Mohon tunggu...
Magdalena najmiulayya
Magdalena najmiulayya Mohon Tunggu... Lainnya - Belum pernah bekerja

Saya adalah salah satu siswa SMAN 3 Kab. Tangerang yang bercita cita ingin menjadi orang sukses dan bekerja di salah satu PT milik BUMN. Hobi saya membaca buku dan melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah saya lakukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi yang Menunjang untuk Kepopularitasan Sebuah Rumah Adat Tambi yang Ada di Sulawesi Tengah

27 Februari 2024   09:29 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     GLOBALISASI YANG MENUNJANG UNTUK KE POPULARITASAN SEBUAH RUMAH ADAT TAMBI YANG ADA DI SULAWESI TENGAH

                                                                                                         SMAN 3 KAB TANGERANG

                                                                                                          Magdalena Najmi Ulayya

                                                                                                                          12 IPS 1

             Kearifan lokal merupakan salah satu pandangan hidup suatu masyarakat dan merupakan warisan leluhur secara turun-temurun yang mengandung nilai positif dan nilai-nilai spiritual untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku untuk dikenal dan dilestarikan terutama di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam dimana mereka menetap. Tentu, kearifan lokal ini dapat di dukung dengan adanya pengaruh globalisasi dan perkembangan IPTEK di suatu wilayah. Terutama di wilayah provinsi Sulawesi Tengah. Rumah tambi merupakan rumah panggung yang berbentuk segi empat, di mana bagian atapnya sekaligus sebagai dinding. Alas rumah adat tambi terbuat dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya tersusun dari batu alam. Rumah tambi memiliki Sembilan tiang penyangga yang terbuat dari kayu bonatin yang dikenal sangat kuat dan tidak lapuk meski sudah berpuluh-puluh tahun.

           Pada umumnya rumah tambi ini sebenarnya adalah salah satu tempat tinggal untuk sebagian masyarakat Sulawesi tengah. Tetapi, ada sebagian pula yang dijadikan objek wisata budaya. Objek wisata rumah Tambi ini mungkin banyak yang belum mengetahuinya bahwa di Sulawesi Tengah terdapat objek wisata yang sangat indah dan dapat dijadikan salah satu pilihan destinasi liburan untuk berhenti sejenak dari kesibukan di kota dan menikmati keindahan rumah adat tambi. Wisata rumah tambi juga memiliki area perkebunan teh yang sangat luas dan terdapat beberapa fasilitas di antaranya seperti mushola, toilet, gazebo, warung dan tempat parkir. Tempat parkir yang disediakan juga cukup untuk menampung kendaraan wisatawan yang datang untuk mengunjungi rumah Tambi.

Pengaruh  IPTEK dalam perekonomian masyarakat lokal

         Bukan hanya fasilitasnya saja yang lengkap. Tetapi, objek wisata rumah tambi ini memiliki konsep dan kebijakan yang cukup unik bukan hanya dilihat dari bangunanya saja tapi pengunjung tidak  di pungut biaya apapun untuk berlibur ke rumah tambi. Kebijakan ini tentu sangat membantu untuk masyarakat yang  tetap ingin berlibur tetapi sedang menjalankan gaya hidup hemat. Rumah tambi ini menjadi salah satu objek wisata budaya yang terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat dan hanya ada di Sulawesi Tengah. Rumah tambi ini pula cukup populer di kalangan masyarakat Sulawesi tengah namun, dengan adanya perkembangan IPTEK dan arus globalisasi masyarakat Sulawesi Tengah mulai memperkenalkan rumah adat tambi ini kepada khalayak ramai bahkan dunia dengan cara memasang media promosi lewat media sosial menggunakan internet sehingga sekarang banyak yang mengetahui bahwa adanya destinasi rumah adat tambi. Perkembangan iptek juga sangat menguntungkan karena dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang ke rumah tambi semakin banyak pula yang mengetahui keberadaan rumah adat tambi tersebut dan semakin meningkatnya perekonomian masyarakat Sulawesi Tengah. Ini merupakan salah satu perkembangan IPTEK yang sangat baik karena sangat berpengaruh dalam menunjang perekonomian masyarakat terutama bagi masyarakat yang mendirikan warung di sekitar rumah tambi karena tanpa di sadari dapat sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah. Rumah tambi juga bisa disebut sebagai salah satu mata pencaharian suku Kaili dan suku Lore.

         Rumah Tambi adalah rumah bagi suku kaili dan suku Lore yang merupakan peninggalan dari nenek moyang. Rumah tambi ini tepatnya berada di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso. Suku Kaili atau disebut "To Kaili" merupakan kelompok masyarakat di Sulawesi Tengah yang memiliki ikatan kebersamaan berdasarkan bahasa, adat istiadat, rasa persaudaraan, kekeluargaan, dan hubungan kekerabatan. Sampai saat ini suku Kaili masih sangat menjaga lingkungan alam yang merupakan pola dari budaya Kailiyang dalam mewujudkan pola kehidupan sehari-hari. Sedangkan suku Lore adalah kelompok etnis yang berasal dari Sulawesi Tengah. Suku ini bermukim di bagian barat Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Suku Lore memiliki cara tersendiri untuk menyambungkan setiap bagian rumah tambi, warga Lore tidak menggunakan paku atau pasak namun memakai sistem tali ikat dengan tali injuk dari pohon enau. Tetapi dengan adanya perkembangan arus globalisasi suku Lore sudah tidak menggunakan tali injuk lagi dalam membangun rumah tambi sudah menggunakan bahan-bahan yang memang diperuntukan untuk membangun sebuah bangunan dan dengan adanya perbedaan suku, antara suku Kaili dengan suku Lore ini tidak di jadikan perbedaan yang membuat adanya gesekan antara dua suku tersebut malah dengan adanya perbedaan dapat membuat suku Kaili dengan suku Lore membangun bersama-sama untuk mengembangkan suatu objek wisata rumah tambi yang berkualitas.

          Di tengah kemajuan arus globalisasi dan saingan yang banyak dalam mengelola suatu objek wisata lokal suku Kaili dan suku Lore hanya berusaha untuk tetap menjaga dan melestarikan apa yang sudah di wariskan oleh nenek moyang mereka dan dengan adanya perkembangan jaman yang semakin modern. Ada beberapa bagian di wilayah Sulawesi tengah yang memodifikasi rumah tambi dengan gaya yang lebih modern yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekarang. Tetapi, proses modifikasi tersebut tidak akan merubahh bentuk atau makna apapun yang sudah menjadi warisan nenek moyang yang sudah ada sejak dahulu. Keputusan ini sangat baik karena kita sebagai manusia harus terus begerak maju kedepan tetapi tidak meninggalkan apa yang sudah menjadi warisan nenek moyang dan tugas kita sebagai manusia yang hidup di masa serba modern bertugas hanya untuk tetap melestarikan dan menjaga kearifan lokal yang ada di Indonesia. Masyarakat indonesia harus lebih banyak mengetahui mengenai berbagai wisata rumah adat seperti ini karena dengan kita berkunjung ke suatu rumah adat akan banyak sekali pelajaran dan pengetahuan yang bertambah dari sini kita dapat paham bahwa terdapat banyak sekali wisata-wisata lokal yang sebenernya jika di perkenalkan oleh khalayak ramai akan membangun perekonomian indonesia yang maju dan terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun