Asistensi mengajar merupakan salah satu kegiatan MBKM yang di fasilitasi oleh Universitas Negeri Malang untuk setiap mahasiswa. Dalam kegiatan Asistensi Mengajar atau yang disingkat dengan AM, mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dan menerapkan ilmu yang diterima pada saat perkuliahan. Kegiatan asistensi mengajar dilakukan di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal, nonformal dan informal. Kegiatan AM dilakukan kurang lebih 20 minggu yang terhitung sejak 06 Februari 2023. Pada kesempatan kali ini saya ingin memfokuskan pada kegiatan yang dilakukan saat asistensi mengajar di SDN Pisangcandi 1 Malang.
Kegiatan AM yang dilakukan meliputi kegiatan akademik, nonakademik, administrasi sekolah dan publikasi. Pada kegiatan akademik tidak banyak yang saya lakukan karena saya tidak memiliki basic mengajar sehingga kegiatan saya lebih banyak di nonakademik dan administrasi sekolah. Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai kegiatan di bidang nonakademik, kami mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan memiliki program kerja yaitu mengenai pengelolaan perpustakaan dan adiwiyata.
Kegiatan pengelolaan perpustakaan merupakan kegiatan yang paling pertama saya lakukan karena seluruh mahasiswa AM diberikan ruangan oleh sekolah di perpustakaan. Ketika pertama kali saya memasuki ruang perpustakaan yang ada di SDN Pisangcandi 1 Malang saya cukup takjub karena di ruangan perpustakaan ini kesegaran udaranya sangat terjaga karena banyak sekali ventilasi udara dan ketika pagi hingga sore hari kami tidak perlu menghidupkan lampu karena jendela di perpustakaan ini sangat banyak jadi cahaya matahari dapat masuk. Akan tetapi, perpustakaan ini sudah sangat berdebu hal itu disebabkan oleh pandemi. Ketika virus covid 19 memasukki Indonesia mau tidak mau aktivitas yang biasanya dilakukan harus dihentikan. Perpustakaan di sekolah ini sudah tidak aktif semenjak pandemi hingga saat ini.
Sehingga hal itulah yang mendorong mahasiswa AM untuk membersihkan perpustakaan dan membuatnya hidup kembali. Seluruh mahasiswa bergotong royong untuk membersihkan debu yang menempel dan mengubah tata letak rak-rak agar terlihat lebih rapi dan luas. Kami mengambil seluruh buku yang ada di rak secara bergiliran. Kami membersihkan debu yang menempel pada buku-buku dan rak. Tidak hanya mengubah tata ruang perpustakaan tetapi mahasiswa AM juga mempercantik ruangan tersebut dengan memberikan sedikit hiasan agar terlihat lebih berwarna. Setelah semua kegiatan mempercantik ruangan selesai dilakukan maka selanjutnya adalah kami membuat peraturan dan jadwal kunjungan peserta didik dan setelah semuanya selesai barulah kami membuka perpustakaan setiap harinya agar peserta didik dapat memanfaatkan perpustakaan.
Respon dari seluruh peserta didik sangat bagus. Mereka sangat antusias untuk mengunjungi perpustaakaan. Mahasiswa AM juga menyediakan sticky note untuk digunakan peserta didik menulis kesan dan pesannya mengenai perpustakaan yang sudah dipercantik dan diubah tata ruangnya. Peserta didik begitu senang dan merasa nyaman saat berkunjung ke perpustakaan dan setiap harinya perpustakaan tidak pernah sepi pengunjung. Melihat raut wajah bahagia dan senang berkunjung di perpustakaan membuat saya dan teman-teman lainnya senang.
Kegiatan yang kedua adalah adiwiyata. Kegiatan adiwiyata pasti sudah tidak asing lagi bagi banyak orang terutama yang masih menempuh pendidikan di jenjang sekolah dasar dan menengah. Mahasiswa AM diberikan kesempatan oleh sekolah untuk membantu sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata. Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) memiliki program kerja mengenai pemilahan sampah sedangkan mahasiswa Administrasi Pendidikan (AP) memiliki program kerja yaitu kamis bersih, taman sekolah kreatif dan ada juga senam. Pada kesempatan ini saya ingin membahas mengenai taman sekolah kreatif.
Baru-baru ini kegiatan taman sekolah kreatif telah selesai dilaksanakan. Kami mengajak peserta didik kelas 4 dan 5 untuk menanam tanaman yang sudah dibawa setiap kelasnya tanaman. Sebelum melakukan kegiatan taman sekolah kreatif, seminggu sebelumnya kami membuat pengumuman kepada peserta didik untuk membawa 5 tanaman setiap kelasnya dengan kategori yang sudah ditentukan. Kelas 1 dan 2 membawa tanaman hias, kelas 3 dan 4 membawa tanaman produktif dan kelas 5 dan 6 membawa tanaman obat  keluarga (toga). Selain meminta membawa tanaman, kami juga meminta peserta didik untuk setiap kelasnya membawa 5 botol bekas berukuran 1,5 liter untuk kami bentuk sebagai pot gantung dan di cat warna warni agar terlihat lebih menarik.
Pada tanggal 31 Mei 2023 kami melaksanakan kegiatan taman sekolah kreatif. Seluruh peserta didik begitu antusias untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Akan tetapi, untuk melakukan kegiatan menanam pohon hanya dilakukan oleh kelas 4 dan 5 sedangkan kelas 1-3 membersihkan kelasnya masing-masing. Kelas 1-3 tidak kami ikutkan dalam kegiatan menanam karena banyak alat yang berbahaya. Kelas 4 dan 5 sangat bersemangat untuk menanam tanaman ke pot yang sudah dibuat dari botol plastik bekas. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan menjadikan taman sekolah lebih berwarna.
Program asistensi mengajar memberikan banyak manfaat dan pengalaman yang berharga untuk saya. Dari kegiatan asistensi mengajar ini dapat melatih saya untuk lebih percaya diri ketika berbicara di hadapan banyak orang. Selain itu, saya juga memperoleh banyak pengalaman yang tidak bisa saya dapatkan dalam perkuliahan.
Magdalena Ayu Cristinawati-mahasiswa S1 Administrasi Pendidikan UM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H