Mohon tunggu...
Ali Rama
Ali Rama Mohon Tunggu... -

Catatan Sang Mafia Gombak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karya Pemuda

28 Oktober 2010   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PPI yang saat ini telah ada di 45 negara bisa dijadikan sebagai mitra peneliti mengingat warganya banyak terdiri atas pelajar tingkat doktoral dengan disiplin ilmu yang beragam. PPI juga bisa bekerja sama dengan ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang ada di luar negeri untuk memberikan data dan pemikiran demi kemajuan bangsa dan negara.

Sebenarnya, banyak ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang menjadi peneliti terbaik pada konferensi tingkat internasional, anggaplah misalnya, Assoc Prof Dr Irwandi Jaswir yang pada 2010 menjadi peneliti terbaik di ajang "World Halal Research Summit 2010" di Kuala Lumpur. Karya-karya mereka bisa dikumpulkan dan dijadikan rujukan bagi pengembangan Indonesia dalam berbagi sektor.

Melalui atase pendidikan KBRI di berbagai negara, mereka bisa menjadi agen pemerintah untuk memotivasi dan mendampingi para pelajar/mahasiswa supaya concern menggali keunggulan-keunggulan negara di mana mereka mencari ilmu. Pelajar-pelajar itu bisa menjadi pakar tentang negara-negara Eropa, Barat, Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Dalam lingkup yang spesifik, misalnya, pelajar Indonesia dimotivasi untuk mendalami strategi dan keunggulan Malaysia dalam mengembangkan industri keuangan syariah, strategi dan keberhasilan pemerintahan Belanda dalam menanggulangi banjir, keberhasilan pemerintahan Kota Tokyo dalam menata kotanya sehingga tak terjadi kemacetan dan kesemrawutan seperti apa yang dialami oleh Jakarta saat ini.

Mereka akan menjadi aset bangsa ketika telah kembali ke Indonesia. Pengetahuan mereka tentang negara lain akan menjadi masukan positif baginya ketika memimpin negeri ini kelak. Studi banding ke luar negeri dengan sendirinya sudah tidak perlu lagi dilakukan.

Melalui momentum perayaan sumpah pemuda ini, sudah saatnya peran pemuda, khususnya lembaga-lembaga pelajar/mahasiswa, disinergikan dan dikaryakan demi kebangkitan Indonesia. Seperti itulah seharusnya pemuda dididik sebagai penyambung estafet kepemimpinan di masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun