Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menpora Sediakan Waktu Buat Agum Selasa-Rabu Minggu Depan

18 Desember 2015   15:56 Diperbarui: 18 Desember 2015   20:44 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nyali tokoh sepak bola sekaliber Agum Gumelar ternyata tidak sebesar namanya. Kita semua tahu siapa Agum Gumelar. Hanya saja sekarang kita baru tahu kalau ternyata mental beliau begitu ciut. Begitu tak bernyali!

Seminggu yang lalu saat usai rapat Komite Ad Hoc, beliau mengumumkan ke media kalau dirinya ingin bertemu dengan Presiden atau Menpora. Tetapi sampai seminggu kemudian plus katanya timnya kejar tayang, kok apa yang menjadi keinginannya itu tak dilakukan. Misalnya, menelpon, memgirim surat, mengirim email, sms atau mengirim utusan/penghubung kepada Jokowi atau Imam Nahrawi.

Belakangan diketahui, Agum hanya menemui Bapak Wakil Presiden. Dari pertemuan itulah, Pak Agum menitipkan pesan kepada Wapres untuk menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden atau Menpora. Haduh ribet amat. Dan kelihatan kekanak-kanakan.

Mengapa Agum tidak berani secara langsung menghubungi Pak Presiden atau Pak Menteri? Itu menjadi sebuah pertanyaan besar. Ada apa?

Secara logis, kalau tidak ada sesuatu yang disembunyikan tentunya Pak Agum tidak mengalami halangan untuk melakukan hal yang sangat ringan. Mengapa begitu berat membuat janji bertemu dengan pejabat Negara di alam keterbukaan seperti sekarang ini. Komunikasi juga sudah serba gampang. Jokowi atau Menpora bukan orang yang sulit dihubungi jika memang ada suatu urusan Negara yang perlu dibicarakan.

Artinya Agum mengawali pekerjaan sebagai Ketua Komite Ad Hoc dengan itikad tidak jujur. Katanya dia ingin mendapatkan kepercayaan. “Beri kami kepercayaan,” katanya. Tapi tindakannya mencerminkan ada sesuatu yang disembunyikan.

Menpora sendiri mendengar kabar kalau Agum ingin bertemu dengannya. Namun tunggu punya tunggu, ybs tak kunjung menghubunginya.

Menpora justru menegaskan selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan siapapun, termasuk Agum. Ia bahkan menawari Agum untuk bertemu pekan depan.

"Bila beliau berkenan, Selasa atau Rabu pekan depan, saya akan berada di kantor, menunggu kehadiran beliau," tandasnya (bola.net. 18/12).

Siapkah Agum membicarakan sepak bola Indonesia dengan pemerintah Indonesia dengan cara pandang baru? Jika ya, Menpora pun tak akan segan-segan mencabut pembekuan PSSI.***

Tulisan Menarik Lain: FIFA-RI, Saling Kunci atau Saling Bersinergi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun