Mohon tunggu...
mafazatun nurul izzah
mafazatun nurul izzah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

pend.islam anak usia dini / UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenalkan Konsep Gender pada Anak Usia Dini

28 Februari 2020   11:29 Diperbarui: 28 Februari 2020   11:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu bagian yang paling penting dalam menetukan  tumbuh kembang anak. Seperti yang kita ketahui Bersama, anak pada usia dini akan mengalami perkembangan yang luar biasa, baik fisik maupun otaknya. Kita sebagai orang tua harus mampu menumbuhkan tumbuh kembang anak.

Walaupun begitu, orang tua tidak bisa memasukkan semua Pendidikan pada si kecil. Pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan usianya. Salah satu hal yang penting yang harus diajarkan pada anak adalah mengenai tentang konsep gender pada anak.

Kita mesti tahu bahwa gender berbeda dengan jenis kelamin. Jika jenis kelamin mengarah pada sifat yang biologis, gender lebih luas lagi. Gender pada anak dibentuk oleh faktor lingkungan, adat istiadat, serta budaya. Gender lebih mengacu pada perbedaan atau karakteristik antara laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan perilaku, sifat dan tangung jawab.

Pentingkah Mengenalkan Gender Pada Anak Usia Dini?

Pengenalan gender pada anak usia dini merupakan langkah awal untuk memeberikan Pendidikan tentang seksual pada anak. Mengapa harus sejak dini? Karena pada amsa itu anak mengalami masa golden age. 

Anak usia dini juga memiliki ketertarikan tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pengenalan peredaan gender harus dilakukan dengan tepat dan sejak kecil. Karena anak akan menyimpan memory tersebut dengan jangka panajang dan juga berpengaruh pada pembentukan perilaku dan kepribadian ketika anak  dewasa nanti.

Kapan Waktu Yang Tepat Mengenalkan Konsep Gender Pada Anak Usia Dini?

Pada dasarnya, anak sudah boleh dikenalkan tentang gender pada usia 15  bulan. Pada saat itu, anak telah memasuki masa anal. Dimana sumber kenikmatan anak pada anusnya, sehingga pada usia ini anak sudah diajak untuk belajaar ke toilettraining, kemampuan untuk mengontrol perilaku hidup bersih dimana tempat yang seharusnya anak harus buang air kecil dan besar. Di fase ini juga anak mulai mengenal perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Secara tidak langsung orang tua juga sudah mulai mengenalkan gender pada anak. Seperti dalam memilih pakaian, aksesoris, mainan untuk anak. Oaring tua tinggal mempelajari bagaimana cara mengenalkan gender itu pada anak. Dengan pengenalan onsep gender, orang tua bisa memberi arahan pada anaknya mengenai area-area pribadi pada ansak. Apa yang boleh dilihat, disentuh atau tidak boleh dilihat, disentuh oleh orang lain. Dari sini juga anak agar tau tentang identitasnya, dan juga sebagai tugas bagi anak.

Tahapan Mengenal Gender Pada Anak Usia Dini

Pada usia 12 bulan -- 2 tahun anak sudah bisa melihat sudah mengerti mana yang ayah dan mana yang ibu. Saat usia 3 tahun anak sudah mulai mengenal kondisi fisiknya, dia hanya mengetahui kondisi fisiknya saja tidak dengan peranya harus seperti apa. Pada usia tersebut anak sering memegang alat kelaminya, bagi orang tua tidak perlu memarahinya tetapi harus memberi arahan kepadanya. 

Saat usia 4 tahun anak sudah ammapu membedakan antara laki-laki dan perempuan, anak juga sudah mamapu memilah-milah permainan antara laki-laki dan perempuan. Disini anak sudah bisa  berperan sesuai dengan gendernya.

Cara Mengenalkan Konsep Gender Pada Anak Usia Dini 

  • Melalui Permainan Anak

Boneka tidak harus dibuat anak perempuan saja, anak laki-laki juga boleh bermain boneka. Tiodak harus dilarang, perbedaanya pandangan boneka buat anak perempuan dijadikan sebagai anaknya, sementara laki-laki cenderung pada bineka hewan dan patung-patung kecil.  Begitupun dalam permainan rumah-rumahan anak perempuan berperan sebagai ibunya dan anak laki-laki berperan sebagai ayahnya atau kepala rumah tangga. Dengan begitu anak akan tahu perbeedaan  gender anatara laki-laki dan perempuan.

  • Melalui buku cerita

Anak sangat suka belajar melalui dongen atau cerita. Walaupun anak masih belum bisa membaca, anak sanagt antiusias ketiak dia dibacakan buku cerita. Carilah buku cerita yang disukai oleh anak, setelah kita bercerita tanyakan kepada anak tentang hal-hal yang membedakan antara peran laki-laki dan perempuan. "Seperti tokoh itu mirip dengan siaap ibu apa ayah, dek?"

  • Melalui film

Selain melalui buku cerita, media film juga juga tepat untuk mengenalkan konsep gender. Ajak anak menonton film yang pantas ditonton oleh anak kecil. Setelah menonton berilah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan konsep gender. Dan juga persilahkan anak untyk bertanya dan berilah jawaban yang sesederhaan mungkin yang mudah dipahami oleh anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun