Mohon tunggu...
Magdalena Millenia G
Magdalena Millenia G Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

STIAMAK Bahas Budaya Perusahaan

1 April 2021   15:44 Diperbarui: 1 April 2021   15:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konstruksi budaya perusahaan merupakan suatu hal yang fundamental. sekali lagi, menjadi dasar kokoh berdirinya perusahaan untuk waktu yang panjang.  Tujuan bisnis hanya akan menjadi wacana di atas kertas jikalau budaya perusahaan rapuh dan labil.  Budaya perusahaan harus kuat, dan terbentuk dari intisari tujuan berdirinya perusahaan.Salah satunya adalah Komunikasi untuk membangun konstruksi budaya organisasi yang efektif selalu berbicara mengenai hubungan antar individu yang terikat secara profesional.  Pemahaman akan budaya perusahaan menjadi kunci sukses membangun budaya itu sendiri. Mempertimbangkan bahwa budaya perusahaan sebagai alat dan bahan material yang diperlukan untuk menjaga mesin produksi berjalan baik.

#Komunikasi
Komunikasi antar individu adalah konstruksi budaya yang mengawali sebuah kekuatan budaya perusahaan.  Adanya komunikasi yang terjalin dengan simultan, terbuka dan jujur merupakan bahan dasar peletakan bat pertama konstruksi bangunan budaya perusahaan.  Apa saja yang menjadi bagian komunikasi penting ini?
1.Pesan (Messages)
Komunikasi perlu dilakukan dengan penyampaian PESAN yag jelas dan terarah kepada setiap individu.  Pesan harus jelas SUBYEK dan OBYEK serta isinya, maksud dan tujuan yang akan disampaikan.  Jangan membuat AMBIGUITAS kepada lawan bicara Anda, rekan kerja atau kolega.
2.Kata-kata (Pronouns)
Budaya perusahaan yang kokoh dibangun dengan komunikasi yang erat antar masing-masing individu.  Penggunaan kata-kata "kita", "kami" lebih diutamakan dan lebih sering dipakai daripada kata-kata "saya", "aku".  Pemilihan kata majemuk untuk subyek manusia akan lebih menguatkan pesan bahwa budaya perusahaan ini selalu melibatkan setiap orang, bukan peran satu orang saja.
3.Pertemuan (Meetings)

Membangun komunikasi untuk dijadikan dasar pengembangan konstruksi budaya perusahaan yang kokoh, difasilitasi dengan adanya meeting-meeting yang produktif.  Pertemuan rutin, tentatif, dadakan, atau bahkan pertemuan informal, menjadi kerangka penciptaan komunikasi atraktif dan aktif antar individu.  Meeting yang diarrange harus punya TUJUAN, TEPAT WAKTU, PARTISIPATIF, agar berjalan efektif dan masing-masing orang bertanggung jawab dengan perannya.
4.Bahasa (Language)

Sumber daya manusia dapat berfungsi sebagai ALAT namun dapat pula berfungsi sebagai MANUSIA.  Komunikasi dijalankan dengan fungsi antar individu sebagai human being bukan hanya sebagai human resources.  Apakah Anda berperilaku sebagai pendamping atau Anda memposisikan diri sebagai Boss.  Bahasa yang dipakai dalam komunikasi harus berupa bahasa antar orang yang saling membutuhkan.
5.Bahan Bacaan (Reading Material)
 
Komunikasi dalam membangun konstruksi budaya perusahaan yang kokoh dapat dimediasikan juga dengan alat bantu berupa majalah, jurnal dan bahan bacaan yang terkait dengan Visi, Misi, Nilai dan Prinsip perusahaan yang dijalankan.  Visi dan Misi perusahaan perlu dipampang sebagai bahan kampanye pengembangan budaya perusahaan yang diimpikan semua pihak.

6.Inovasi (Innovation)
 Komunikasi dapat terjalin dengan adanya media untuk berbagi ide, masukan dan umpan balik positif bagi perusahaan.  Adakah setiap orang dapat mengungkapkan ide-ide brilian mereka untuk membuat inovasi baru bagi budaya perusahaan.

Komponen dasar dalam pengembangan konstruksi budaya perusahaan yang kokoh dimulai dengan adanya KOMUNIKASI.  Komunikasi harus terbangun dan terjaga pada semua bagian penting perusahaan, sejak level operasional paling bawah, hingga level pengambil keputusan di Top Manajemen.  Komponen Komunikasi merupakan dasar efektivitas pengembangan Budaya Perusahaan yang kokoh.

Dalam perusahaan, juga ditemukan model budaya yang tentunya sesuai dengan kebiasaan yang terjadi dalam lingkup kerja tersebut. ada banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli tentang budaya perusahaan.

Secara garis besar, definisinya dapat disimpulkan sebagai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.
Berdasarkan definisi budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R (1990:2), budaya sendiri juga dapat dilihat dari empat aspek, yaitu:

Aspek keterlibatan

Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab yang secara tidak langsung meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, dimana sangat penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.

Aspek konsistensi

Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan termasuk masalah komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi dan penghargaan terhadap prestasi. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan secara konsisten.

Aspek adaptabilitas

Adaptabilitas sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan terhadap berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.

Aspek misi

Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.
Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan peningkatan kinerja perusahaan, tetapi memiliki fungsi di dalam suatu organisasi antara lain memiliki suatu peran dalam batas-batas tertentu yaitu menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Selain itu, budaya digunakan untuk menyampaikan identitas bagi anggota-anggotanya. apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai.

Melihat persaingan di era global yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya.
Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang unggul. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. bukan hanya berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan organisasi untuk melakukan produksi.
Membangun budaya organisasi unggul ternyata bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi apabila perusahaan telah memiliki budayanya sendiri yang mengakar dan tidak bisa begitu saja diganti karena dapat mempengaruhi kelancaran dalam organisasi.

Kenapa suatu perusahaan atau organisasi harus memiliki budaya kerja yang kuat? Dengan kata lain, apa fungsi dari adanya budaya organisasi?

1.Sebagai ciri khas atau keunikan sebuah perusahaan. Tentu kita tidak ingin perusahaan tempat kita bekerja dianggap sama dengan perusahaan lain, bukan? Maka dari itu, kita harus membentuk etos kerja yang bagus. Hal ini perlu didukung juga dengan suasana kerja yang kondusif di antara pekerja, namun tetap dijalani secara profesional demi mencapai target kerja.

2.Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan rasa kebanggaan di antara pekerja atas partisipasi mereka di dalam perusahaan. Dengan begitu, para pegawai dapat bekerja dengan nyaman dan puas.

3.Meningkatkan integritas dan loyalitas di dalam diri pekerja sehingga secara alami lebih bersemangat dalam mengejar kepentingan perusahaan. Perusahaan dengan etos kerja yang baik senantiasa didukung pekerja yang produktif.

4.Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antar sesamanya sehingga dapat mempertahankan rantai kerja yang ideal di antara para pekerja pada setiap posisi dan jabatan.

5.Menjaga sikap dan perilaku baik yang mengedepankan hubungan profesional yang tetap bersahabat.
Tentu saja fungsi dari adanya budaya organisasi yang unggul patut didukung oleh pemenuhan hak pekerja yang proporsional. Semakin perusahaan menghargai kinerja pekerja, maka makin produktif para pekerjanya tersebut.

Salah satu hal yang bisa meningkatkan produktivitas sekaligus loyalitas pekerja adalah pemberian tunjangan kesehatan, yaitu asuransi kesehatan.
Ciri-ciri perusahaan memiliki budaya organisasi

Pada umumnya, ada beberapa ciri atau karakteristik yang dapat menjadi indikator bahwa perusahaan tersebut memiliki budaya organisasi yang baik. Berikut adalah di antaranya:

1. Memiliki identitas resmi
Perusahaan yang memiliki budaya organisasi umumnya memiliki lokasi,perizinan resmi dan nama perusahaan yang terdaftar secara resmi oleh pemerintah.  

2. Mampu memberikan status karyawan
Status karyawan yang dimaksud di sini adalah bukti konkret seperti tanda pengenal, nomor induk karyawan, surat kontrak, dan sebagainya.  

3. Memiliki visi dan misi
Pada dasarnya, setiap perusahaan perlu menciptakan visi dan misi sedari awal mendirikan perusahaan. Dengan visi dan misi, perusahaan tersebut memiliki tujuan serta arah kerja yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun