Mohon tunggu...
Magdalena Akui
Magdalena Akui Mohon Tunggu... Guru - Guru kelas, SDN 07 Trans Mabak

Meningkatkan hasil belajar dan pemahan diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

meningkatkan pembelajaran yang berbasis Problem besed learning disekolah dasar

3 Februari 2024   16:42 Diperbarui: 3 Februari 2024   17:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini bertujuan untuk mendidik dan memberi informasi kepada Masyarakat mengenai masalah lingkungan semakin kritis. Mengembangkan Masyarakat berkarakter peduli lingkungan dimungkinkan dapat efektif memalui Pendidikan lingkungan di sekolah. Sebagai tempat belajar,sekolah memiliki peran khusus untuk bermain;sekolah dapat membantu siswa untuk memahami dampak perilaku manusia di bumi ini.Program Adiwiyata dilaksanakan guna mewujukan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam Upaya penlindungan dan mengelolaan lingkung hidup melalui tata Kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembanguanan berkelanjutan. Program Adiwijaya menggabungan pembelajaran dan tindak,sehingga memberikan metode yang efektif untuk mengubah perilaku.Sekolah Adiwijaya diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitar sekolah. Sekolah harus menjadi model dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman serta menjadi model dalam menwujudkan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Warga sekolah selanjutan di harapan dapat menjadi contoh dan menularkan karakter peduli lingkungan kepada masyarakat.

video pembelajaran yang berbasis problem based learning


  •      Hasil kegiatan pembelajaran Menuju Masyarakat Sejahtara dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan metode eksperimen sederhana di kelas VI 07 TRANS MABAK, pesrta didik menjadi lebih aktif dan menumbuhkan  saling bekerja sama untuk menyelesaikan pemasalahan yang diberikan guru.Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini menjadikan peserta didik aktif selama proses pembelajaran sehingga menumbuhkan nilai karakter yang diharapkan seperti bertanggung jawab, kemandirian, dan gotong royong.
  •    Pada pembelajaran sebelumnya penulis belum menerpkan pembelajaran HOTS dan masih menggunakan metode ceramah. Pada saat menggunakan metode ceramah peserta didik cendrung kurang aktif selama proses pembelajaran. Saat mpembelajaran HOTS dengan model     probiem Based Learning (PBL) dan metode diskusi peserta didik menjadi lebih aktif dan bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menyesaikan tugasnya karena akan hasilnya akan dilihat ,didengar dan bandingkan dengan kelompok lain.
  •     Dengan menerapkan pembelajaran yang HOTS juga peserta didik dilatik untuk memecahan masalahnya sendiri dengan menyesaikan LKPD menganalisis kasus dalam penerapan kehidupan sehari -- hari yang berhubungan dengan Menuju Masyarakat Sejahtera dan ketuntasan capaian tujuan pembelajaran mencapai hampir 100%.
  •        Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan model eksperimen di kela VI SDN 07 Trans mabak adlah peserta didik untuk melatih dan menggali informasi hal ini mengakibatkan alokasi waktu yang dibutuhkan tidak sesuai dengan rencana program pembelajaran yang sudah dibuat dan juga mengakibatkan peserta didik mengerjakan tugas terkesan tergesa-gesa.
  • Pembelajaran dengan Model Problem Based Learning dengan metode eksperimen sederhana layak di jadikan sebagai pembelajaran yang berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat meningkatkan kemampuan peserts didik dalam berfikir kritis dan menyelesaikan masalah serta meningkatkan aktivitas belajar peserta didik .
  • Pada penyeusunan Model dibuat secara sistematis yang didalamnya berorientasikan HOTS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun