Mohon tunggu...
Parlemen UIN Malang
Parlemen UIN Malang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Magang MBKM yg diselenggarakan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskusi Dialektika Demokrasi: Menilik Kesiapan Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2023

10 April 2023   09:58 Diperbarui: 10 April 2023   10:00 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, DPR-RI -- (6/4/2023) Koorinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI menggelar Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Menilik Kesiapan Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2023' di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4).

Diskusi Dialektika Demokrasi kali ini dihadiri oleh beberapa narasumber terkait diantaranya Anggota DPR RI Fraksi PAN (Intan Fauzi), Anggota DPR RI Fraksi Demokrat (Herman Khaeron), Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Adita Irawati), dan Karopenmas Polri (Brigjen Pol Ahmad Ramadhan). Diskusi ini dipandu langsung oleh seorang moderator hebat dari Suara Merdeka yakni Saktia Andri Susilo.

Dalam pembukaannya, Sakti sedikit membahas terkait pengaruh mudik lebaran dengan pergerakan ekonomi di daerah.

"Dengan adanya pandemi yg mulai mereda dan jumlah pemudik meningkat, apakah ekonomi juga akan meningkat atau bagaimana?", Ucap Saktia Andri Susiolo selaku moderator dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Menilik Kesiapan Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2023' di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

Anggota DPR RI Herman Khaeron dari Fraksi Partai Demokrat ini mengungkapkan pemudik di tahun 2023 diprediksi meningkat 47 juta dari periode tahun lalu, sehingga ini akan menjadi anti klimaks dari situasi tahun sebelumnya. Jika dikaitkan dengan pergerakan ekonomi daerah, itu sangat bergantung dengan prespektif ekonomi masyarakat di masing-masing daerah. Beliau meyakini untuk hari besar khususnya Hari Raya Idul Fitri pasti akan terjadi pergerakan ekonomi yang sangat luar biasa. 

"Pemudik 2023 diprediksi jumlahnya 123,8 juta, ini naik 47 juta dari periode tahun lalu. Di tahun 2021 dan 2022 covid masih membatasi terhadap interaksi masyarakat. Oleh karenanya, tahun ini dengan adanya kebebasan ini akan jadi anti klimaks dari situasi tahun sebelumnya", Ungkap Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Herman Khaeron.


"Jika ditanya apakah akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat di daerah, kita melihat dulu bagaimana prespektif nya. Karena sangat erat kaitannya terhadap gerakan ekonomi di daerah dan kemampuan daya beli masyarakat", Lanjutnya. 

Dengan adanya jumlah pemudik yg meningkat, Anggota DPR RI Herman Khaeron dari Fraksi Partai Demokrat ini juga menuturkan banyak faktor yang perlu diperhatikan pada waktu mudik lebaran.
"Faktor pertama, sisi ketahanan energi (bahan bakar transportasi) tercukupi. Kedua, kesiapan sarana prasarana angkutan baik angkutan darat, laut, dan udara.", Tutur Herman Khaeron dalam dialognya. 

Diakhir dialognya, Herman Khaeron secara singkat menyimpulkan bahwa hari lebaran akan menjadi pergerakan ekonomi di daerah tujuan mudik dan menurunkan tingkat perputaran di daerah asal mudik.
"Contohnya di jakarta, perputaran ekonomi jakarta akan turun tetapi di daerah mudik saya (Cirebon) akan naik perekonomian nya. Dengan catatan seluruh pergerakan barang dan jasa yg bergerak pada saat yg sama bisa dijamin kelancarannya, kalau tidak daya beli menurun dan inflasi akan meningkat", simpulnya.

Pada kesempatan sama, Karopenmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan kesiapan POLRI dalam menghadapi arus mudik lebaran. Dalam hal ini, POLRI juga bekerja sama dengan TNI, Kementerian, dan Lembaga terkait.
"Dari tahun ke tahun, POLRI menyiapkan konsep operasi dengan Sandi (Opera Ketupat). Operasi Ketupat 2023 dimulai pada tanggal 17 April - 1 Mei 2023. Kekuatan Polri yg dilibatkan dalam menghadapi operasi ketupat ini berjumlah 148.211 personil", terang Karopenmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan. 

Seiring dengan perubahan libur, Polri memprediksi puncak arus mudik yg awalnya diprediksi tanggal 21 April 2023 berubah menjadi 19,20,21 April 2023.

Karopenmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menilai pemudik tentu lebih besar. Jika dilihat dari peta jalur mudik, tetap ada 3 jalur (Pantura, Jalur Selatan, dan Tol). 

"Pemudik tahun ini tentu akan lebih besar, karena dilihat dari data ada tiga provinsi yang menjadi tujuan mudik terbesar, yaitu Provinsi Jawa Tengah. Jawa Barat, dan Jawa Timur", ucap Ahmad Ramadhan.

Dalam memperlancar arus mudik lebaran, beberapa persiapan pemerintah dalam memaksimalkan rest area sebagai tempat istirahat para pemudik, SPBU, dan pos polisi ini sangat diperhatikan. Pos polisi yg di siapkan terdiri dari tiga, yaitu pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu.

Dengan adanya kenaikan pemudik lebaran, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memastikan keamanan di rumah pemudik dengan bekerjasama dengan BabinKamtibnas, Babinsa, dan Aparat Keamaan Setempat untuk melakukan pengamanan khusus.

"Semua demi mencegah agar tidak terjadi gangguan keamanan," tegas Ramadhan.

Sebagai salah satu fungsi anggota DPR, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi sudah menanyakan kesiapan pemerintah dalam aktivitas lebaran 2023, khususnya mitra Komisi VI di BUMN. Intan meminta pemerintah menyiapkan mudik Lebaran 2023 dengan baik. Kesiapan pengawasan mudik lebaran yang tak maksimal diyakini membuat pelaksanaannya amburadul.

"Bagaimana pemerintah saya tekankan bahwa ini memang pemerintah, karena yang punya anggaran dan program adalah pemerintah dalam menjalankan kesiapan arus mudik dan arus balik di Lebaran 2023, jangan sampai trial and error," kata Intan dalam dialektika demokrasi yang digagas Koorinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI ini.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati juga mengakui persiapan mudik tahun ini memang harus kerja ekstra karena dari hasil survei kementerian perhubungan tadi angkanya sudah sering disebutkan, prediksi orang melakukan mudik itu mencapai 123,8 juta, dan ini naik 45% dibandingkan tahun 2022 lalu.

"75% diantaranya akan menggunakan modal angkutan jalan jadi memang akan sangat memadati jalan nantinya karena 75% dari 123 juta itu akan menggunakan angkutan jalan, roda empat pribadi, roda dua, bis mobil sewaan, itu 75% Dan kalau mau di zoom lagi, 123 juta itu 62%, itu berputar di Jawa. Jadi, memang ya kita tahu ya kebiasaan mudik memang ada pusatnya ada di Jawa, orang merantau di luar Jawa pulang semua ke Jawa. Jadi tahun ini memang semua harus kita perhatikan," ungkap Adita.

Penulis : Karina Elsa Ardiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun