Mohon tunggu...
Magdalen Wulan
Magdalen Wulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Partikelir

Hidup senang, hidup sulit

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menunggu Program Nasrul Abit-Indra Catri Mengembangkan E-Sport di Sumbar

12 November 2020   11:45 Diperbarui: 12 November 2020   12:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tim Media NA-IC

Selama saya mengikuti turnamen, banyak penyelenggara yang mengadakan kompetisi itu berasal dari pihak swasta atau masyarakat biasa, misalnya pemilik warnet atau inisiatif dari sekelompok pemain yang ingin merasakan atmosfer sebuah turnamen. 

Dari segi dana, mereka biasanya mengumpulkan dana bersama-sama dari hasil iuran atau hasil dari pemasukan warnet. Tentu saja mereka bisa mencari sponsor, tetapi masih jarang ada perusahaan yang mau ikut mendanai dengan serius kompetisi seperti ini.

Ini merupakan salah satu keresahan kami, para pemain yang serius menggeluti e-Sport ini. Padahal, e-Sport adalah salah satu cabang olahraga yang mentereng di dunia karena hadiah, peminat, dan kemeriahannya. 

Pada 2019 saja, turnamen The Internatinal Dota 2 yang diselenggarakan oleh Valve Corporation menyediakan hadiah total sebesar $34,4 juta Dolar AS atau setara dengan Rp480 miliar.

Keresahan saya itu menjadi sedikit reda ketika salah seorang teman lama saya yang menjadi relawan NA-IC menjelaskan program dari Nasrul Abit dan Indra Catri. 

Ia menjelaskan bahwa ada salah satu program NA-IC yang berencana mengembangkan olahraga berbasis teknologi (e-Sport). Tentu saya merasa senang ketika mengetahui hal tersebut. 

Menurut saya, salah satu cara agar calon-calon atlet e-Sport di Sumatra Barat (Sumbar) bisa menjadi profesional ialah dengan ikut sertanya peran pemerintah dalam membangun sebuah wadah yang tepat. Kita tidak bisa menutup mata lagi karena e-Sport sudah menjadi salah satu cabang olahraga yag dipertandingkan di SEA Games.

Bibit-bibit yang sudah mulai berkembang sekarang ini perlu diberi asupan pupuk yang bergizi dari pemerintah. Dengan ikut sertanya pemerintah dalam menangani cabang olahraga ini, tentu paradigma masyarakat yang menganggap kalau bermain game online itu hanya membuang waktu percuma dan menghabiskan tenaga bisa diredam dan lama-kelamaan masyarakat bisa menganggap bermain game online sama halnya dengan bermain catur, misalnya.

Sebenarnya saya dan teman yang bermain game online tidak paham atau tidak ingin tahu tentang dunia perpolitikan. Namun, karena mengetahui ada paslon pada pilkada yang ingin memerhatikan kondisi kami, saya pun jadi bersemangat untuk mengampanyekannya. Saya dan teman-teman mendukung Nasrul Abit dan Indra Catri dalam pilgub 9 Desember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun