Bulan Juni adalah bulan awal dimulainya persiapan tahun ajaran baru. Begitu pula bagi orang tua yang sibuk mencari sekolah baru untuk putra-putrinya yang sudah lulus dari Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), tapi sayang bagi orang tua yang tertinggal informasi, tapi ingin anaknya mendapatkan kelas Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI), sudah terlambat jika daftar di bulan Juni, karena kelas RSBI di buka di bulan April-Mei yang lalu, bagi Sekolah-sekolah unggulan dan ternama pendaftaran lewat Internet secara on-line, ada juga langsung datang kesekolah yang dituju, dari hasil penelusuran, tercatat di sebuah sekolah yang terdapat kelas RSBI, pendaftar saat itu mencapai 1078 siswa, sedangkan murid yang di butuhkan hanya 5 kelas x 30 siswa = 150 siswa yang harus diterima di sekolah kelas RSBI itu,lalu akan di bawa kemana sisa 928 siswa? Ke sekolah swasta? Kelas Reguler?.
Pertanyaan di atas yang dapat menjawab adalah para orang tua dan anak yang punya keinginan sekolah. Jika mereka memilih untuk pindah ke Reguler, bulan Juni belum terlambat, 2 pekan yang lalu di sebuah sekolah SMA di kawasan Bekasi, telah di buka kelas Reguler, tapi peminat kelas Reguler hanya mencapai 80 siswa sedang yang dibutuhkan 3kelas x 35 siswa = 105 siswa. Dari data tersebut sudah jelas bahwa peminat SEKOLAH kelas RSBI lebih banyak dari kelas Reguler. Saya sempat menanyakan hal ini dari salah satu calon orang tua siswa yang berminat kelas RSBI dan saat itu daftar kelas Reguler karena ketidak beruntungan anaknya untuk mendapatkan kelas RSBI: "Saya sih pengen anak saya masuk kelas RSBI, biar waktu bermain lebih sedikit, kan lama di sekolah lebih baik belajar dari pada dia main?" terus RSBI kelihatannya keren, dilihat orang anak saya pinter," tapi sayang anak saya tidak di terima ya udah Reguler gapapa dari pada ke swasta juga mahal" oooohhh...sangat di sayangkan niat orang tua menyekolahkan anaknya tidak sesuai cita-cita Bangsa. Padahal tidak sedikit Pemerintah mengeluarkan Dana untuk Sekolah yang berlebel RSBI, tapi jika tidak didukung peran serta rang tua yang positif, bagaimana pendidikan ini akan maju? Jika saja para orang tua merubah pemikiran seperti yang di kemukakan di atas, menjadikan pendidikan yang utama bukan daripada , akan tidak mustahil bahwa sekolah-sekolah akan melahirkan generasi yang tangguh , baik sekolah RSBI, Reguler, atau apapun lebel sekolahnya.@maepurple
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H