Orang yang hidupnya berkecukupan sesungguhnya tidak cukup memberi pekerjaan atau pun hidup baik tetapi harus juga memperhatikan kesejahteraan hidup dengan memberi balas jasa yang seimbang dengan pekerjaan mereka. Orang yang hidup berkecukupan itu, memiliki tugas dan perutusan dari Allah untuk berbagi apa yang mereka miliki.Â
Dalam situasi hidup seperti ini Allah memanggil dan mengutus mereka yang hidup berkecukupan untuk menjadi penyalur belas kasih terutama bagi mereka yang lemah, miskin, terlantar dan tidak diperhitungkan. Aku ini Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan (bdk Yes. 42:6). Panggilan Allah kepada setiap orang ialah untuk menyelamatkan. Oleh karena itu, setiap kita memiliki kewajiban untuk menolong mereka saudara dan saudari kita yang berkekurangan.
Pada zaman sekarang banyak hal yang menggiurkan sehingga terkadang orang menjadikan hal-hal yang menggiurkan itu sebagai tuannya. Orang kurang peduli dengan kehidupan rohaninya yang memberi kedamaian dan sukacita yang tidak lenyap. Orang merasa bahwa dengan percaya kepada Tuhan itu sudah cukup.Â
Selain itu, ada pula orang merasa bahwa Allah tidak perlu campur tangan dalam kehidupannya sebab dirinya mampu melakukan apa pun tanpa keberadaan-Nya dalam hidupnya. Seseorang tidak menyadari bahwa kemampuan yang dimilikinya hanya yang kelihatan dan itu tidak abadi. Akibat dari kesombongan seseorang yang mengandalkan diri membuat dirinya tidak pernah bersyukur apa yang telah diterima dan dimiliki saat ini.Â
Kehidupan orang-orang yang seperti ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, para murid Yesus hadir dan memberi diri untuk mengingatkan orang-orang yang demikian agar tidak jatuh ke dalam dosa yang lebih dalam.Â
Para murid di utus untuk menjadi perantaran bagi orang-orang yang merasa diri mampu melakukan apapun tanpa campur tangan Tuhan. Sebab, Tuhan menginginkan kebahagiaan bagi setiap ciptaan-Nya termasuk manusia. Tuhan tak ingin satupun ciptaan itu bisa. Oleh karena itu, mencintai Sang pencipta dengan sepenuh hati maka dengan sendirinya ciptaan merasakan cinta dan belaskasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H