Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

FIFA Malu-Malu Kucing, Menpora Fokus Bekerja

12 Mei 2015   09:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FIFA Malu-Malu Kucing, Menpora Fokus Bekerja

La Nyalla Mattalitti cs masih terus menyebarkan opini kepada publik kalau Indonesia disanksi FIFA maka bangsa Indonesia akan mengalami kerugian yang sangat besar. Sebaliknya Menpora semakin pasti untuk terus bekerja membenahi sepak bola Indonesia. Menpora malahan ingin segera tahu keputusan FIFA seperti apa. Bagi Menpora disanksi atau tidak disanksi pengaruhnya hampir tidak ada. Justru kepastian dari FIFA yang akan menjadi acuan lebih firm untuk bekerja.

Setiap detik, La Nyalla bicara ruginya kalau Indonesia dihukum FIFA, hal yang sudah tak menyeramkan buat masyarakat sesungguhnya. Masyarakat sudah tidak alergi terhadap kata-kata sanksi FIFA. Malahan kini cenderung menjadi olok-olok yang elok di media sosial. Sanksi menjadi  lelucon  yang menyegarkan bukan menakutkan. Apa masalahnya?

Masalahnya, sepak bola Indonesia tidak dikelola secara benar dan profesional. Apalagi para pengelolanya sekadar main-mainin regulasi demi kepentingan dan keuntungan pribadi  Ini tetap menjadi kunci yang semua orang semakin menuntutnya. Lihatlah dalam hari-hari terakhir, setiap timnas main, stadion begitu kosong. Itu tandanya masyarakat sudah tak peduli alias apatis. Nah, La Nyalla mencoba membangkit-bangkitkan kenangan dukungan 4-5 tahun lalu. Tak heran mulut La Nyalla sudah sangat berbusa kalau bicara soal sanksi FIFA.

Sanksi FIFA? Masyarakat sih tak peduli. Paling merugikan para pengurus doang. Pemain, pelatih dan penonton masih bisa bermain sepak bola sebagaimana biasanya. Hanya minus berhubungan dengan negara lain saja. Pengaruhnya begitu kecil. Apalagi mengingat kualitas sepak bola Indonesia terkini justru sudah disalip oleh Timor Leste. Hanya buang-buang duit berlaga di luar.

Sangat tepat jika Kemenpora mengambil tindakan yang belum pernah dilakukan oleh pejabat lain di Indonesia. Kini saatnya menumpas mafia PSSI. PSSI dibekukan! Titik.

Silakan La Nyalla teriak-teriak. Mintalah tuan FIFA menyanksi  PSSI.

Hoo ala, FIFA FIFA, cepat sanksi Indonesia gak perlu malu-malu kucing. Apalagi yang ditunggu? Katanya turut campurnya pemerintah sebuah hal yang paling tabu, kok susah amat sih jatuhin hukumannya.

Ini Menpora kami sudah menunggu. Sementara kami terus bekerja untuk menyingkirkan onak duri di PSSI. Kami obrak-abrik sarang mafia di sana. Kami fokus. Bangsa ini sangat berani. Dua tiga tahun lagi bangsa ini akan kembali mulai ditakuti negara-negara tetangga yang lebih kecil. Dan kami bangga menumpas mafia di tengah ancaman FIFA. Silakan lakukan tugas anda FIFA, kami pun terus bekerja demi bangsa. Negara tak boleh kalah melawan para Mafia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun