Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Presiden Jokowi ‘Salah Kostum’ dan Gerr-Geran Saat Buka Muktamar NU

2 Agustus 2015   00:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:56 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Indonesia, selama ada NU selalu bisa tertawa, Presiden saja semringah dengan sarungnya, saat berada di tengah-tengah mereka.

Malam ini, 1 Agustus Presiden RI Joko Widodo telah resmii membuka Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 yang dilangsungkan di Jombang, Jawa Timur.

Saat memasuki tempat pembukaan muktamar yang berbentuk tenda raksasa, karena diadakan di alun-alun Jombang, para muktmirin cukup dikagetkan dengan tempilan Bapak Presiden yang mengenakan sarung. Ini kejutan seorang presiden, bahkan saat Gus Dur menjadi presiden pun tidak mengenakan sarung saat acara resmi.

Diampingi istrinya, Iriana, Jokowi yang mengenakan peci dan jas hitam, serta sarung berwarna kecokelatan saat keluar dari mobil RI-1 justru merasa heran, kok para Nahdliyin hampir tak ada yang mengenakan sarung sebagaimana simbol kebesaran mereka. Wah presiden salah kostum nih.

Tampilan Jokowi itu langsung menjadi bahan lelucon pada acara pembukaan muktamar. Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan sambutan pembukaan muktamar mewakil panitia menyindir tampilan Jokowi. Ia tidak menyangka bahwa Jokowi mengenakan sarung ke acara muktamar NU.

“‎Bapak presiden menggunakan sarung menghormati NU, saya pakai celana untuk menghormati pak Presiden," canda Gus Ipul yang diikuti gelak tawa para muktamirin di “aula” Muktamar di alun-alun Jombang.

Biasalah, warga NU selalu pandai melucu. Dalam segala situasi orang NU tak pernah kehilangan joke. Dari para santri sampai para kyai, dan yang paling fenomenal tentu saja joke-jokenya (alm) Gus Dur yang sampai sekarang terus hidup.

Belakangan ini seiring dengan aura wibawanya yang semakin menguat Presiden Jokowi pun mulai menyelipkan lelucon-lelucon dalam setiap pidatonya. Begitu pula malam ini. Jokowi menyelipkan ucapan spontan di luar teks pidato formalnya.

“Tadi di hotel, sebelum ke sini, saya ketemu Bu Mega,” kata Jokowi, “Bu Mega bilang, ‘Sarungnya bagus, dik.’ Saya tanya kepada Bu Mega, Bagus apanya Bu? Bu Mega menjawab, ‘Bagus warnanya.’

Seperti ingin menjawab sambutan Gus Ipul, Jokowi menceritakan ihwal dirinya mengenakan sarung. Kata Jokowi, kemarin istrinya membelikan sarung untuknya. Karena istrinya, bahkan Jokowi sendiri juga tahu, biasanya wong Nu itu sangat akrab dengan sarung.

“Pak, besok saat membuka Muktamar NU, Bapak harus memakai sarung,”kata Jokowi menirukan ucapan istrinya. Jokowi mengiyakan.

Nah, ternyata saat di lokasi Muktamar, semua peserta muktamar memakai celana. Namun Jokowi bilang, “Beruntung masih ada Gus Mus yang menemani saya memakai sarung.” Hadirin pun dibuat ger geran.

Wah, kalau tahu presidennya bakal memakai sarung, pasti Muktamirin akan dengan senang hati mengenakannya. Tetapi itulah cerminan orang Nahdliyin, tidak kaku.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun