan itu beriringan atau kata lain tak terpisahkan.Â
Sebab, hanya dengan orang mencintai dan taat terhadap orang yang dicintai dapat dikatakan bahwa sungguh orang itu mencinta. Dalam cinta yang diberikan oleh seseorang itu tidak pernah terlintas olehnya hitung-hitungan. Dia akan memberi dan memberi. Dia rela melakukan apa pun bahkan sampai melupakan diri.
Seseorang itu dapat membuktikan cinta dan ketaatan yang sungguh luar biasa dengan berbagai bentuk dan hal ini dapat kita lihat dari pasangan misalnya papa dan mama. Anak-anak kepada orang tuanya dan orang tua kepada anak-anak. Â
Orang muda yang sedang membangun relasi khusus. Mereka itu tidak bisa untuk mengatakan atau nenolak apa bila diminta sesuatu yang dibutuhkan. mereka tidak cukup mengatakan aku mencintaimu tetapi tidak taat.Â
Mereka harus memiliki cinta dan taat terhadap satu sama lain. Selain itu, seorang yang mencintai profesinya, entah itu guru, perawat, petani dan lain sebagainya akan melakukan apapun untuk kepenuhan profesinya.
Ketika seseorang mengatakan kepada orang yang dia cintai bawah aku mencintaimu atau seseorang yang mengatakan mencintai profesinya. Maka, apapun yang dibutuhkan akan diperjuangkan dan diberikan. Orang itu akan mengusahakan. Disini tidak akan pernah muncul kata maaf aku lupa atau maaf aku sibuk ataupun Maaf aku banyak pekerjaan dan lain sebagainya.Â
Sebab, apabila sungguh orang itu mencintai dengan sepenuh hati dan seluruh kepribadiannya baik itu orang yang dijatuhkan cinta ataupun profesinya maka apapun yang dibutuhkan oleh orang tersebut akn dilakukan karena cinta dan taat adalah tak dapat dipisahkan. Cinta dan kesetiaan itu tidak dapat dipisahkan. Ketika kita mencintai harus ingat bahwa kita juga taat kepada orang yang kita cintai dan begitulah sebaliknya.
Dalam amat Yesus di salah satu perikop Injil mengatakan kepada para murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya. Para murid menjadi saksi kebenaran atau menjadi saksi keselamatan yang dibawakan oleh Yesus. Â
Para murid yang meneriman pesan ini tentunya tidak mudah bagi mereka untuk mewujudkannya. Meskipun tidak mudah bukan berarti tida dapat diwujudkan. Mereka mengatakan bahwa sungguh mencintai Yesus maka mereka pun  taat dan melakukan apa pesan-Nya. Para murid dapat melakukan pesan ini apabila mereka sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi YesusMereka.  sanggup menjadi saksi Yesus Sang Penyelamat.Â
Yesus mengatakan kepada para murid bahwa Dia tidak akan meninggalkan mereka sebagai yatim piatu. Sebab saat Dia pergi akan mengutus seorang penolong untuk mereka. Agar mereka tidak kesepian dan berani untuk melakukan pesan-Nya.Â
Yesus telah bersama dengan para murid. Yesus telah memberitahukan kepada mereka untuk menjadi saksi-Nya dimanapun. Para murid tak perlu takut dan khuwatir karena penolong yang akan menyertai. Penolong yang akan diutus oleh Yesus itu akan membimbing mereka.
Yesus telah memberikan contoh bagaimana Dia sungguh mencintai Allah dan juga taat kepada Allah. Yesus ketika di taman Getsmani mengatakan, "kalau boleh biarlah piala ini berlalu daripada-Ku tetapi jangan kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu.Â
Nah kata-kata Yesus ini mau mengajarkan kepada kita, bahwa ketika kita mencintai maka kita pun harus taat kepada orang yang kita cintai dan begitu pun dengan profesi. Oleh taat karena itu, cinta dan ketaatan tidak dapat terpisahkan. Cinta akan menjadi penuh apabila memiliki cinta sekaligus taat kepada yang dijatuhkan cinta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H